1. Aung San Suu Kyi
Seorang aktivis prodemokrasi Myanmar dan pemimpin National League for Democracy (Persatuan Nasional untuk Demokrasi). Aung San Suu Kyi dilahirkan pada 19 Juni 1945 ini telah dibebaskan secara resmi oleh junta militer Myanmar pada tanggal 13 November 2010 setelah mendekam sebagai tahanan rumah selama 15 tahun dari 21 tahun masa penahanannya sejak pemilihan umum tahun 1990. Pada 1991, ia menerima Penghargaan Perdamaian Nobel karena perjuangan nonkekerasannya untuk demokrasi dan hak asasi manusia di Myanmar.
2. Benazir Bhuto
Wanita pertama yang memimpin sebuah negara Muslim di masa pasca-kolonial. Bhutto yang karismatis terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan pada 1988 dan 1993. Namun pada dua periode menjabat sebagai Perdana Menteri, Bhutto digulirkan oleh Presiden yang berkuasa, secara kontroversial menggunakan Amandemen ke-8 untuk membubarkan parlemen dan memaksa diselenggarakannya pemilihan umum. Selain itu Bhutto dituduh melakukan korupsi namun belakangan namanya juga dibersihkan. Ia juga dituduh melakukan pencucian uang negara di bank-bank Swiss, dalam sebuah kasus yang berada di pengadilan Swiss. Suaminya, Asif Ali Zardari, mendekam selama delapan tahun di penjara, meskipun ia tidak pernah terbukti bersalah.Benazir terbunuh pada tanggal 27 Desember 2007 dengan ditembak di bagian leher. Pembunuhan ini terjadi ketika ia baru saja meninggalkan Liaquat National Bagh di Rawalpindi dalam rangka kampanye pemilihan umum pada awal tahun 2008
3. Condoleezza Rice
Wanita campuran Afrika-Amerika pertama yang menjadi U.S. Secretary of State. Rice adalah penasihat pemimpin negara super power dan memiliki level kepercayaan yang luar biasa. Ia juga pernah membantu dua presiden sebelumnya, George H.W. Bush dan Ronald Reagan. Setelah empat tahun memegang jabatan sebagai penasihat keamanan nasional, Rice naik jabatan menjadi sekretaris Negara (sekarang jabatan ini telah digantikan oleh Hillary Clinton). Dengan kebijakan laksana baja dan sikap kerasnya, Rice mendapat julukan Warrior Princess. Selama masa jabatannya yang baru, Rice sudah melakukan aktivitas diplomatiknya, baik dengan mengusulkan penarikan Israel dari Jalur Gaza untuk mengurangi konflik Palestina, hingga mengusulkan pertemuan enam-partai yang menghimbau Korea Utara untuk menghentikan rencana senjata nuklirnya.
4. Margaret Thatcher
33 tahun yang lalu, Margaret Thatcher menjadi wanita pertama yang menjadi Perdana Menteri (PM) (Inggris). Dia berhasil menunjukkan bahwa perempuan bisa bertarung di pentas politik Inggris, yang didominasi laki-laki. Selama menjadi PM Inggris, Thatcher membuat sejumlah keputusan kontroversial. Dia tanpa kompromi memprivatisasi sejumlah perusahaan milik negara dan mendukung penuh pasar bebas. Thatcher pun memerintahkan militer Inggris menggempur pasukan Argentina yang menduduki Pulau Falklands/Malvinas pada Perang 1982. Setelah memerintah Inggris selama 11 tahun, Thatcher akhirnya mengundurkan diri pada 1990. Oleh Ratu Elizabeth II, Thatcher menerima gelar bangsawan Baroness. Kisah hidup Thatcher pun telah difilmkan secara apik dengan judul “The Iron Lady.”
5. Oprah Winfrey
Lahir di Kosciusko, Mississippi, Amerika Serikat, 58 tahun yang lalu adalah seorang selebriti Show. Dengan kekayaan sekitar 1,3 miliar dolar AS, ia masuk dalam daftar miliarder di dunia. Pada bulan April tahun 2000, Oprah dan Majalah Hearts memperkenalkan O, The Oprah Magazine. Majalah tersebut menjadi majalah yang sukses dalam sejarah penerbitan dengan sirkulasi 2,3 juta pembaca setiap bulannya. Di April 2002, Oprah meluncurkan edisi pertama internasional dari O, The Oprah Magazine di Afrika Selatan.
Selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2004, Oprah masuk dalam 100 Orang yang Paling Berpengaruh di dunia versi Majalah Time.
