Minggu, 29 April 2012

Ternyata 'Diomeli' itu Baik Untuk Kesehatan

Jika ibu Anda selalu bawel mengingatkan Anda agar selalu menyikat gigi sebelum tidur, rajin berolahraga, hingga mencuci tangan sebelum makan, sebaiknya kini Anda harus berterima kasih kepada beliau.
Penelitian menunjukkan bahwa omelan ternyata memberi pengaruh positif bagi kesehatan, terutama jika Anda sudah menginjak usia 30 tahun. Omelan tersebut dianggap bertindak layaknya sebuah pengingat bagi orang untuk hidup sehat dan lebih aktif.
Penelitian yang didasarkan pada wawancara di Inggris menunjukkan bahwa orang yang kurang aktif merasa bahwa omelan dari anggota keluarga, pasangan, atau anak, dapat memengaruhi kesehatan mereka dengan cara positif.
"Anda mungkin merasa nyaman duduk di sofa atau berlama-lama membaca buku, namun saat pasangan Anda mengatakan, 'Ayo beranjak dan lakukan sesuatu', ternyata itu sebuah pengingat agar kita lebih aktif," papar salah satu peserta penelitian, dilansir melalui Dailymail, Senin (23/4).
"Namun, yang terpenting adalah 'omelan yang baik' harus diterapkan. Penelitian ini juga menganjurkan jika Anda sudah aktif dan sehat, maka tak perlu lagi mengomel," tambahnya.
Sumber

10 Kalimat yang Menginspirasi Wanita

Bersyukur sekali rasanya, dilahirkan sebagai wanita dengan segala kelebihan yang kita punya. Namun, tak memungkiri, terkadang masih saja kita kehilangan kepercayaan diri dan merasa menjadi masyarakat nomor dua. 

Hey, ladies... mengapa harus merasa menjadi sosok kecil padahal Anda memiliki banyak kelebihan?

Coba baca 10 kalimat yang akan memberi inspirasi dan semangat lebih untuk Anda berikut ini... Hope you like it 

1. "There is no such things as an ugly woman." - Vincent Van Gogh 
Dan, memang benar. Tak ada wanita yang tidak cantik, semua wanita itu cantik. Memiliki kulit berwarna gelap, cerah, kuning langsat, apapun warna kulit Anda, Anda itu cantik! Tak perlu harus tak percaya diri hanya karena memiliki kulit hitam manis atau sawo matang. Kulit putih itu bukan syarat seorang wanita disebut cantik, kok. 

2. "Every girl should use what Mother Nature gave her before Father Time takes it away." - Laurence J Peter 
Jadi, berhentilah mengeluh dengan apa yang Anda miliki saat ini. Rawat dan percantik diri dengan cara-cara yang positif. Bukan juga dengan mengeluh dan tidak melakukan apa-apa. 

3. "The rarest thing in the world is a woman who is pleased with photographs of herself." - Elizabeth Metcalf
Satu permasalahan yang sama yang dimiliki hampir seluruh wanita, mereka jarang percaya diri dan menyukai foto mereka. Tak hanya terjadi pada Anda kok, bahkan para selebriti dan model yang memiliki tubuh indahpun seringkali tak percaya diri. 

4. "A smile is a light in the window of the soul indicating that the heart is at home." - Anonymous
Dan memang benar bahwa senyuman adalah jendela hati. Wajah yang cantik akan semakin sempurna dan menarik dengan senyuman. Bagi pria, senyuman seorang wanita ini bagaikan candu, yang membuat rindu dan jatuh cinta setiap saat. Benar, lho. Jadi bukan karena efek makeup Anda, tetapi murni karena senyuman. 

5. "Beauty, in projection and perceiving is 99.9% attitude." - Grey Livingston
Memiliki fisik yang indah dan ideal saja tak cukup untuk disebut cantik. Benar menurut Grey Livingston, kecantikan terpancar lewat sikap kita. 

