Minggu, 01 April 2012

Inidia Efek Bahagia Jatuh Cinta

Berikut, Efek Bahagia Jatuh Cinta :

- Cinta mampu mengurangi rasa sakit karena Anda menemukan kenyamanan saat berdekatan dengan si dia," urai Dr. Sean Mackey, MD, PhD, kepala Divisi Pain Management di Fakultas Kedokteran Stanford University, AS.

- Jatuh cinta dapat memangkas emosi negatif, seperti lekas marah, lebih penyabar dan tentunya lebih ceria. Itulah hasil penelitian dari London University, Inggris.

- Jatuh cinta mampu meningkatkan aktivitas di bagian otak yang merespon terhadap reward atau hal-hal baik. Sedangkan bagian otak yang biasa membuat penilaian negatif mengalami penurunan aktivitas.

- Jatuh cinta membuat pria mengalami penurunan hormon testesterone. Sedangkan pada wanita justru meningkat, sehingga jumlah testosteron mereka menjadi sama. Aktivitas ini terjadi pada enam bulan pertama pasangan tersebut mulai jatuh cinta. Tinggi rendahnya jumlah testosteron memengaruhi hasrat bercinta seseorang. Semain tinggi jumlahnya, semakin besar hasratnya.

- Rasa cinta mampu mengurangi stres. Ketika berhubungan intim, kelenjar adrenal menghasilkan dehydroepiandrosterone , yaitu hormon yang bertindak sebagai perusak stres.

- Cinta meningkatkan kesehatan mental. Efek menenangkan dari DHEA pada tubuh dan pikiran meningkatkan pertumbuhan saraf. Hal ini juga bermanfaat dalam pemulihan saraf otak yang rusak, yang berhubungan dengan memori.

- Jatuh cinta memiliki efek antikanker. Menurut sebuah penelitian di University of Iowa, AS., menemukan bahwa pasien kanker ovarium yang memiliki hubungan cinta nan kuat dan memuaskan dengan pasangannya akan mengembangkan sel-sel darah putih yang dapat membunuh sel kanker.

- Perasaan cinta mengurangi sakit. Cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang mengontrol rasa sakit. Semakin bahagia pernikahan, semakin besar efeknya.

- Jatuh cinta dapat melancarkan sirkulasi darah. Ketika bertemu dengan seseorang yang dicintai, otak mengirimkan impuls ke jantung sehingga berdetak lebih cepat dari biasanya. Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke tubuh dan kerja organ menjadi lebih efisien.

- Perasaan jatuh cinta dapat menyembuhkan lebih cepat. Peneliti menemukan pasien yang memiliki hubungan cinta, mengalami penyembuhan luka lebih cepat. Menurut peneliti itu, luka melepuh sembuh hampir dua kali lebih cepat pada pasangan yang bahagia dan tenang, dibandingkan dengan mereka yang bermusuhan atau tertekan.

- Rasa cinta disinyalir mampu mengurangi risiko penyakit jantung. Mengekspresikan perasaan cinta dapat mengurangi kadar kolesterol. Sebuah jurnal kesehatan di AS, Human Communication Research menemukan bahwa orang yang mengungkapkan perasaan kasih sayangnya kepada teman, kerabat atau pasangan memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah. Ini berarti menurunkan risiko serangan jantung dan penyakit kardiovaskuler lainnya.

- Jatuh cinta membuat tekanan darah menjadi normal. Menurut salah satu jurnal akademik di American College of Psysicians, AS, yakni Annals of Behavioral Medicine, pasangan yang menikah dan bahagia memiliki tekanan darah lebih baik ketimbang mereka yang melajang atau menikah tapi tak bahagia.

- Jatuh cinta membuat orang merasa optimistis, energik, fokus dan termotivasi. Semuanya ini memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan dan hubungan sosial antarmanusia.

- "Cinta tidak bisa mati," kata Prof. Helen Fisher, di Rutgers University, New Jersey, AS. Mereka menemukan aktivitas otak yang sama terjadi pada mereka yang telah menikah dan yang baru saja jatuh cinta. Bagian otak ini menghasilkan dopamine dan mengirimkannya ke bagian yang lain.

Jatuh Cinta vs Serangan Jantung

Ketika Anda jatuh cinta kemudian melihat pujaan hati, jantung akan berdegup kencang karena tubuh memproduksi adrenaline. Orang jatuh cinta punya detak jantung yang hampir sama dengan pelari. Maka, mereka yang memiliki masalah kesehatan jantung, sangat berbahaya ketika jatuh cinta. Sebenarnya apa yang terjadi pada jantung dan otak Anda saat cinta tiba-tiba datang memanggil?

Timothy Loving, asisten profesor ekologi manusia di University of Texas, AS, menjelaskan proses ketertarikan berkaitan dengan gejolak fisiologis. Secara umum, diawali dengan peningkatan denyut jantung, keringat, dan lainnya. "Ketika seseorang berdegup melihat kekasihnya, itu karena adrenalin," kata Dr. Reginald Ho, elektrofisiologis jantung dan profesor kedokteran dari RS Thomas Jefferson University of Philadelphia, Pennsylvania, AS.

Otak mengirim sinyal ke kelenjar adrenaline, epinefrin dan norepinefrin. Kemudian hormon tersebut mengalir melalui darah dan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan kuat. Ketika detak jantung meningkat, jantung menggunakan lebih banyak oksigen yang dapat beresiko bagi mereka yang punya masalah dengan penyumbatan pembuluh darah atau yang telah menderita serangan jantung sebelumnya. Jadi, tetaplah berhati-hati saat sedang jatuh cinta. Jangan kelewat bahagia karena justru bisa terkena serangan jantung.



Vemale.com


Jangan Lupa Share Inidia Efek Bahagia Jatuh Cinta ke Temenmu :)
Share/Bookmark

Baca Juga :

0 comments:

Posting Komentar

Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More