Sabtu, 06 Oktober 2012

Tips Hindari Kerusakan Mata Saat Gunakan Komputer

 
Komputer seringkali telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan. Ketika bekerja Anda harus duduk di hadapan komputer selama berjam-jam. Padahal menghadap komputer terlalu lama memiliki efek buruk pada tubuh terutama mata. Bagaimana cara menghindari efek negatif tersebut?


Berikut adalah tips untuk menghindari efek negatif berhadapan dalam waktu lama menghadapi komputer. Tips ini disediakan oleh The Vision Council, sebuah yayasan nirlaba yang berbasis di Vancouver, Canada.
Tips untuk faktor eksternal:
Kurangi level brightness.
Kurangi level brightness dari komputer Anda lalu ganti background dari putih terang menjadi lebih gelap.
Bersihkan layar komputer Anda.
Debu dan kotoran mampu mengakibatkan efek glare yang membahayakan mata Anda.
Kurangi terang cahaya lampu ruangan kerja.
Jika ruangan Anda lebih terang dari monitor maka akan menambah efek glare.
Jaga jarak dengan monitor.
Lihatlah gambar di atas untuk melihat postur duduk yang baik untuk menggunakan komputer.
Atur arah monitor.
Arahkan monitor agar lurus dengan wajah Anda dan sedikit di bawah level mata.
Besarkan huruf di komputer.
Besarkan ukuran huruf agar dapat membantu memperjelas konten di monitor.
Tips pada faktor internal
Seringlah berkedip.
Menghadap komputer dalam waktu lama dapat mempengaruhi jumlah kedipan mata kita sehingga menyebabkan mata kering. Biasakanlah untuk sering berkedip karena juga akan membantu mata Anda fokus lebih baik.


Istirahat dengan pola 20-20-20.
Istirahat sebentar pun akan membawa efek yang besar. Beristirahatlah setiap 20 menit selama 20 detik dengan melihat sejauh 20 feet.
Sumber : Merdeka.com

Orang-orang Ini Dibayar untuk Menggemukan Badan

Orang-orang Ini Dibayar utuk Menggemukan Badan | Choliknf1998.blogspot.com
Para peneliti di Washington University School of Medicine di St. Louis membuat penawaran yang tidak biasa. Mereka akan memberi imbalan layak pada beberapa orang untuk mengkonsumsi fast foodsetiap harinya dalam jangkan waktu 3 bulan.

Dikabarkan oleh Abcnews.go.com (05/10/2012) Dr. Samuel Klein, kepala peneliti studi ini ingin melakukan penelitian. Fokus utamnya mencari penyebab mengapa hanya beberapa orang yang mengalami kenaikan berat badan mengalami diabetes dan hipertensi, sementara yang lain tidak.

Karenanya, ia lebih memilih untuk menggunakan ‘tikus percobaan’ berupa manusia. “Apa yang pelajari pada tikus tidak selalu bisa diterapkan kepada manusia,” jelas Klein.

Makanan cepat saji terbukti menjadi makanan sempurna karena bisa diukur secara tepat apa yang dikonsumsi tiap orang. Lima restoran cepat saji yang dipilih untuk studi adalah Mc Donald's, Burger King, Taco Bell, Pizza Hut, dan KFC.

“Restoran makanan cepat saji mempunyai menu makanan yang sudah diatur, jadi kami bisa tahu kalori dan komposisi makro-nutrsi di dalamnya.Ini merupakan cara yang tidak mahal, mudah, dan enak untuk memberikan orang-orang ekstra kalori,” tambah Klein.

Orang-orang ini akan dibayar untuk makan, dan pembayaran mereka bisa mencapai $3.500 atau sekitar Rp 33.561.500,00 tergantung dari berapa lama mereka bisa mencapai berat badan yang ditargetkan. Para partisipan harus menaikan berat badan 5-6% dari berat badan awal selama 3 bulan. Selanjutnya mereka bisa menurunkan berat badan lagi. Para peneliti mengawasi berat badan partisipan dari minggu ke minggu.

