Jumat, 20 April 2012

5 Produk Kecantikan yang Harus Dihindari Saat Anda Hamil

Kehamilan adalah hal yang indah, namun mengharuskan Anda untuk memberikan perhatian ekstra terhadap segalanya, terutama terhadap apa yang Anda makan dan bagaimana Anda mengurus diri sendiri. Semua orang tahu bahwa sangat penting untuk mendapatkan tidur dengan cukup, berolahraga dengan cukup, dan memanjakan tubuh Anda yang terus berkembang, juga yang tidak kalah penting adalah mengawasi bahan dalam produk kecantikan yang Anda gunakan.
Mungkin tampak konyol untuk khawatir tentang krim malam atau botol tanner, tapi percaya atau tidak, beberapa racun tertentu cukup kuat untuk masuk melalui kulit dan ke dalam aliran darah yang dapat mempengaruhi janin yang berkembang. Berikut adalah beberapa yang harus Anda waspadai untuk saat ini.
1. Obat jerawat, Retinol, dan asam salisilat. Kenapa? Produk obat anti jerawat yang didapatkan melalui resep mutlak harus dihindari saat hamil. Karena mereka memiliki dosis tinggi untuk melawan bakteri penyebab jerawat, mereka juga dapat menyebabkan cacat lahir yang serius. Selain itu, produk anti jerawat yang dijual secara bebas, yang mengandung retinoid dengan dosis rendah atau asam salisilat (sering ditemukan dalam lotion antipenuaan dan perawatan spot jerawat) juga tidak aman. Meskipun tidak ada bukti bahwa mereka dapat menyebabkan cacat lahir, mereka mengandung vitamin A yang bisa berbahaya bagi janin dalam dosis tinggi. Sebagai tindakan pencegahan ekstra, disarankan untuk menghindarinya jika memungkinkan. Jika Anda berjerawat, lebih baik mengobatinya setelah bayi Anda lahir dan Anda telah selesai menyusui.
2. Semua produk yang terlalu harum. Mengapa? Phthalates adalah bahan kimia yang sering ditemukan dalam produk kecantikan yang harum seperti body lotion, parfum, dan body spray. Mereka dapat memiliki efek toksik terhadap kehamilan Anda, (yaitu dapat menghentikan pengembangan bayi Anda), namun seringkali tidak terlihat pada label. Jadi lebih baik untuk menjauhi segala sesuatu yang terlalu harum ketika hamil.
3. Produk pemutih atau pencerah kulit. Mengapa? Produk pencerah kulit mengandung bahan kimia yang disebut hydroquinone atau glutation yang digunakan untuk memutihkan kulit. Mereka mempengaruhi enzim dalam tubuh yang memproduksi melanin, dan karena itu menghalangi proses alami yang diperlukan untuk bayi Anda memiliki kulit yang sehat. Selain itu, bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan harus dihindari ketika hamil atau menyusui. Seringkali kehamilan menyebabkan masalah pigmentasi. Jika Anda kebetulan mengalami hal ini, konsultasikan dengan dokter Anda dan jangan mengambil tindakan apa pun sampai setelah kehamilan Anda.
4. Produk perawatan kuku. Mengapa? Jika Anda harus mendapatkan perawatan kuku ketika Anda sedang hamil, pastikan dan cat kuku Anda dalam area yang berventilasi baik dan, jika dimungkinkan, gunakan bahan kimia seminimal mungkin dalam cat kuku, cat kuku dasar, cat kuku atas, dan penghapus cat kuku. Penelitian membuat kita percaya bahwa para karyawan di salon kuku rentan terhadap masalah kesehatan seperti bayi lahir mati, cacat lahir, perkembangan dan pertumbuhan bayi yang terhambat. Tidak ada penelitian yang secara definitif membuktikan ini, tetapi ada bukti peningkatan risiko abortus spontan di antara karyawan salon kuku. Intinya adalah bahwa lebih baik aman daripada menyesal.
5. Tanner botol atau tanning semprot. Mengapa? Sejak dihidroksiaseton (alias DHA, bahan utama dalam tanner botol yang mengandung kimia) belum berada di pasar cukup lama, sehingga kita tidak dapat tahu apakah akan diserap ke dalam aliran darah. Namun, ada beberapa indikasi bahwa DHA dapat menjadi penyebab kerusakan DNA. Karena itu, lebih baik menghindari produk self-tanning, termasuk tanner semprot (yang mudah terhirup), sampai penelitian lebih lanjut dapat dilakukan.
Indonesiarayanews


Jangan Lupa Share 5 Produk Kecantikan yang Harus Dihindari Saat Anda Hamil ke Temenmu :)
Share/Bookmark

Baca Juga :

0 comments:

Posting Komentar

Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More