Jangan asal ketika memilih makanan. Makanan yang tampaknya sehat dan lezat, bisa jadi menempatkan Anda pada risiko kesehatan karena kontaminasi bakteri berbahaya. Beberapa makanan sehat, ternyata memiliki risiko terhadap penyakit.
Berikut 10 makanan lezat yang memiliki risiko terhadap kesehatan seperti dilansir Ivillage:
1. Telur ayam
Telur ayam merupakan sumber protein yang sehat dan dibutuhkan oleh tubuh. Tetapi Center for Science in the Public Interest pada tahun beberapa kali selama tahun 1990 sampai 2006, melaporkan bahwa telur dianalisis mengandung wabah penyakit bawaan makanan.
Bakteri salmonella yang biasanya menetap dalam saluran usus hewan dan burung, merupakan penyebab terbesar dari kontaminasi telur. Tetapi FDA (Food and Drug Administration) menyatakan bahwa risiko tersebut dapat diminimalisir dengan cara pembelian, penyimpanan dan pengolahan telur yang tepat.
Simpan telur dalam lemari pendingin dan masak telur sampai benar-benar matang. Hindari juga penggunaan telur mentah dalam resep makanan, seperti ketika membuat kue.
2. Sayuran hijau
Mungkin sulit dipercaya jika sayuran hijau populer seperti selada, bayam, kangkung dan kol dapat menimbulkan risiko kesehatan. Produksi, penanganan dan persiapan yang tidak benar dapat menyebabkan kontaminasi dari bakteri E. coli, norovirus dan salmonella.
Pada tahun 2010 beredar kasus tercemarnya selada oleh bakteri E. coli dan terkait dengan sedikitnya 19 kasus penyakit di New York, Michigan, dan Ohio. Cucilah sayuran hijau terlebih dahulu sebelum dimasak dengan merendamnya menyeluruh dalam air.
3. Tuna
Jika tuna dan ikan segar lainnya tidak disimpan atau didinginkan dalam kondisi yang benar, dapet melepaskan racun alami, seperti scombrotoxin. Konsumsi terhadap ikan tuna yang tidak disimpan dengan tepat juga dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan norovirus dan salmonella.
Simpanlah ikan tuna dalam kondisi dingin atau letakkan di atas es. Suhu normal ruangan dapat menimbulkan risiko pertumbuhan bakteri.
4. Tiram
FDA pernah memperingatkan bahwa konsumsi tiram yang tidak diolah dengan tepat dapat menempatkan Anda pada kontaminasi norovirus yang dapat menyebabkan gastroentritis dan peradangan usus. Selain itu juga berisiko kontaminasi bakteri vibrio yang berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit parah.
Agar Anda dapat menikmati makanan ini dengan aman, masaklah tiram hingga benar-benar matang. Tiram mentah atau setengah matang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Simpan tiram dalam keadaan dingin di kulkas agar bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang.
5. Kentang
Bakteri salmonella, E. coli, shigella dan listeria paling sering dikaitkan pada wabah penyakit dalam kentang. Bakteri tersebut berkembang dalam kulit kentang. Meskipun kentang kaya akan vitamin jika dimakan bersama kulitnya, hindari risiko kesehatan yang ditimbulkannya dengan mengupas bersih kentang sebelum diolah.
6. Keju
Keju dan produk susu yang tidak dipasteurisasi berisiko terhadap tercemarnya produk terhadap bakteri penyebab listeriosis, yaitu infeksi yang sering terjadi pada ibu hamil dan menyebabkan keguguran. Pastikan Anda memilih keju yang telah dipasteurisasi untuk menghindari risiko tersebut.
7. Es krim
Es krim olahan rumah tangga kebanyakan menggunakan telur mentah atau kurang matang yang dapat menempatkan Anda dari kontaminasi bakteri salmonella dan staphylcoccus. Seperti keju yang tidak dipasteurisasi, es krim tersebut juga dapat menyebabkan masalah bagi wanita hamil yang lebih rentan terhadap ancaman listeriosis.
Berhati-hatilah ketika makan es krim buatan sendiri atau industri rumah tangga. Es krim yang dijual di toko-toko umumnya relatif aman karena memperhatikan komposisi bahan dengan tepat agar memuaskan konsumen.
8. Tomat
Tomat juga merupakan salah satu sayuran yang dapat terkontaminasi salmonella. Menurut FDA, salmonella membuat jalan masuk ke dalam tomat melalui retak kecil pada kulit tomat. Cuci tomat secara menyeluruh sebelum dikonsumsi, masak tomat untuk membunuh bakteri yang sulit dibasmi seperti salmonella.
9. Tauge
Biasanya, tauge terkontaminasi dengan patogen berbahaya, seperti salmonella dan E. coli ketika belum dipanen dan pada saat penyimpanan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan terhadap penyakit setelah mengonsumsi tauge mentah atau kurang matang.
10. Buah beri
Selama bertahun-tahun, buah beri telah dikaitkan dengan ribuan penyakit. Penyebab paling umum dari penyakit terkait buah beri adalah Cyclospora, infeksi yang terjadi pada usus. Gejala Cyclospora termasuk kram perut, diare dan dehidrasi.
