Senin, 30 April 2012

5 Tanda-tanda Saat Sahabat Berubah Jadi Cinta

sahabat jadi cinta
Mengubah hubungan status persahabatan menjadi hubungan percintaan bahkan hingga hubungan pernikahan adalah sesuatu tak mudah. Butuh pertimbangan khusus agar tak salah arah.  

Sebetulnya, tak ada yang salah dengan menjadikan sahabat sebagai pasangan. Anda berdua hanya perlu memperhatikan beberapa hal. Pasalnya, hubungan sebagai sahabat yang kemudian berubah menjadi hubungan pasangan suami istri kerap memicu konflik. Elly Nagasaputra, MK , Family & Life Counselor  dari www.konselingkeluarga.com menuturkan tips sekaligus persiapan saat kita akan “mengubah” persahabatan menjadi percintaan dan pernikahan.

Ada lima rambu-rambu yang perlu di perhatikan:  

Memahami Perasaan yang Timbul

Masing-masing harus benar-benar sadar, perasaan yang muncul adalah cinta, bukan karena alasan lain. Untuk itu, dibutuhkan waktu untuk merefleksikan, apakah perasaan yang timbul benar merupakan cinta dan bukan karena sudah bersahabat lama? Bukan pula karena “tak ada pilihan lain” setelah kerap gagal menjalin hubungan dengan banyak orang, sehingga memilih teman baik sebagai pasangan karena dianggap sudah kenal “luar dalam” dan sudah merasa “nyaman”?

Cara untuk merefleksikan perasaan bisa dengan mengambil jarak sejenak, misalnya selama dua minggu tidak bertemu dan tidak berhubungan, serta menggunakan waktu tersebut untuk memikirkan perjalanan persahabatan selama ini. Lalu, analisis perasaan yang timbul, apakah tulus dan memiliki modal yang memadai untuk maju berpacaran, dan bukan sekadar menjadi pelarian atau ajang uji coba?

Memelihara Respek
Respek adalah suatu modal penting agar pernikahan berjalan baik. Jadi, masing-masing harus menyadari dengan tepat adanya perbedaan relasi antara pria dan perempuan sebagai sahabat baik dengan relasi pria dan perempuan sebagai suami istri. Masing-masing pihak sebaiknya bisa menghormati pasangannya, bukan lagi sebagai sahabat yang satu level , tetapi sebagai istri/suami. Istri mengerti bagaimana menghormati suami dan suami mengerti bahwa ia harus mencintai dan mengayomi istri.

Pentingnya Kepercayaan
Tentu ada perbedaaan keterbukaan antara posisi sebagai sahabat dan posisi sebagai suami istri. Setelah menikah, baik suami ataupun istri memiliki ruang privasi. Misalnya, jika saat bersahabat, segala sesuatu bisa Anda ceritakan kepada Si Dia, kondisinya akan berbeda setelah menikah. Bisa saja, ada hal-hal yang kadang tidak dapat diungkapkan setelah menjadi suami istri. Meski demikian, bukan berarti istri dan suami tidak boleh terbuka. Dan jika pasangan memilih menyimpan sesuatu dari Anda, pihak yang lain harus tetap menghargai dan mempercayai pasangannya.

Gairah Sebagai Pasangan

Ini masih berkaitan dengan poin kesatu. Jika perasaan bersahabat berubah menjadi cinta adalah benar dan jelas, maka gairah tidak menjadi masalah. Tentu, masing-masing akan tetap mempunyai ketertarikan dan gairah serta excitement  yang sama.

Untung Rugi

Meski ada kelemahan, namun menjadikan sahabat sebagai pasangan hidup juga memiliki keuntungan. Di antaranya mengenal segala kelemahan dan sifat buruk serta kelebihan pasangan, tidak perlu jaim  (jaga image , Red.) karena sudah mengenal segala hal, termasuk diri dan keluarga, serta hubungan dengan mertua  dan pihak keluarga pasangan pun sudah terbina baik.

TribunJogja


Jangan Lupa Share 5 Tanda-tanda Saat Sahabat Berubah Jadi Cinta ke Temenmu :)
Share/Bookmark

Baca Juga :

0 comments:

Posting Komentar

Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More