6. Angela Merkel
Sebelum menjadi Kanselir (red. seperti perdana menteri di negara lain) Jerman, wanita kelahiran Jerman, 57 tahun lalu ini menjabat sebagai ketua Partai Uni Demokratik Kristen (CDU), ia juga memimpin koalisi di parlemen Jerman bersama partai politik partai kubunya, yaitu Uni Sosial Kristen (CSU) dan Partai Demokrat Bebas (FDP, yang berhaluan liberal), yang terbentuk setelah penyelenggaraan Pemilu Federal 2009. Merkel adalah Kanselir perempuan pertama Jerman dan orang pertama bekas warga negara Republik Demokratik Jerman. Ia juga merupakan perempuan pertama yang memimpin Jerman sejak negara itu menjadi sebuah negara kebangsaan yang modern pada 1871. Merkel hingga tahun 2006, telah terdaftar sebagai kanselir termuda sejak Perang Dunia II. Menurut Majalah Forbes, ia merupakan seorang wanita paling berkuasa di dunia dan wanita ketiga dalam kapasitasnya sebagai Ketua G8 (red. Group of Eight adalah koalisi delapan negara termaju di dunia). Pada 1 Januari 2007, ia menjadi wanita kedua dalam jabatannya sebagai Ketua G8 setelah Margaret Thatcher.
7. Christine Lagarde
Saat ini menjabat Menteri Urusan Ekonomi, Keuangan dan Perindustrian Perancis, dan direktur terpilih Dana Moneter Internasional (IMF) sejak 5 Juli 2011. Lagarde adalah perempuan pertama yang pernah menjabat menteri Urusan Ekonomi dalam kelompok ekonomi G8, dan menjadi perempuan pertama yang menjabat pemimpin IMF. Lagarde, seorang pengacara anti-trust dan perburuhan terkemuka, mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang menajbat direktur sebuah perustahaan konsultan hokum Internasional Baker & McKenzie. Pada 16 November 2009, The Financial Times memilihnya sebagai menteri keuangan terbaik di kalangan negara-negara yang menggunakan mata uang Euro.
8. Irene Rosenfeld
Rosenfeld telah terlibat dalam industri makanan dan minuman selama sekitar 30 tahun. Pekerjaan pertamanya adalah di Contoh Dancer Fitzgeraldbiro iklan di New York dan ia kemudian bergabung dengan General Foods dalam penelitian konsumen. Pada tahun 2004, Rosenfeld ditunjuk Ketua dan Chief Executive Officer dari Frito-Lay , sebuah divisi dari PepsiCo , di mana ia fokus pada mempromosikan produk sehat. Rosenfeld ditunjuk Chief Executive Officer Kraft Foods pada Juni 2006. Pada tahun 2008 ia ditempatkan keenam di The Wall Street Journal ‘s daftar “50 Wanita to Watch”. Forbes rate Rosenfeld 2 pada 10 Wanita Paling Berpengaruh atas tahun 2010 dan ke-10 tahun 2011. Salah satu keberhasilan nya di Kraft makanan, ia memimpin restrukturisasi dan perputaran bisnis utama di AS, Kanada dan Moskow. Dia aktif di sejumlah organisasi industri dan masyarakat, termasuk Economic Club of Chicago.
9. Leymah Roberta Gbowee
Aktivis perdamaian Afrika, yang berperan dalam pergerakan perdamaian yang mengakhiri Perang Saudara Liberia Kedua tahun 2003. Pada tahun 2002, Gbowee membentuk gerakan Women of Liberia Mass Action for Peace, gerakan perempuan Liberia untuk perdamaian. Salah satu aksi kontroversialnya adalah “aksi mogok seks”. Aksi para perempuan berpuasa seks agar pasangannya ikut tergerak dalam politik damai. Pada tahun 2004 Gbowee mendirikan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Liberia, meniru Afrika Selatan untuk menciptakan dialog dan stabilitas. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi penasihat Women Peace and Security Network Africa di Accra, Ghana. Saat ini Leymah Gbowee memimpin organisasi yang berpusat di Ghana. Gbowee memperjuangkan terpilihnya Ellen Johnson Sirleaf di Liberia, negara Afrika pertama yang memiliki presiden perempuan. Ia bersama Ellen Johnson Sirleaf dan Tawakkul Karman dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian untuk perjuangannya tanpa kekerasan untuk keamanan perempuan dan untuk hak-hak wanita untuk berpartisipasi penuh dalam karyanya membangun perdamaian.
10. Mother Teresa (Bunda Teresa)
Seorang biarawati Katolik Roma berkewarganegaraan India yang mendirikan Misionaris Cinta Kasih ) di Kalkuta, India, pada tahun 1950. Selama lebih dari 45 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat, sementara membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Pada 1970-an, ia menjadi terkenal di dunia internasional untuk pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin dan tak berdaya. Misionaris Cinta Kasih terus berkembang sepanjang hidupnya dan pada saat kematiannya, ia telah menjalankan 610 misi di 123 negara, termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan pemerintah India, Bharat Ratna (1980) dan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1979.
Sumber : Studyinjogja.com
Jangan Lupa Share 10 Wanita Powerful di Dunia ke Temenmu :)
0 comments:
Posting Komentar
Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.