Cuci sampai bersih buah stroberi atau blackberi sebelum dikonsumsi. Perlu diingat, bahwa pestisida dapat menembus ke dalam buah berkulit tipis, sehingga Anda disarankan untuk memilih buah beri yang organik.
Sumber : KampungTKIJangan Lupa Share 10 Makanan Enak Ini Memiliki Risiko Terhadap Kesehatan ke Temenmu :)
Baca Juga :
SERBA 10
- 10 Kebiasaan yang Dapat Merusak Sistem Imun
- 10 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan
- 10 Hal yang Membuat Anda Merasa Tua
- 10 Negara Termakmur di Dunia
- 10 Pelajaran Hidup yang Dipetik dari Pernikahan
- 10 Teknologi yang Menjengkelkan Penggunanya
- 10 Hal yang Dibutuhkan Wanita Saat Patah Hati
- 10 Perangkat Keras Buatan Microsoft
- 10 Tanda Anda Terlalu Pemilih
- 10 Kota Paling Hot Dikunjungi Tahun 2013
- 10 Sikap Pria yang Membuat Wanita Nyaman Disampingnya
- 10 Tanda Tubuh Anda Sehat
- 10 Cara Membuat Bos Terkesan Kepada Anda
- 10 Cara untuk Meningkatkan Kekuatan Tulang
- 10 Tempat Paling Angker Sejagat
- 10 Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia
- 10 Aturan Makan di Berbagai Negara
- 10 Fakta Mengejutkan Tentang Perselingkuhan
- 10 Tips Menjaga Kesehatan Pendengaran
- 10 Orang Sukses yang Berawal dari Kegagalan
- 10 Mitos Tentang Perawatan Rambut
- 10 Negara Pengguna Nuklir di Dunia
- 10 Tips Jika Anda Ingin Membeli Televisi
- 10 Milestone Tahun Pertama Kehidupan Bayi
- 10 Kesalahan Pria Saat Berkencan
FOOD
- 7 Manfaat Mengejutkan dari Buah Apel
- Menu-menu Makanan Pencegah Osteoporosis
- Lebih Dulu Sarapan Atau Olahraga?
- 5 Minuman Pencegah Penuaan Dini
- 5 Khasiat Penting dari Buah Rambutan
- 4 Keuntungan Mengunyah Makanan dengan Benar
- 5 Jenis Kepribadian Menurut Kebutuhan Nutrisi
- Jenis Camilan yang Bisa Menyebabkan Bad Mood
- Contek Kopi Luwak, Thailand Bikin Kopi Gajah
- Sosis 15,85 Meter Pecahkan Rekor Dunia
- Sejarah dan Asal Mula Rainbow Cake
- Air Murni Terbaik Ternyata Ada di Tanaman Kaktus Berduri
- 7 Alasan Mengapa Anda Harus Mengkonsumsi Vitamin C
- Manusia Mulai Konsumsi Daging 1,5 Juta Tahun Lalu
- 6 Tips Instan untuk Menghilangkan Rasa Pedas di Mulut
- 7 Manfaat Buah Blackberry untuk Kesehatan
- Orang-orang Ini Dibayar untuk Menggemukan Badan
- Cara Sehat untuk yang Suka Makan Mie Instan
- 4 Minuman Sehat yang Bikin Awet Muda
- 10 Aturan Makan di Berbagai Negara
- 9 Manfaat Jambu Biji untuk Kesehatan
- Kantong Kresek Berbahaya untuk Membungkus Makanan
- 5 Manfaat Unik dari Bawang Merah
- Ini Dia Labu Terberat di Dunia
- Ini Dia Bahan Makanan Sumber Omega-3
KESEHATAN
- 7 Manfaat Mengejutkan dari Buah Apel
- 10 Kebiasaan yang Dapat Merusak Sistem Imun
- Menu-menu Makanan Pencegah Osteoporosis
- 6 Cara Alami untuk Kurangi Sakit Kepala
- 10 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan
- Lebih Dulu Sarapan Atau Olahraga?
- 8 Tips Perkuat Sistem Imun Tubuh
- 5 Minuman Pencegah Penuaan Dini
- 5 Hal yang Bisa Bikin Dapur Jadi Biang Penyakit
- 5 Khasiat Penting dari Buah Rambutan
- 3 Tips Sehat untuk "Si Workaholic"
- 9 Cara Agar Otak Selalu Fit
- 4 Keuntungan Mengunyah Makanan dengan Benar
- Survei: Wanita Perokok Kurang Menarik di Mata Pria
- 9 Cara untuk Hilangkan Lemak di Perut
- 5 Olahraga yang Bisa Memperpanjang Usia
- 5 Kondisi Fisik yang Diwariskan Oleh Orang Tua
- 6 Tips Liburan untuk Menghilangkan Stress
- 4 Aktivitas yang Bisa Meningkatkan Kemampuan Otak
- 6 Jenis Batuk yang Tidak Boleh Diabaikan
- 4 Cara Agar Orang Dewasa Bisa Tidur Sepulas Bayi
- Nonton Televisi Itu Tak Selamanya Buruk Bagi Kesehatan
- 10 Tanda Tubuh Anda Sehat
- 3 Cara untuk Mengenali Obat Palsu
- 7 Alasan Mengapa Anda Harus Mengkonsumsi Vitamin C
2 comments:
Makasih ya
Trims infonya ya..
Posting Komentar
Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.