6. "My lips is big, but my talent is bigger" - Fantasia Barrino
Bahwa wanita dianggap sebagai rantai gosip dan berita, hmmm mungkin itu benar. Dan apa yang seringkali dikatakan oleh wanita dianggap sebagai omong kosong, itu juga benar. Namun, percayalah bahwa sebenarnya kelebihan yang kita miliki jauh lebih besar ketimbang omongan semata. Mari kita buktikan, ladies!

7. "A woman is like a tea bag. You never know how strong she is until she gets into hot water." - Eleanor Roosevelt
Sekalipun sering disepelekan dan dipandang sebelah mata, kita tak boleh menyerah begitu saja. Tunjukkan kemampuan yang kita miliki, karena sebenarnya wanita dan pria sejajar kok. 

8. "Marriage is not about age; it's about finding the right person." - Sophia Bush
Anda yang seringkali terganggu dengan pertanyaan "kapan kawin?" ingatlah selalu kalimat di atas ini. Ingatlah selalu bahwa menikah bukanlah perkara usia, namun bagaimana menemukan sosok yang nyaman dan bisa mendampingi kita seumur hidup. 

9. "You have to forgive to forget, and forget, to feel again." - Anonymous
Ketahuilah bahwa berulang kali Anda akan mengalami patah hati yang sama, dilukai, diabaikan, tak diperhatikan, diduakan bahkan ditinggalkan. Tetapi, jangan sampai hal itu menghalangi langkah Anda untuk menemukan cinta yang baru. Jangan sampai membuat Anda takut untuk mencintai orang yang baru di dalam hidup Anda, karena sepanjang hidup tugas kita adalah mencintai. 

10. "If someone you love hurts you cry a river, build a bridge, and get over it." - Anonymous
Dan apabila seseorang yang Anda cintai melukai dan mengecewakan diri Anda. Maafkan dan melangkahlah. Jangan tinggal di dalam masa lalu dan membiarkan diri Anda terpuruk di dalamnya.

Sumber : http://www.jelajahunik.us/2012/04/10-kalimat-yang-menginspirasi-wanita.html

Justin Bieber Sebut Indonesia Sebagai Negeri Antah Berantah

"Saat itu aku berada di negeri antah-berantah," ujar Justin, kemudian dilanjutkan oleh sang manajer, "Indonesia".

Seperti diberitakan Daily Mirror, ada beberapa karya Bieber yang direkam di salah satu studio musik di Indonesia. Rekaman itu dilakukan saat dirinya tengah konser di sini pada April 2011.

Ucapan Justin Bieber tentang Indonesia itu dilakukannya saat penyanyi asal Kanada ini sedang mempromosikan album barunya 'Believe' di Inggris. Dia menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan pembawa acara pencarian bakat "The Voice" Reggie Yates seputar proses pembuatan karya barunya.

"Di sana (Indonesia) aku rekaman di sebuah studio," pelantun lagu "Baby" itu melanjutkan, "Tempatnya kecil. Mereka bahkan tidak mengerti apa yang mereka lakukan."

Saat pembawa acara "The Voice" ingin menutup sesi dengan Justin Bieber, tingkah pacar Selena Gomez ini semakin menjadi. Dia secara frontal menyinggung aksen berbicara orang Inggris.

"Kata 'think' itu menggunakan 'th', bukan 'f'," ujar Justin ke pembawa acara "The Voice" Reggie Yates.

Sumber : ID.yahoo.com

8 Sebab Kenapa Orang Takut Dioperasi

Operasi merupakan terminologi untuk menyebut suatu tindakan pembedahan yang dilakukan oleh para tenaga medis.

Kata operasi (to operate) memiliki banyak pengertian antara lain :

to function or cause to function
to control the functioning of operate a machine
to manage, direct, run, or pursue (a business, system, etc.)
to perform a surgical operation (upon a person or animal)
to produce a desired or intended effect

Adapun bidang yang menangani tindakan operasi ini disebut Surgery, dan ahli surgery disebutSurgeon (ahli bedah).