Sumber : DetikFood

20 Negara Paling Bahagia, Indonesia Peringkat 14

20 Negara Paling Bahagia, Indonesia Peringkat 14 | Choliknf1998.blogspot.com
Pantai di Costa Rica. (Best-beaches.com).
Anda pasti ingin pergi ke tempat paling bahagia di dunia. Berdasarkan daftar yang didapat dari Happy Planet Index, Indonesia masuk ke dalam jajaran negara yang paling bahagia dan menduduki peringkat ke-14.
Happy Planet Index adalah sebuah organisasi yang mengukur kesejahteraan sebuah negara dan rata-rata usia penduduk yang tinggal di dalamnya yang berbasis di London.
Selain mengukur rata-rata usia dan kebahagiaan penduduknya, Happy Planet Index juga mempertimbangkan kelestarian lingkungan negara tersebut sebagai bahan pertimbangan. Dari 151 negara yang ada di daftar tersebut, Costa Rica menjadi negara paling bahagia dan merajai daftar dengan rata-rata usia penduduknya berusia 64 tahun.
Negara besar seperti Inggris berada di urutan ke-41 sementara Amerika Serikat di urutan ke-105. Negara paling sedih di dunia adalah Botswana di peringkat 151 dengan tingkat kebahagiaan yang rendah dan rata-rata usia 22 tahun.
Berikut adalah daftar 20 negara paling bahagia di dunia:
  1. Costa Rica (64.0)
  2. Vietnam (60.4)
  3. Colombia (59.8)
  4. Belize (59.3)
  5. El Salvador (58.9)
  6. Jamaica (58.5)
  7. Panama (57.8)
  8. Nicaragua (57.1)
  9. Venezuela (56.9)
  10. Guatemala (56.9)
  11. Bangladesh (56.3)
  12. Cuba (56.2)
  13. Honduras (56.0)
  14. Indonesia (55.5)
  15. Israel (55.2)
  16. Pakistan (54.1)
  17. Argentina (54.1)
  18. Albania (54.1)
  19. Chile (53.9)
  20. Thailand (53.5).
Sumber : HarianJogja.com

Pengguna Facebook Capai 1 Miliar

Pengguna Facebook Capai 1 Miliar | Choliknf1998.blogspot.com 

Jumlah pengguna jejaring sosial Facebook di dunia tembus 1 miliar. Pendiri Facebook Inc Mark Zuckerberg dalam akunnya menyatakan ada lebih dari 1 miliar orang menggunakan Facebook secara aktif saban bulan.
Dia berkomitmen untuk membuat Facebook kian baik bagi banyak orang. Harapannya, Facebook dapat menjadi wadah bagi semua orang di dunia terhubung satu sama lain.
“Terima kasih karena telah memberi kehormatan bagi saya dan tim kecil saya untuk melayani anda. Membantu koneksi satu miliar orang menakjubkan dan ini merupakan hal yang paling membanggakan dalam hidup saya,” tulis Zuckerberg dalam status terbaru di akun Facebook yang dikutip JIBI/Bisnis.

Sejak 22 jam lalu mengirim pesan tersebut, sudah 591.856 akun memberikan acungan jempol like this. Akun Zuckerberg terhubung ke 16,17 juta akun lain.
Mengutip Bloomberg, lembaga penelitian GlobalWebIndex, di China pengguna Facebook berjumlah 63,5 juta pada kuartal II/2012. Angka ini naik tujuh kali lipat dari perolehan pada 2009 yang sebanyak 7,9 juta.
Sumber : HarianJogja.com

Jumat, 05 Oktober 2012

Hingga Meninggal, Steve Jobs Tidak Pernah Bertemu Ayahnya

Hingga Meninggal, Steve Jobs Tidak Pernah Bertemu Ayahnya | Choliknf1998.blogspot.com
Steve Jobs dan ayahnya Abdulfattah Jandali (Merdeka.com). 
MENGENANG STEVE JOBS -  Suatu hal yang mengejutkan adalah Steve Jobs salah seorang inovator dalam tubuh Apple ternyata tidak pernah berjumpa dengan ayah kandungnya sendiri sampai dia menutup mata untuk yang terakhir kali.

