Sabtu, 26 Mei 2012

Jauh Tak Berarti, PSIM Tetap di Hati

Menyusuri daerah Kulonprogo melewati rute jalur selatan (dari arah Srandakan, Bantul) memang lebih sepi daripada melewati Jl.Wates. Namun, pemandangan lain ditawarkan setelah melewati Brosot, Galur dimana banyak coretan di jalanan, PSIM-Brajamusti-Persiba-Paserbumi, dan sebagainya. Setelah memasuki jalanan Daendels, atau arah ke Pantai Trisik dan Glagah Indah, banyak terpampang semaraknya bendera biru putih khas PSIM Jogja. Disitulah tertulis juga PSIM dan Brajamusti Galur (Daendels).
Alangkah jauhnya jarak yang ditempuh jika diukur dari stadion Mandala Krida, Kota Jogja. Kalau dipikir-pikir, masih lebih dekat dengan Stadion Sultan Agung, milik Persiba Bantul. Tetapi, rasa cinta dan kesetiaan terhadap salah satu tim pendiri sepakbola nasional ini sangatlah tinggi. Berdiri dari tahun 1929, PSIM pantas untuk dicintai dan dinikmati karena nilai historisnya, di era perjuangan kemerdekaan.
Haha, itu tempat tinggal simbah&om gue, gue sering kesana, emang bener Jln Daendels banyak BrajaMusti, tapi sayang katanya Jln Daendels akan dirubah untuk dijadikan Bandara internasional di DIY, Salut untuk BM Daendels semoga tambah banyak+tetap KONSISTEN BRAJAMUSTI.
Siapa bilang Kulon Progo Merah atau Hijau, Kulon Progo Tetap Biru Ora Luntur!, Bangganya gue jadi BrajaMusti (Korwil MAUT/Mataram Utara).

Baca Juga : Sejarah Supporter PSIM (Dari PTLM Hingga BRAJAMUSTI)


Jangan Lupa Share Jauh Tak Berarti, PSIM Tetap di Hati ke Temenmu :)
Share/Bookmark

Baca Juga :

0 comments:

Posting Komentar

Mohon laporkan apabila ada gambar rusak, link mati atau salah penulisan sumber di kolom komentar dibawah ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More