Bayi ini dilahirkan di balaikota Jallais, Prancis tak lama setelah orang tuanya menikah. |
Pasangan yang tidak disebutkan namanya itu tengah melangsungkan pernikahannya di gedung balai kota Jallais, Sabtu (7/7/2012). Pada saat pernikahan berlangsung, sang pengantin perempuan memang tengah hamil tua.
Sebenarnya, upacara pernikahan itu nyaris batal karena sang pengantin perempuan berulang kali menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Namun, karena menurut dokter waktu kelahiran adalah 14 Juli mendatang maka upacara pengucapan janji pernikahan terus berlangsung.
"Sebenarnya kami melihat pengantin perempuan tampak kelelahan. Namun, kami kira itu hanya pengarus stres pernikahan," kata Wali Kota Jallais Jean-Robert Gachet seperti dikutip AFP.
"Saya coba mempercepat proses agar pengantin perempuan tak terlalu kelelahan," lanjut Gachet.
Tetapi, hanya beberapa saat setelah kedua pengantin mengucapkan janji saling setia dan bersiap untuk diabadikan fotonya dan para tamu mulai meninggalkan acara, sang pengantin perempuan tiba-tiba merasa tidak enak badan.
Segera saja paramedis dipanggil ke balai kota untuk memberikan pertolongan. Dan, ternyata ketuban pengantin perempuan sudah pecah dan akhirnya dia melahirkan bayi laki-laki pada pukul 12.15 waktu setempat.
"Tangisan si bayi merupakan momen yang sangat emosional! Ini adalah peristiwa pertama bagi kami dan bagi petugas kesehatan," lanjut Gachet.
Dilaporkan, kondisi bayi dan ibunya kini dalam kondisi sehat.
Sumber : Kompas