Namun tak hanya Amerika Serikat saja yang menggemari bir. Minuman satu ini juga cukup populer di belahan dunia lainnya. Mengapa minuman ini begitu digemari? Berikut 5 fakta menarik tentang bir.
1. Apa yang ada di dalam gelas?
Air yang paling utama. Namun juga bunga, jamur, dan gandum. Bir mendapat rasa dari tumbuhan bernama hops, yang bunganya seperti daisy. Alkohol di dalam bir datang dari gandum, terutama jenis barley, yang dibikin berfermentasi (atau dibiarkan hingga berkecambah) dan kemudian dicelupkan ke air untuk mengekstrasi gulanya. Gula-gula ini kemudian menjadi yeast (ragi) – sejenis jamur yang berfungsi mengeluarkan alkohol.
2. Siapa yang meminumnya
Manusia dan yeast telah lama “bekerja sama” selama berabad-abad untuk membuat minuman. Pada 6000 tahun SM, bangsa Sumeria telah menemukan seni fermentasi. Hingga abad ke-19 SM, mereka menuliskan resep bir ke dalam tablet yang dibentuk menjadi Himne kepada Ninkasi, dewi bir mereka.
Kebudayaan lainnya di seluruh dunia mengembangkan bir secara independen, namun pengerjaan brewing (istilah pembuatan bir) sering diserahkan pada perempuan. Tenenit, dewi bir Mesir, adalah perempuan, dan begitu pula dewi bir bangsa Zulu, Mbaba Mwana Waresa.
Sebuah penelitian pada 2005 menemukan bahwa di antara orang-orang Wari di Peru kuno, terdapat sekelompok perempuan elite yang membuat bir. Berabad-abad kemudian, perempuan mendominasi pembuatan bir di Eropa, menurut sebuah artikel di Yankee Brew News pada 1993 oleh antroplog bir, Alan Eames. Menurut Eames, barulah pada akhir 1700-an bir menjadi minuman yang didominasi lelaki.
3. Dan siapa yang meminumnya sekarang?
Saat ini, bir adalah minuman lelaki, menurut data dari jejak pendapat Gallup pada Juli 2010. Sekitar 67 persen orang dewasa di AS minum alkohol, 54 persen lelaki menempatkan bir sebagai minuman alkohol yang paling sering dipilih, dibandingkan 27 persen pada perempuan.
4. Bir tidak hanya bagus buat minuman
Bir tidak hanya enak dinikmati untuk minuman. Bir juga digunakan untuk memasak, misalnya untuk memberi cita rasa pada saus barbecue, membumbui roti, dan mengempukkan ayam panggang.
5. Busa yang turun
Mereka yang mengamati bir pasti akan menyadari bahwa ketika bir dituangkan ke dalam gelas, busa-busanya seperti menentang hokum fisika, karena tenggelam dan bukannya berbuih di atas. Memang busa bir justru tejadi di bagian bawah sesekali, menurut sebuah analisa pada 2004 oleh para peneliti Stanford. Karena tarikan dari dinding gelas, busa bir mengambang lebih mudah di bagian tengah gelas. Ketika busa ini naik, busa ini menarik cairan lainnya yang mengelilingi bagian permukaan. Ketika busa-busa ini bergabung dengan “kepala” bir, cairan menjadi tenggelam di sisi gelas, menarik busa-busa yang lebih kecil untuk ke bawah.
Sumber : BeritaSatu.com