Saat seorang pasien diputuskan untuk dilakukan operasi terhadapnya, tentunya bukan keputusan yang mudah, juga bukan keputusan yang menggembirakan. Tindak pembedahan tentunya identik dengan rasa sakit sebelum dan sesudah operasi. Belum lagi efek samping yang mungkin saja terjadi di belakang hari nanti. Berikut ini adalah 8 alasan mengapa orang takut dioperasi.

1. Takut mati
Ini adalah alasan yang paling sering disebutkan oleh para pasien. Kegagalan operasi yang sering diekspos di media memberi kesan bahwa ‘operasi sama dengan mengantar nyawa’. Padahal kita tahu bahwa dokter tidak dididik untuk menjadi pembunuh profesional, apalagi sampai mempertaruhkan profesinya. Di ruangan operasi, dokter tidak sendirian. Ia harus dibantu oleh asisten dan dokter anestesi. Tidak mungkin ia mengerjakannya sendirian. Masing-masing dokter akan melakukan kerja sama dan mekanisme kontrol yang baik agar operasi berjalan lancar.

Alasan takut mati memang sangat manusiawi. Ini juga mengingatkan dokter bahwa tidak semua orang siap dioperasi. Karena itu para ahli medis harus berhati-hati dan mempersiapkan segala sesuatu dengan benar, tanpa ada kekeliruan sedikitpun. Para pasien juga diperkenankan untuk bertanya kepada dokter tentang resiko-resiko yang mungkin dihadapi jika ia menjalani operasi pembedahan itu.

2. Takut operasi tidak menyembuhkan
Operasi ini merupakan tindak pembedahan untuk mengatasi masalah langsung pada tempatnya. Misalnya operasi Tonsilectomy, yaitu mengangkat tonsil (amandel). Biasanya dilakukan pada amandel yang membesar tanpa alasan yang jelas sehingga mengganggu jalan nafas. Tapi, mungkin saja setelah dioperasi pun, ternyata masih ada gangguan lain yang menyebabkan terganggunya nafas. Untuk itu, dokter memang benar-benar harus memahami seberapa penting operasi ini dan seberapa besar kemungkinan sembuhnya. Pasien berhak tahu dan tanyakanlah hal itu pada dokter yang bersangkutan.

3. Takut tidak sanggup menanggung biaya operasi
Operasi tentu butuh biaya, mulai dari biaya ruangan, obat anestesi, dan para dokternya. Tidak ada operasi yang gratis, kecuali ada pihak ketiga yang menanggung pembiayaan tersebut. Untuk mengantisipasi hal ini, seyogyanya masing-masing kita sudah memiliki asuransi kesehatan yang menanggung pembiayaan operasi. Jika tidak memiliki asuransi, kita harus siap dengan harta yang dimiliki saat ini. Jika ternyata harta tersebut tidak mencukupi, mungkin cara seperti ‘Koin Cinta Untuk Bilqis’ bisa menggugah rasa peduli masyarakat untuk membantu.

Mahalnya biaya operasi semata-mata bukan karena honor dokternya yang tinggi, melainkan karena menggunakan peralatan modern yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Seringkali dokter melakukannya secara gratis, tapi ruangan operasi hingga ruang perawatannya tetap saja harus dibayar mahal.

4. Takut efek samping pasca operasi
Operasi dilakukan dalam ruangan yang sudah disterilkan, menggunakan alat-alat yang steril, cahaya dan temperatur ruangan yang disesuaikan, sehingga pre dan pasca operasi diharapkan memberikan hasil yang optimal. Tapi tetap saja ada efek samping yang harus diperhatikan. Efek samping ini bisa muncul dari eksternal maupun internal. Eksternal misalnya infeksi dari luar. Internal misalnya tidak selera makan, sakit kepala, mula, muntah, dan sebagainya. Maka sebelum dilakukan operasi, tanyakan kepada dokter tentang efek samping yang mungkin muncul pasca operasi, agar calon pasien siap menghadapinya. Jika tidak siap, jangan lakukan operasi.

