Ada banyak mitos mengenai makanan yang menjadi pengetahuan umum dan dipercaya oleh banyak orang. Beberapa mitos memang bisa dibuktikan kebenarannya. Namun ada beberapa mitos yang ternyata memang hanya mitos belaka. Bahkan kesalahan yang ada dalam mitos ini dapat merugikan Anda sendiri. Apa saja mitos seputar makanan? Yuk, cek daftar yang diberikan oleh Health Me Up (12/07/2012) di bawah ini.
1. Mitos: Makanan dengan protein tinggi tak baik untuk ginjal
Fakta: Memang benar bahwa protein diproses dalam ginjal. Namun terlalu banyak memproses protein tak akan membuat ginjal Anda rusak. Dua penelitian yang dilakukan oleh The International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism menunjukkan bahwa bahkan atlet yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi setiap hari memiliki ginjal yang normal.
Fakta: Memang benar bahwa protein diproses dalam ginjal. Namun terlalu banyak memproses protein tak akan membuat ginjal Anda rusak. Dua penelitian yang dilakukan oleh The International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism menunjukkan bahwa bahkan atlet yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi setiap hari memiliki ginjal yang normal.
2. Mitos: Kuning telur buruk untuk jantung
Fakta: Kuning telur yang dipercaya memiliki kadar kolesterol yang tinggi tidak berkaitan dengan penyakit jantung. Berdasarkan panduan kesehatan jantung, Anda perlu membatasi asupan kolesterol Anda hingga 300 mg sehari. Sementara itu, telur mengandung setidaknya 185 kolesterol. sehingga ini masih ada di bawah batasan. Meski begitu Anda memang perlu menyeimbangkan komposisi ketika mengonsumsi telur, ayam, daging, dan produk susu.
Fakta: Kuning telur yang dipercaya memiliki kadar kolesterol yang tinggi tidak berkaitan dengan penyakit jantung. Berdasarkan panduan kesehatan jantung, Anda perlu membatasi asupan kolesterol Anda hingga 300 mg sehari. Sementara itu, telur mengandung setidaknya 185 kolesterol. sehingga ini masih ada di bawah batasan. Meski begitu Anda memang perlu menyeimbangkan komposisi ketika mengonsumsi telur, ayam, daging, dan produk susu.
3. Mitos: Berpuasa adalah satu-satunya cara untuk mengeluarkan racun dari tubuh
Fakta: Tubuh yang membutuhkan pembersihan secara teratur dari racun adalah kepercayaan yang populer. Cara yang paling umum digunakan adalah berpuasa. Namun ini bukan satu-satunya cara. Jika Anda tak menyadarinya, Anda telah berpuasa setiap malam saat Anda tidur. Saat itulah organ-organ tubuh Anda membersihkan diri dari racun.
Fakta: Tubuh yang membutuhkan pembersihan secara teratur dari racun adalah kepercayaan yang populer. Cara yang paling umum digunakan adalah berpuasa. Namun ini bukan satu-satunya cara. Jika Anda tak menyadarinya, Anda telah berpuasa setiap malam saat Anda tidur. Saat itulah organ-organ tubuh Anda membersihkan diri dari racun.
4. Mitos: Telur berkulit cokelat lebih baik daripada telur berkulit putih
Fakta: Pepatah yang mengatakan "Jangan nilai buku dari sampulnya," sangat benar dalam hal ini. Tak peduli apapun warna kulit telur, baik cokelat, putih, atau kuning, nutrisi yang ada di dalamnya tidak berbeda. Jenis ayam yang berbeda akan memberikan telur yang berbeda warna dan ukuran, namun nutrisi dasar yang terkandung tetap sama.
Fakta: Pepatah yang mengatakan "Jangan nilai buku dari sampulnya," sangat benar dalam hal ini. Tak peduli apapun warna kulit telur, baik cokelat, putih, atau kuning, nutrisi yang ada di dalamnya tidak berbeda. Jenis ayam yang berbeda akan memberikan telur yang berbeda warna dan ukuran, namun nutrisi dasar yang terkandung tetap sama.
5. Mitos: Sayuran segar lebih baik dari sayuran yang dibekukan
Fakta: Banyak yang mengatakan bahwa sejak dipanen hingga ke meja makan, sayuran akan kehilangan 45% nutrisi yang dikandungnya. Kenyataannya mulai dipanen hingga ada di meja makan, sayuran itu telah melewati beberapa proses perdagangan yang memakan waktu berhari-hari. Jadi, menyimpannya di lemari es tidak akan membuat nutrisi sayuran berkurang secara drastis seperti ketika sayuran tersebut didistribusikan. Setidaknya lemari es menyimpan sayuran dalam tempat yang tepat dan bersuhu tinggi dan bukan suhu rendah.
Fakta: Banyak yang mengatakan bahwa sejak dipanen hingga ke meja makan, sayuran akan kehilangan 45% nutrisi yang dikandungnya. Kenyataannya mulai dipanen hingga ada di meja makan, sayuran itu telah melewati beberapa proses perdagangan yang memakan waktu berhari-hari. Jadi, menyimpannya di lemari es tidak akan membuat nutrisi sayuran berkurang secara drastis seperti ketika sayuran tersebut didistribusikan. Setidaknya lemari es menyimpan sayuran dalam tempat yang tepat dan bersuhu tinggi dan bukan suhu rendah.
Itulah lima mitos mengenai makanan yang masih dipercaya oleh masyarakat. Sekarang, Anda telah mengetahui faktanya.
Sumber : Merdeka