Steve Jobs adalah anak biologis hasil hubungan seorang kelahiran Suriah bernama Abdulfattah "John" Jandali dan seorang wanita dari keluarga pemeluk agama Katolik bernama Joanne Carole Schieble. Jobs lahir dengan status ayah dan ibu biologisnya belum terikat perkawinan yang sah karena pihak sang ibu tidak menghendaki hubungan keduanya. Pada akhirnya, Jobs kecil diadopsi oleh pasangan Paul Reinhold Jobs dan Clara Jobs.

Selama bertahun-tahun Jandali 'bersembunyi', akhirnya pada pertengahan tahun 2011 lalu , dia ungkapkan ke publik jati diri Jobs sesungguhnya sekaligus mendeklarasikan bahwa dia adalah ayah biologis mantan CEO Apple yang sah tersebut.

"Saya hidup dalam pengharapan selama bertahun-tahun. Namun sebelum semuanya terlambat, saya ingin bertemu dia walaupun itu hanya sekadar minum kopi berdua. Hal tersebut bukan masalah buat saya karena dengan bertemu anak kandung dapat membuat saya menjadi seorang ayah yang bahagia," ungkapnya seperti yang dikutip The Sun (27/07/2011).

Jandali memang tidak berniat untuk mengaku sebagai ayah Jobs ketika dia sudah di atas puncak kejayaan. Jandali menjelaskan bahwa dia juga mempunyai kekayaan dan tidak perlu untuk melakukan tindakan seperti tersebut. Menurutnya, apa arti semua kekayaan yang dia punya akan tetapi tanpa memiliki anak.

Mungkin dikarenakan kesibukan dan jadwal yang padat membuat Jobs terkesan tidak memiliki waktu luang bahkan hanya sekadar untuk menemui ayah kandungnya. Seperti yang dilansir Kuwaitiful (12/10/2011), tercatat Jobs hanya dua kali menjawab email dari Jandali.

Jawaban yang diberikan Jobs juga tidak panjang lebar. Ketika Jobs berulang tahun, Jandali mengirimkan email dengan tulisan, "Selamat ulang tahun." Dia juga mengirimkan email ketika Jobs dirawat di rumah sakit dengan ucapan "Aku berharap kesehatanmu membaik." Dari email tersebut, Jobs hanya menjawab dengan tulisan singkat saja,
"Terima kasih."

Sampai akhirnya dinyatakan meninggal di rumahnya pada tanggal 05 Oktober 2011 lalu karena penyakit kanker yang menggerogoti pankreasnya, Jobs dan Jandali tidak pernah bertemu. Tentu saja, dengan kematian putranya tersebut membuat Jandali terpukul dan sangat sedih karena sampai di akhir hayat sang anak, dia tidak juga dapat bertemu dengannya.
Namun, sesuatu yang unik pernah terjadi bahwa Jobs ternyata sering mengunjungi restoran ayahnya. Walaupun sering makan di tempat itu dan sering memberikan tips besar, namun ternyata Jobs tidak menyadari bahwa dia sudah sering kali berjumpa dengan ayahnya. Perjumpaan Jobs dan Jandali ini juga dituliskan di buku karangan Walter Isaacson.
Sumber : Merdeka.com

Tahun 2030 Ada 95 Juta Orang Kaya Baru di Indonesia

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, mengutip data dari Mc Kinsey, menyatakan, ada sekitar 95 juta orang kaya baru (OKB) pada tahun 2030 mendatang. Itu bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia stabil 6 persen per tahun.