5. Takut menjadi cacat (contoh amputasi, pengangkatan payudara, dan sebagainya)
Membedah suatu organ dan mengangkatnya akan membuat pasien kehilangan aset berharganya. Misalnya pada pengangkatan payudara (Radical Mammaectomy) pada kasus kanker payudara. Ini tentu membuat wanita yang bersangkutan akan menjadi minder, rendah diri, dan sebagainya. Tapi di lain sisi, jika tidak dilakukan pengangkatan, kemungkinannya akan jadi lebih buruk, bahkan bisa mengancam nyawa. Terhadap kondisi ini, sangat diperlukan dukungan dari keluarga, handai taulan, dan sahabat. Rata-rata calon pasien akan merasa amat sangat sedih, depresi, takut saat menghadapi situasi seperti ini. Namun dengan dukungan yang kuat, tentunya hal itu bisa dilewati dengan baik.

6. Takut tidak bisa hidup secara normal lagi
Pameo tentang operasi yang bisa membuat orang cacat seumur hidup membuat kata ‘operasi’ serasa ditabukan. Siapa sih yang suka tindakan invasiv ini? Bahkan dokter sekalipun harus berfikir sungguh-sungguh dalam memberikan keputusan operasi atau tidak. Misalkan pada kasus amputasi organ. Saat masih co-ass, saya kebetulan pernah bertemu dengan seorang pasien yang menderita kanker pada daerah penisnya. Mau tidak mau, aset berharganya itu harus dibuang. Jika tidak, kanker itu akan menyebar. Walaupun dirasa sangat berat, ia akhirnya bersedia. Pilihannya saat itu, menderita berkepanjangan atau membuang salah satu organnya dan bertahan hidup. Tentunya ia lebih memilih untuk bertahan hidup.

7. Takut menjadi sorotan teman, keluarga, publik, dan sebagainya
Keputusan operasi biasanya mendapat perhatian khusus dari teman, keluarga, dan lain-lain. Ini dikarenakan karena tidak semua orang mengalami hal yang sama. Bahkan pada kasus yang mirip tapi tidak sama, ada yang mengaku bisa sembuh tanpa operasi, sehingga keputusan operasi tentunya menjadi perdebatan sengit. Jangankan antara mereka dari kalangan non medis, bahkan dari medis sekalipun akan mempertanyakan, “Apa keputusan operasi itu sudah benar atau harus dipertimbangkan lagi?” Dokter yang bersangkutan harus rajin-rajin berdiskusi dengan yang lebih senior untuk mendapatkan pandangan yang lebih valid.

8. Takut alat operasi tertinggal di dalam tubuh
Kasus ini pernah terjadi tapi tidak bisa dikatakan sering. Penyebabnya adalah keteledoran. Jika dikaji lebih jauh, penyebabnya paling sering adalah keletihan, tidak konsentrasi, problem eksternal, beban psikologis, dan sebagainya. Dokter yang melakukan keteledoran semacam ini tentu dipandang sebelah mata oleh sejawat yang lain, dan tentunya hal itu bukan sesuatu yang menyenangkan. 
Sumber : http://haxims.blogspot.com/2012/02/8-sebab-kenapa-orang-takut-dioperasi.html

Inilah 6 Langkah Bebas Utang

Utang saat ini menjadi gaya hidup kebanyakan orang, karena hampir separuh masalah yang ditemui pada saat melakukan Financial Check Up di AFC adalah besarnya Debt Service Ratio atau Rasio Cicilan. 

Mari kita lihat beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk membuat kita segera keluar dari pola hidup berutang:

1. Jujur pada diri sendiri. 
Banyak orang hidup melebihi kemampuannya, berpenghasilan Rp 5 juta namun hidup dengan life style Rp 10 juta, sehingga tidak heran cashflow minus setiap bulan ditutupi dengan hutang kartu kredit, utang KTA, dan berbagai macam utang lainnya. Mungkin orang lain bisa kita bohongi dengan penampilan kita, pakaian, mobil dangadget yang kita pakai, tapi hanya diri kita yang tahu sebenarnya kondisi keuangan kita.

