Belanja memang paling menyenangkan dilakukan bersama teman-teman terdekat, karena mereka bisa jadi tempat untuk meminta pendapat mengenai barang-barang yang ingin Anda beli. Namun jika sedang berhemat, sebaiknya belanjalah seorang diri, atau pilih teman yang memang benar-benar bisa mengontrol gaya belanja Anda. Salah ajak teman, belanja bisa-bisa membuat pengeluaran lebih boros. Jika ingin aman, ketika sedang berbelanja sebaiknya Anda tidak mengajak tujuh jenis teman berikut ini:
1. Si perayu
Dia akan terus membujuk Anda untuk membeli gaun atau krim wajah yang mahal meski Anda tidak membutuhkannya. Namun, cara yang digunakan sangat halus dan terdengar sangat ingin mendukung agar Anda terlihat cantik. Misalnya, "Suatu saat kamu perlu gaun seperti ini, pokoknya kamu harus punya!" atau bujukan lain yang terkesan memuji namun sebenarnya menjebak Anda untuk membeli.
Untuk menghindarinya, ketika kebetulan pergi berbelanja bersamanya, bawalah uang tunai sebanyak yang dibutuhkan saja. Dengan demikian, sekalipun ia membujuk untuk membeli berbagai benda yang mahal yang tidak Anda butuhkan, Anda tidak akan membelinya.
2. Si pesaing
Tipe yang satu ini merupakan tipe yang suka sirik dan tak mau kalah. Ia akan membuat Anda dan dia selalu bersaing untuk memiliki benda-benda yang lebih mahal dan lebih indah. Ia akan membuat pengeluaran Anda semakin tinggi dan kompetitif. Tak heran jika ada tekanan untuk mengeluarkan uang lebih banyak ketika sedang berbelanja dengannya.
Dia akan terus membujuk Anda untuk membeli gaun atau krim wajah yang mahal meski Anda tidak membutuhkannya. Namun, cara yang digunakan sangat halus dan terdengar sangat ingin mendukung agar Anda terlihat cantik. Misalnya, "Suatu saat kamu perlu gaun seperti ini, pokoknya kamu harus punya!" atau bujukan lain yang terkesan memuji namun sebenarnya menjebak Anda untuk membeli.
Untuk menghindarinya, ketika kebetulan pergi berbelanja bersamanya, bawalah uang tunai sebanyak yang dibutuhkan saja. Dengan demikian, sekalipun ia membujuk untuk membeli berbagai benda yang mahal yang tidak Anda butuhkan, Anda tidak akan membelinya.
2. Si pesaing
Tipe yang satu ini merupakan tipe yang suka sirik dan tak mau kalah. Ia akan membuat Anda dan dia selalu bersaing untuk memiliki benda-benda yang lebih mahal dan lebih indah. Ia akan membuat pengeluaran Anda semakin tinggi dan kompetitif. Tak heran jika ada tekanan untuk mengeluarkan uang lebih banyak ketika sedang berbelanja dengannya.
Agar tidak terpancing permainannya, fokuslah pada kebutuhan Anda. Abaikan segala sesumbarnya mengenai benda-benda mahal yang dibelinya. Selain itu jelaskan padanya bahwa semua obrolannya tentang barang-barang mahal membuat Anda bosan. Dengan cara ini mungkin ia akan berpikir bahwa Anda sudah kalah. Tak apa, lagipula tak ada gunanya meladeni sifat kompetitifnya itu kan?
3. Si peminjam
Si peminjam selalu ingin memiliki semua benda yang Anda miliki. Biasanya mereka memiliki ingatan jangka pendek yang sangat merugikan, karena mereka tidak pernah ingat berbagai benda yang sudah dipinjamnya, sehingga benda itu tidak akan kembali. Kadang-kadang, uang juga sering dipinjamnya dari Anda. Ia selalu menganggap, karena sudah dianggap teman, Anda pasti akan selalu memaafkannya. Akibatnya, Anda akan membuat pengeluaran ekstra untuk membeli barang itu lagi.