"Jika perekonomian Indonesia bisa tumbuh 5-6 persen per tahun atau kalau bisa 7 persen per tahun, maka di tahun 2030 akan ada 95 juta orang kaya baru di Indonesia. Itu angka minimal. Syukur-syukur bisa menjadi 125 juta orang," kata Mahendra saat memberikan sambutan pembukaan IFEF di Jakarta Convention Center Jakarta, Jumat (5/10/2012).

Menurut Mahendra, saat ini sekitar 55 persen dari total masyarakat Indonesia melakukan pengeluaran untuk konsumsi. Apalagi pengeluaran APBN pemerintah dan investasinya lebih diarahkan ke 65 persen di sektor domestik. Apalagi dari sisi pendapatan, orang kaya baru tersebut juga memiliki pendapatan sebesar 2-20 dollar AS per hari atau sekitar 60-700 dollar AS per bulan.

Di sisi lain, jumlah penduduk di usia produktif juga semakin meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan perekonomian Indonesia lebih tahan krisis dibanding struktur ekonomi di luar negeri.

"Struktur ekonomi dan demografi Indonesia memang unik. Di sini konsumsi sektor domestiknya besar, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi. Beda dengan di Singapura, mereka lebih besar impornya," katanya.
Sumber : TribunJogja.com
Moga-moga CholikNF besok juga jadi OKB, haha.

Tips Menghadapi Anak yang Mengamuk

Pernah menghadapi anak mengamuk? Tentunya bingung kan saat melihat anak berteriak-teriak, menangis keras, berguling-guling. Terkadang ditambah dengan menyakiti diri sendiri seperti membenturkan kepala di dinding dan lantai, menggigit jemari tangan, dan menarik rambut.

Bagaimana cara menghadapinya? Kalau anak cari perhatian sampai menyakiti diri sendiri (menghantam-hantam kepalanya ke tembok) atau menyakiti orang lain, langkah awal adalah mengamankan anak dari tindakan yang bisa membahayakan dirinya atau orang lain. Peluk dan bawa ia ke tempat yang lebih sepi, umumnya hal ini akan membuatnya lebih tenang.

Setelah tenang, ajak anak bicara. Bantu dia mengenali, merefleksi dan menamai perasaannya, seperti marah, kesal, cemburu, dan lainnya. Kita bisa bilang, "Kakak marah ya?" Cari tahu penyebab kemarahannya. Jika kita sudah tahu, jelaskan bahwa kita tidak bermaksud membuat anak marah. "Adek kan masih kecil, belum bisa melakukan apa-apa sendiri, jadi Mama harus merawatnya." Lalu diskusikan pilihan apa saja yang boleh dan tidak boleh dia lakukan ketika marah.

Orangtua tidak perlu langsung menekan ekspresi kemarahan anak. Anak boleh saja marah, karena merupakan ekspresi yang amat manusiawi. Yang terpenting bagaimana anak dapat menyalurkan kemarahan  dengan cara yang lebih tepat. Umpama, anak boleh berteriak tapi di dalam kamar, mencoret tetapi di kertas bukan di dinding, berikan mainan yang lunak dan tak mudah rusak jika ia ingin membanting mainannya. Tekankan, hal-hal yang tidak ditoleransi oleh kita, seperti menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Beberapa tantrum, tidak perlu direspons  khusus oleh orangtua. Seperti tantrum yang bertujuan hanya untuk sekadar caper (dan tampak tidak membahayakan dirinya) bisa kita abaikan karena umumnya akan reda sendiri. Memberi anak perhatian pun, sekali lagi, bisa menjadi "hadiah" baginya dan mendorongnya untuk melakukan perilaku negatif itu kembali. Namun di lain waktu, kita tetap perlu memberi arahan bahwa apa yang dilakukannya tak baik, sehingga anak tahu bahwa bentuk caper-nya salah dan tak boleh dilakukan. Tanpa pengarahan, anak akan merasa apa yang dilakukannya itu benar.

Sumber : TribunJogja.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More