2. Miliki Tujuan keuangan. 
Saat diberi informasi bahwa untuk mencapai Dana Pensiun seorang klien, nilainya ternyata lebih kecil dari cicilan utangnya, ia menjadi lebih semangat untuk segera melunasi utang-utang konsumtif yang dimilikinya, begitu juga halnya dengan orang tua setelah tau berapa jumlah yang harus diinvestasi untuk Dana Pendidikan anaknya mereka menyesal telah menyia-nyiakan uang mereka untuk cicilan utang konsumtif selama ini.

3. Cek Aset yang kita miliki. 
Ternyata banyak juga orang yang memiliki aset untuk melunasi utangnya namun memilih tidak melunasi. Coba bayangkan jika kita memiliki uang tunai di tabungan sebesar Rp 50 juta, namun memiliki hutang kartu kredit Rp 10 juta? Kita hanya mendapatkan return 3-4% per tahun, namun harus membayar bunga 2-4% per bulan atau 24-48% per tahun! Gunakan aset untuk melunasi utang dan alihkan cicilan utang anda untuk tabungan dan investasi yang benar.

4. Belajar berkata tidak. 
Penawaran saat ini ada di mana-mana, masuk melalui sms, blackberry messenger, telepon, dari mulai menawarkan barang, usaha/bisnis, kartu kredit, investasi, asuransi, hutang KTA, dsb. Pada saat kita tidak bisa menolak sesuatu yang sebenarnya belum tentu kita butuhkan, maka konsekuensinya akan ada biaya yang harus dikeluarkan, dan bertambah sulit jika pembayaran dilakukan dengan autodebet credit card. Utang konsumtif bertambah tanpa akses dari kita dan rutin. Jadi tegaslah berkata tidak, lakukan transaksi di mana anda yang memiliki inisiatif.

5. Belajar berkata cukup. 
Jika membeli satu barang saja sudah cukup maka kita tidak perlu membeli selusin barang yang sama, dengan alasan selagi ada diskon bagi pemegang kartu kredit tertentu. Diskon akan selalu ada, jadi tidak perlu kuatir, karena buat apa menumpuk barang yang belum tentu digunakan dalam waktu dekat bahkan kemungkinan bisa expired karena terlalu lama disimpan, ditumpuk dalam lemari atau gudang.

6. Tingkatkan penghasilan/income. 
Terkadang untuk menjadi kreatif perlu tantangan, beban berat dari hutang sebenarnya bisa membuat seseorang menjadi lebih kreatif untuk mencari alternatif income tambahan yang bisa dimulai dengan usaha yang tidak memerlukan modal besar misal: bisnis online yang sesuai minat (fashion, photography, food, automotive, stamps, dll). 

Jika kita bisa menyicil hutang konsumtif selama ini, yang based on experience jumlahnya tidak pernah kecil, maka sebenarnya tanpa anda sadari anda memiliki kemampuan besar untuk berinvestasi dan mencapai tujuan keuangan anda dimasa yang akan datang. 

Kalau anda bisa hidup tenang tanpa utang kenapa harus berutang?

Sumber : DetikFinance

7 Penyakit Kronis di Usia Muda Dan Cara Mencegahnya

img
Serangan stroke, tulang keropos dan juga pikun sekarang bukan cuma penyakitnya orang tua. Akibat perubahan gaya hidup moderen yang semakin tidak sehat, penyakit-penyakit kronis semacam itu bisa juga menyerang sejak usia sangat muda.

Beberapa jenis penyakit kronis yang bisa menyerang sejak muda beserta cara pencegahannya adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Foxnews, Sabtu (28/4/2012):

1. Melanoma
Usai paling rentan: 50-an tahun ke atas
Bisa kena sejak: Remaja akhir serta usia 20-an awal

Melanoma adalah sejenis kanker kulit yang bisa dihindari dengan tidak terlalu sering berjemur antara pukul 10 pagi hingga 2 siang tanpa menggunakan tabir surya atau Sun Protecting Factor (SPF). SPF-30 lebih disarankan, namun SPF-15 dianggap sudah cukup memberikan perlindungan.

