Menurut kebanyakan orang, sayuran adalah makanan yang penuh nutrisi dan menyehatkan. Namun ada beberapa jenis sayuran yang ternyata bisa berbahaya bagi tubuh, dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Seperti yang dikutip dari Foxnews, berikut ini lima makanan yang sebaiknya Anda hindari.
1. Biji dan Akar
Biji, benih dan akar dari beberapa buah serta sayuran mengandung zat alami yang disebut amygdalin, salah satu senyawa cyanogenik glykosida yang terdapat dalam biji buah apel, peach, plum, apricot, cherry dan biji almond. Kandungan amygdalin dalam jumlah banyak bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan cyanida. Namun jangan khawatir, menelan sekali atau dua kali tidak terlalu berbahaya karena kadar amygdalin baru akan bereaksi ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Biji, benih dan akar dari beberapa buah serta sayuran mengandung zat alami yang disebut amygdalin, salah satu senyawa cyanogenik glykosida yang terdapat dalam biji buah apel, peach, plum, apricot, cherry dan biji almond. Kandungan amygdalin dalam jumlah banyak bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan cyanida. Namun jangan khawatir, menelan sekali atau dua kali tidak terlalu berbahaya karena kadar amygdalin baru akan bereaksi ketika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
2. Kentang ‘Hijau’
Racun lain yang paling umum ditemukan di dapur adalah kentang yang telah berubah warna menjadi hijau. Solanin dan chaconine, merupakan racun alami glikoalkaloid yang terdapat pada kentang. Racun tersebut umumnya berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek serius. Selain rasanya pahit, kandungan racun dalam kentang berpotensi memicu gejala keracunan seperti mual, muntah, diare, atau mulut terasa terbakar. Oleh karenanya, hindari mengolah daging kentang yang masih muda atau berwarna kehijauan.
Racun lain yang paling umum ditemukan di dapur adalah kentang yang telah berubah warna menjadi hijau. Solanin dan chaconine, merupakan racun alami glikoalkaloid yang terdapat pada kentang. Racun tersebut umumnya berkadar rendah dan tidak menimbulkan efek serius. Selain rasanya pahit, kandungan racun dalam kentang berpotensi memicu gejala keracunan seperti mual, muntah, diare, atau mulut terasa terbakar. Oleh karenanya, hindari mengolah daging kentang yang masih muda atau berwarna kehijauan.
3. Rhubarb
Rhubarb adalah tanaman yang daunnya memiliki kandungan racun, namun bisa dijadikan bahan makanan terutama untuk campuran puding. Daunnya mengandung asam oksalat yang menyebabkan kerusakan ginjal serius dan kematian. Meskipun efek tersebut berlaku pada orang yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak, tetapi ada baiknya jika Anda menghindari daun rhubarb ketika membuat salad. Namun tangkainya bisa dimakan, dan akar rhubarb sudah dipakai selama lebih dari 5.000 tahun sebagai obat pencahar.
Rhubarb adalah tanaman yang daunnya memiliki kandungan racun, namun bisa dijadikan bahan makanan terutama untuk campuran puding. Daunnya mengandung asam oksalat yang menyebabkan kerusakan ginjal serius dan kematian. Meskipun efek tersebut berlaku pada orang yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak, tetapi ada baiknya jika Anda menghindari daun rhubarb ketika membuat salad. Namun tangkainya bisa dimakan, dan akar rhubarb sudah dipakai selama lebih dari 5.000 tahun sebagai obat pencahar.
4. Singkong Mentah
Singkong dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe pahit dan manis. Tipe yang pahit mengandung kadar racun glikosida (dapat membentuk asam sianida) yang tinggi dibanding dengan singkong manis. Jika singkong mentah tidak dimasak sempurna maka akan terbentuk hidrogen sianida (HCN), yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti penyempitan saluran napas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan bisa menimbulkan kematian. Namun sejumlah kecil cyanida masih dapat ditolerir tubuh, yaitu satu miligram per kilogram berat badan orang tiap harinya.
Singkong dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe pahit dan manis. Tipe yang pahit mengandung kadar racun glikosida (dapat membentuk asam sianida) yang tinggi dibanding dengan singkong manis. Jika singkong mentah tidak dimasak sempurna maka akan terbentuk hidrogen sianida (HCN), yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti penyempitan saluran napas, mual, muntah, sakit kepala, bahkan bisa menimbulkan kematian. Namun sejumlah kecil cyanida masih dapat ditolerir tubuh, yaitu satu miligram per kilogram berat badan orang tiap harinya.
5. Jamur ‘Liar’
Membedakan jamur yang tidak beracun dengan jamur beracun cukup sulit. Jamur beracun tidak dapat diubah menjadi ‘aman dikonsumsi’ hanya dengan cara dimasak, dibekukan, atau dimasukkan ke dalam kaleng kedap udara. Salah satu jamur yang beracun adalah, jamur payung yang bernama ‘death cap’ (Amanita phalloides). ‘Death cap’ merupakan jamur paling beracun di antara jamur payung lainnya.
Membedakan jamur yang tidak beracun dengan jamur beracun cukup sulit. Jamur beracun tidak dapat diubah menjadi ‘aman dikonsumsi’ hanya dengan cara dimasak, dibekukan, atau dimasukkan ke dalam kaleng kedap udara. Salah satu jamur yang beracun adalah, jamur payung yang bernama ‘death cap’ (Amanita phalloides). ‘Death cap’ merupakan jamur paling beracun di antara jamur payung lainnya.
Kandungan alpha-amanitin di dalamnya dapat merusak hati dan ginjal hingga menyebabkan kematian. Gejala awalnya adalah mulas, diare air dan muntah-muntah. Biasanya mulai terlihat 2-3 hari setelah konsumsi. Kematian dapat terjadi setelah enam hingga 12 hari keracunan. Menurut penelitian, tertelannya 30 gram jamur death cap dapat membunuh seorang manusia.
Jangan Lupa Share 5 Makanan Sehat yang Ternyata Beracun ke Temenmu :)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.