Untuk menghindarinya, beranilah berkata "tidak" kepada mereka. Jika memang ingin meminjamkannya, pikirkan dulu apakah barang ini berharga untuk Anda, apakah sebenarnya dia mampu membelinya sendiri, dan tentunya, apakah ia benar-benar akan mengembalikannya.
4. Si pengorek informasi
Orang dengan tipe seperti ini biasanya selalu ingin tahu kondisi keuangan Anda. Misalnya berapa sewa rumah yang Anda bayar, berapa tabungan Anda, besaran gaji, dan lainnya. Berhati-hatilah dengan tipe orang seperti ini karena kemungkinan ia akan menggunakan informasi itu untuk "melawan" Anda. Misalnya, ia tahu Anda baru menerima bonus, dan menuntut untuk ditraktir. Jika Anda menolak, kemungkinan ia akan menuduh Anda pelit, dan menyebarkannya pada teman-teman.
Belajar dari hal ini, sebaiknya Anda tidak usah terlalu berterus-terang kepada orang lain tentang kondisi keuangan Anda. Jika si pengorek infomasi bertanya kepada Anda, jawab saja dengan kalimat sopan seperti, "Gaji saya cukup untuk hidup sehari-hari".
5. Si sinis
Tipe teman yang satu ini mungkin tidak akan menguras dompet Anda, namun bisa mengacaukan kepercayaan diri Anda. Misalkan ketika Anda ingin membeli baju yang lucu dan meminta pendapatnya, ia akan mengungkapkan kata-kata ketidaksukaannya dalam bahasa sindiran. "Ya lucu banget, apalagi kalau dipakai untuk mengasuh anak-anak," begitu katanya. Yang berbahaya ketika berbelanja bersamanya adalah, Anda cenderung membeli benda sesuai selera dan budget-nya.
Untuk mengatasi sikapnya yang sinis, sampaikan secara pribadi bahwa kebiasaannya tersebut bisa menurunkan kepercayaan diri Anda. Agar lebih aman, tak usah lagi meminta pendapat darinya.
6. Si sirik
Tipe ini hampir mirip dengan si sinis. Teman dengan tipe ini akan selalu sirik dan curiga dengan apa yang Anda miliki. Ketika Anda menggunakan tas mahal, ia langsung meremehkan Anda, dan mengungkapkan kecemburuannya melalui kata yang kasar seperti, "Wah, tas kamu kan mahal tuh. Kamu pasti harus merengek sama orangtua untuk membelinya, ya?"
Berada berdekatan dengan si pencemburu bisa membuat Anda selalu merasa bersalah ketika memiliki barang baru, sekalipun Anda tak memamerkan kepadanya. Lebih baik tak usah terlalu memikirkan ucapannya, dan ambil sisi positif dari ucapannya.
7. Si high class
Biasanya mereka ini yang datang dari latar belakang ekonomi yang kuat. Hidup terasa menarik ketika memiliki mereka sebagai teman, karena akan banyak pengalaman yang dibagikan. Namun Anda juga akan merasa kurang nyaman karena secara tak langsung Anda akan terseret dalam gaya hidupnya yang glamor. Mereka bisa "menyakiti" keuangan Anda dengan cara memilih restoran yang mahal, atau berbelanja di tempat-tempat yang bisa merusak rencana hemat Anda.
Normal saja untuk merasa cemburu, tapi sebaiknya jangan memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup mereka. Fokuslah pada apa yang benar-benar diinginkan, dan buat anggaran untuk bisa memilikinya. Jika Anda jadi boros karena terlalu sering bersama mereka, sebaiknya jaga jarak saja untuk urusan berbelanja. Bila mungkin, coba kenalkan gaya hidup Anda pada mereka. Dengan demikian mereka bisa mendapat pengalaman baru yang lebih menarik.
3. Si peminjam
Si peminjam selalu ingin memiliki semua benda yang Anda miliki. Biasanya mereka memiliki ingatan jangka pendek yang sangat merugikan, karena mereka tidak pernah ingat berbagai benda yang sudah dipinjamnya, sehingga benda itu tidak akan kembali. Kadang-kadang, uang juga sering dipinjamnya dari Anda. Ia selalu menganggap, karena sudah dianggap teman, Anda pasti akan selalu memaafkannya. Akibatnya, Anda akan membuat pengeluaran ekstra untuk membeli barang itu lagi.