2. Osteoporosis
Usia paling rentan: 65 tahun ke atas
Bisa kena sejak: 50-an tahun

Osteoporosis atau pengeroposan tulang bisa dicegah dengan memperbanyak asupan kalsium dan vitamin D, serta menghindari rokok. Olahraga teratur juga penting, karena otot yang kuat akan membantu rangka tubuh dalam menopang berat badan.

3. Stroke
Usia paling rentan: 65 tahun
Bisa kena sejak: 20 hingga 30-an tahun

Lagi-lagi rokok termasuk faktor risiko pada serangan stroke di usia muda. Untuk mencegahnya, hidari rokok dan makan berlemak maupun bergaram, serta perbanyak konsumsi ikan yang banyak mengandung asam lemak omega 3. Asam lemak ini baik untuk jantung dan pembuluh darah.

4. Kanker payudara
Usia paling rentan: 45 tahun ke atas
Bisa kena sejak: remaja

Olahraga teratur, menjaga berat badan tetap ideal, membatasi alkohol agar tidak berlebihan dan menghindari rokok bisa menurunkan risiko kanker payudara. Karena penyebab pastinya tidak diketahui, maka deteksi dini paling penting dilakukan dengan sering-sering meraba adanya benjolan.

5. Alzheimer
Usia paling rentan: 65 tahun ke atas
Bisa kena sejak: 40-an tahun

Alzheimer adalah salah satu jenis kepikunan yang susah dilawan karena merupakan efek dari proses penuaan. Namun beberapa hal bisa dilakukan untuk memperlambat kemunculannya, misalnya dengan rajin mengisi teka-teki silang, belajar bahasa asing dan juga bermain musik.

6. Asam urat (Gout)
Usia paling rentan: 50 hingga 60-an tahun
Bisa kena sejak: 30-an tahun.

Obesitas dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko utama serangan gout di usia muda, sehingga berat badan perlu dikontrol jika tidak ingin mengalaminya. Namun perlu diingat, diet ekstrem yang berdampak pada penurunan berat badan secara singkat dan dramatis juga bisa meningkatkan risiko pengkristalan asam urat.

7. Diabetes tipe-2
Usia paling rentan: 40 hingga 50-an tahun
Bisa kena sejak: anak-anak.

Berbeda dari diabetes tipe 1 yang merupakan kondisi bawaan sejak lahir, diabetes tipe 2 jauh lebih memungkinkan untuk dicegah. Kuncinya hanya 2, yakni pola makan seimbang dan rendah kalori serta aktivitas fisik yang juga seimbang dengan asupan kalorinya.

Sumber : DetikHealth

10 Jenis Gangguan Jiwa yang Paling Kontroversial

img
Mendiagnosis gangguan mental bukan hal yang mudah. Dalam sejarahnya, penyusunan buku pedoman dan pegangan untuk mendiagnosis gangguan mental sering memicu perdebatan mengenai penyakit apa yang akan disertakan. Perdebatan ini tak hanya terjadi di kalangan ilmuwan, tapi juga di masyarakat awam.

Buku yang bernama Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) adalah buku yang menjadi acuan seluruh ahli psikologi di dunia. Penyusunnya adalah para pakar psikologi yang tergabung dalam American Psychological Association (APA).

Beberapa gengguan mental yang sempat menjadi kontorversi tersebut seperti dilansir livescience.com, Kamis (12/1/2012) antara lain;

1. Gangguan Identitas Gender
Saat ini, yang paling kontroversial dari semua gangguan mental adalah gangguan identitas jenis kelamin. Berdasarkan DSM edisi sebelumnya, orang yang merasa jenis kelamin fisiknya tidak sesuai dengan jenis kelaminnya yang sejati dapat didiagnosis mengalami gangguan identitas gender.

Kontroversi terbesar atas gangguan ini adalah karena DSM tidak memuat cara pengobatannya. Apakah anak-anak yang merasa tidak cocok jenis kelaminnya diizinkan mendefinisikan diri mereka sendiri, atau harus didorong untuk mengidentifikasi dirinya sesuai jenis kelamin fisiknya?

"Di satu sisi, para ahli berpendapat agar anak-anak ini merasa nyaman dengan tubuh yang telah dimilikinya sendiri. Namun di sisi lain, para ahli menginginkan anak-anak ini bebas menentukan keinginannya. Menurutku, memaksa seseorang untuk hidup dengan jenis kelamin yang tidak diinginkan akan menyebabkan depresi dan kecemasan," kata Diane Ehrensaft, psikolog klinis di Oakland, California.

2. Kecanduan seks
Menurut lembaga Society for the Advancement of Sexual Health, kecanduan seks ditandai dengan kurangnya kontrol atas perilaku seksual.

Pecandu seks akan menuruti keinginan seksualnya meskipun berakibat buruk, tidak bisa menetapkan batasan dan terobsesi dengan seks bahkan ketika tidak ingin memikirkan hal itu. Beberapa pecandu seks mengaku tidak mendapatkan kenikmatan dari perilaku seksualnya, tapi hanya menghasilkan rasa malu.

Gangguan ini belum dimasukkan ke dalam DSM, dan kemungkinan tidak akan disertakan dalam DSM edisi berikutnya. Malahan, Asiosiasi Psikologi Amerika (APA) bermaksud menambahkan kelainan seksual baru yang disebut gangguan hiperseksual, yang tidak menggambarkan tentang kecanduan seks.

3. Homoseksualitas
Dalam sejarahnya, homoseksual adalah gangguan kejiwaan yang paling kontroversial. APA mencoret homoseksualitas dari daftar gangguan mental pada tahun 1973 setelah mendapat gempuran protes dari aktivis gay dan lesbian.

Beberapa bukti ilmiah menyarankan bahwa ketertarikan sesama jenis adalah hal yang normal di kalangan orang yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

4. Gangguan Asperger
Gangguan Asperger ditandai dengan kecerdasan dan kemampuan bahasa yang normal, namun keterampilan sosial yang buruk. Ganggguan ini dimasukkan DSM pada tahun 1994, namun pada tahun 2013, gangguan ini dipastikan sudah dikeluarkan dari daftar.

Alasannya, penelitian telah gagal membedakan antara gangguan Asperger dan autisme. 44 persen anak yang didiagnosis Asperger benar-benar memenuhi kriteria autisme, menurut sebuah survei tahun 2008.

5. Gangguan Bipolar pada Anak
Gangguan bipolar ditandai oleh perubahan suasana hati antara depresi dan rasa senang. Pada tahun 1994 sampai 2003, jumlah kunjungan dokter terkait dengan gangguan bipolar pada anak naik 40 kali lipat, demikian menurut sebuah penelitian tahun 2007 di jurnal Archives of General Psychiatry.

Masalahnya adalah, sebagian dari kenaikan itu disebabkan karena perubahan cara psikolog mendiagnosa gangguan bipolar pada anak-anak, bukan karena peningkatan kasus secara aktual.

Untuk mengatasinya, APA berencana menambahkan gangguan baru, yaitu disregulasi marah dengandysphoria. Gangguan ini akan berlaku untuk anak-anak yang memiliki suasana hati mudah tersinggung dan sering marah. Namun beberapa ahli sudah meragukannya karena beberapa gangguan perilaku pada anak dianggap hal yang normal.

6. ADHD pada Dewasa
ADHD adalah singkatan dari attention deficit hyperactivity disorder. Anak-anak dengan ADHD mengalami kesulitan duduk dengan diam, memperhatikan, dan mengontrol dorongan hatinya. Baru-baru ini, beberapa psikiater mulai mendiagnosa ADHD pada orang dewasa.