Untuk menghindarinya, beranilah berkata "tidak" kepada mereka. Jika memang ingin meminjamkannya, pikirkan dulu apakah barang ini berharga untuk Anda, apakah sebenarnya dia mampu membelinya sendiri, dan tentunya, apakah ia benar-benar akan mengembalikannya.
4. Si pengorek informasi
Orang dengan tipe seperti ini biasanya selalu ingin tahu kondisi keuangan Anda. Misalnya berapa sewa rumah yang Anda bayar, berapa tabungan Anda, besaran gaji, dan lainnya. Berhati-hatilah dengan tipe orang seperti ini karena kemungkinan ia akan menggunakan informasi itu untuk "melawan" Anda. Misalnya, ia tahu Anda baru menerima bonus, dan menuntut untuk ditraktir. Jika Anda menolak, kemungkinan ia akan menuduh Anda pelit, dan menyebarkannya pada teman-teman.
Belajar dari hal ini, sebaiknya Anda tidak usah terlalu berterus-terang kepada orang lain tentang kondisi keuangan Anda. Jika si pengorek infomasi bertanya kepada Anda, jawab saja dengan kalimat sopan seperti, "Gaji saya cukup untuk hidup sehari-hari".
5. Si sinis
Tipe teman yang satu ini mungkin tidak akan menguras dompet Anda, namun bisa mengacaukan kepercayaan diri Anda. Misalkan ketika Anda ingin membeli baju yang lucu dan meminta pendapatnya, ia akan mengungkapkan kata-kata ketidaksukaannya dalam bahasa sindiran. "Ya lucu banget, apalagi kalau dipakai untuk mengasuh anak-anak," begitu katanya. Yang berbahaya ketika berbelanja bersamanya adalah, Anda cenderung membeli benda sesuai selera dan budget-nya.
Untuk mengatasi sikapnya yang sinis, sampaikan secara pribadi bahwa kebiasaannya tersebut bisa menurunkan kepercayaan diri Anda. Agar lebih aman, tak usah lagi meminta pendapat darinya.
6. Si sirik
Tipe ini hampir mirip dengan si sinis. Teman dengan tipe ini akan selalu sirik dan curiga dengan apa yang Anda miliki. Ketika Anda menggunakan tas mahal, ia langsung meremehkan Anda, dan mengungkapkan kecemburuannya melalui kata yang kasar seperti, "Wah, tas kamu kan mahal tuh. Kamu pasti harus merengek sama orangtua untuk membelinya, ya?"
Berada berdekatan dengan si pencemburu bisa membuat Anda selalu merasa bersalah ketika memiliki barang baru, sekalipun Anda tak memamerkan kepadanya. Lebih baik tak usah terlalu memikirkan ucapannya, dan ambil sisi positif dari ucapannya.
7. Si high class
Biasanya mereka ini yang datang dari latar belakang ekonomi yang kuat. Hidup terasa menarik ketika memiliki mereka sebagai teman, karena akan banyak pengalaman yang dibagikan. Namun Anda juga akan merasa kurang nyaman karena secara tak langsung Anda akan terseret dalam gaya hidupnya yang glamor. Mereka bisa "menyakiti" keuangan Anda dengan cara memilih restoran yang mahal, atau berbelanja di tempat-tempat yang bisa merusak rencana hemat Anda.
Normal saja untuk merasa cemburu, tapi sebaiknya jangan memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup mereka. Fokuslah pada apa yang benar-benar diinginkan, dan buat anggaran untuk bisa memilikinya. Jika Anda jadi boros karena terlalu sering bersama mereka, sebaiknya jaga jarak saja untuk urusan berbelanja. Bila mungkin, coba kenalkan gaya hidup Anda pada mereka. Dengan demikian mereka bisa mendapat pengalaman baru yang lebih menarik.
Jangan Lupa Share 7 Tipe Teman yang Merugikan Keuangan ke Temenmu :)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.