"Beberapa gejala ADHD pada anak-anak saja sudah dianggap diagnosis yang berlebihan, apalagi pada dewasa. Ada tuduhan bahwa psikiater bersekongkol dengan perusahaan farmasi agar dapat menjual obat ADHD lebih banyak," kata psikiater dari New York University, Norman Sussman.

7. Gangguan Disosiasi Identitas
Dulu gangguan ini dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda. Gangguan kepribadian ganda terkenal setelah sebuah buku berjudul "Sybil" dibuat menjadi film dengan nama yang sama pada tahun 1976.

Film dan buku tersebut bercerita tentang Shirley Mason, nama samaran Sybil, yang didiagnosis memiliki 16 kepribadian berbeda sebagai akibat dari pelecehan fisik dan seksual oleh ibunya.

Buku dan filmnya memang laris, tetapi diagnosisnya sangat jarang ditemui. Pada tahun 1995, seorang psikiater bernama Herbert Spiegel menyelidiki kasus Sybil.

Ia menegaskan bahwa ia mempercayai kepribadian Sybil yang berbeda-beda tersebut diciptakan oleh terapisnya karena efek terapi atau hipnotis, dan hal ini mungkin terjadi tanpa disadari.

Para kritikus berpendapat bahwa gangguan tersebut sebenarnya adalah rekayasa, dibuat dengan maksud meyakinkan pasien bahwa masalahnya adalah karena kepribadian ganda.

Meskipun demikian, gangguan identitas disosiatif berhasil melewati kritik ini dan tidak akan mengalami perubahan besar dalam DSM edisi berikutnya.

8. Narsisistik
Seseorang yang sangat butuh dipuji dan kurang berempati kepada orang lain masuk dalam kriteria narsistik, dan mereka nampaknya memang cocok menjalani psikoterapi. Namun, gangguan narsisitik ini juga sempat menuai kontroversi.

Masalah terbesarnya adalah karena tidak ada yang mengaku memiliki gangguan tersebut. Menurut review tahun 2001 di Journal of Mental Health Counseling, hampir setengah orang yang didiagnosis kepribadian narsisistik juga memenuhi kriteria gangguan kepribadian lainnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, APA mengusulkan perubahan besar pada DSM edisi berikutnya. Diagnosis akan lebih berfokus pada disfungsi dan sifat gangguan mental. Tujuannya adalah untuk menhilangkan tumpang tindih dan membuat kategori yang lebih berguna bagi pasien dengan gangguan kepribadian.

9. Penis Envy (Cemburu Penis)
Sigmund Freud merevolusi psikologi pada tahun di 1800-an dan awal 1900-an dengan teori-teorinya tentang psikoseksual. Salah satu teorinya adalah menyimpulkan bahwa perkembangan seksual gadis-gadis muda didorong oleh kecemburuan karena tidak memilik penis (penis envy) dan hasrat seksualnya terhadap ayah.

Kesimpulan ini kontan menuai banyak kontroversi. Namun seiring perkembangan zaman, teori ini telah dianggap usang dengan sendirinya.

10. Histeria
Pada tahun 1800-an, histeria mencakup semua diagnosis gangguan mental pada wanita. Gejala-gejalanya tidak jelas seperti; ketidakpuasan, rasa lemah, serta ledakan emosi.

Pengobatannya sederhana dan dikenal dengan 'histeris paroxysm' atau dikenal juga dengan orgasme. Dokter akan memijat alat kelamin pasiennya secara manual atau dengan vibrator. Meskipun janggal, hal ini tidak dianggap kontroversial ketika itu.

Yang lebih kontroversial adalah meminta pasien wanita 'histeria' untuk beristirahat saja tanpa bekerja atau bersosialisasi. Pengobatan ini seringkali justru memperburuk kecemasan atau depresi. Menurut editorial tahun 2002 di jurnal Spinal Cord, kasus diagnosis histeria mereda secara bertahap sepanjang abad ke-20.

Sumber : DetikHealth

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More