Jumat, 31 Agustus 2012
4 Tipe Sahabat yang Baik
1. Tipe pengkritik
Teman dengan tipe jenis ini akan selalu mengingatkan ketika kita melakukan kesalahan. Tanpa diminta pun, ia akan selalu mengkritik kita bila melakukan sesuatu hal yang menyimpang. Tipe ini sangat baik untuk mengingatkan kita pada jalan yang benar, meskipun terkadang menyakitkan mendengar kritiknya yang agak pedas.
2. Tipe pendukung
Kamu yang memiliki teman seperti ini sangat beruntung, karena teman tipe ini akan selalu mendukung apa yang Kamu lakukan dan ikut bahagia dengan kesuksesan Kamu. Kamu akan selalu merasa semangat dan termotivasi bila berada dekat-dekat dengannya.
3. Tipe penggembira
Mungkin tipe seperti ini yang lebih banyak disukai. Teman dengan tipe penggembira akan selalu membuat Kamu ceria kembali di saat sedih dan berduka. rasanya tidak lengkap jika berkumpul tapi tidak ada teman Kamu yang satu ini. Di saat Kamu frustasi dan depresi, teman tipe inilah yang lebih banyak membuat Kamu tertawa.
4. Tipe pembimbing
Kamu akan merasa lebih bahagia ketika memiliki teman tipe ini. Berada di sekitarnya akan membuat Kamu merasa tenang dan damai. Ia pun akan selalu memberi masukan dan nasihat yang berguna dikala Kamu membutuhkannya. Rasanya hidup Kamu menjadi terarah karena ada teman yang memberi masukan penting untuk hidup Kamu.
Jika Kamu belum memiliki teman-teman seperti di atas, sebaiknya mulailah mencari karena dialah seorang shabat yang saling berbagi karena sahabat yang seimbang akan membuat hidup Kamu lebih seimbang. Kamu pun bisa terhindar dari penyakit stres dengan saling berbagi dengan mereka.
10 Tanda Tubuh yang Menunjukkan Risiko Penyakit
Seperti dilansir Prevention, Jumat (31/8/12) berikut 10 tanda tubuh yang menandakan besarnya risiko terhadap suatu penyakit tertentu:
1. Panjang jari
Orang yang memiliki jari tengah yang lebih pendek dari jari manisnya mungkin dua kali lebih rentan terhadap osteoarthritis pada lutut. Hal ini berdasarkan sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis & Rheumatism.
Menurut peneliti, karakteristik fisik demikian ini biasanya didominasi oleh pria yang cenderung memiliki tingkat estrogen tinggi, yang juga mungkin memainkan peran dalam perkembangan osteoarthritis.
Cara untuk mencegah osteoarthritis adalah dengan memperkuat otot-otot di sekitar lutut. Lakukan latihan yang menitikberatkan kekuatan otot lutut.
2. Tinggi badan
Menurut sebuah studi dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, wanita yang lebih tinggi dari 5.2 kaki atau 157.48 cm dapat menghilangkan mutasi gen dan mempunyai kesempatan untuk hidup lebih panjang.
Cara agar panjang umur tanpa perlu menjadikan tinggi badan sebagai acuan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, menghindari minum minuman beralkohol, rajin berolahraga dan mengurangi makan daging untuk menjaga tubuh dari penyakit.
3. Panjang kaki
Berdasarkan studi tahun 2008 dalam Journal of Epidemiology and Community Health, peneliti di Inggris menemukan bahwa wanita yang memiliki kaki yang gempal atau panjangnya hanya sekitar 50.8 sampai 73.6 cm cenderung memiliki tingkat yang lebih tinggi terhadap 4 enzim yang menyebabkan penyakit hati.
Faktor-faktor seperti kurangnya nutrisi ketika masih anak-anak tidak hanya mempengaruhi pola pertumbuhan, tetapi juga perkembangan hati ketika dewasa.
Cegahlah paparan racun pada hati dengan makan makanan yang sehat, menghindari paparan zat kimia berbahaya dengan menggunakan masker dan hindari minum minuman beralkohol.
4. Ketajaman penciuman
Orang tua yang tidak bisa mengidentifikasi aroma pisang, lemon, kayu manis, atau aroma dari barang lain, memiliki kemungkinan hingga 5 kali untuk mengembangkan penyakit Parkinson dalam waktu 4 tahun, menurut sebuah studi pada tahun 2008 dalam jurnal Annals of Neurology.
Para peneliti percaya bahwa daerah otak yang bertanggung jawab terhadap fungsi penciuman mungkin juga mempengaruhi daerah otak yang mengaktifkan penyakit Parkinson antara 2 sampai 7 tahun sebelum diagnosis.
Untuk mencegah penyakit ini, ambillah suplemen minyak ikan. Asam lemak omega-3 dapat meningkatkan resistensi otak terhadap MPTP, yaitu suatu senyawa beracun yang bertanggung jawab terhadap penyakit Parkinson
5. Panjang lengan
Seorang wanita yang memiliki panjang lengan yang sangat pendek, 1.5 kali lebih mungkin mengembangkan penyakit Alzheimer dibandingkan wanita dengan jangkauan lengan yang lebih panjang, berdasarkan sebuah studi tahun 2008 dalam jurnal Neurology.
"Rentang kedua lengan yang kurang dari 152 cm menandakan defisitnya nutrisi ketika masa pertumbuhan dan mungkin bertanggung jawab terhadap lengan pendek yang juga dapat mempengaruhi penurunan kognitif seseorang di kemudian hari," kata peneliti dari Tufts University.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Alzheimer’s Disease Center di Rush University Medical Center menemukan bahwa orang dewasa yang menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kegiatan yang disukai seperti melukis atau membuat tembikar akan mengurangi risiko penyakit Alzheimer hingga 2.5 kali dibanding orang yang kurang mengasah otaknya.
6. Lipatan daun telinga
Beberapa studi menunjukkan bahwa kerutan linear pada satu atau kedua lobus telinga dapat memprediksi kondisi kardiovaskuler di masa depan, seperti serangan jantung. Sebuah lipatan pada satu lobus meningkatkan risiko sebesar 33 persen, sedangkan sebuah lipatan pada kedua lobus meningkatkan risiko hingga dengan 77 persen.
Hal tersebut bahkan sesuai dengan faktor-faktor risiko lainnya yang ditemukan dalam sebuah studi dan diterbitkan dalam jurnal The American Journal of Medicine. Meskipun para ahli tidak benar-benar yakin, tetapi hilangnya serat elastis diduga dapat mempengaruhi lipatan dan pengerasan arteri.
Cara mencegah penyakit jantung adalah dengan menjaga berat badan tetap sehat, menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
7. Ukuran pinggang
Orang dewasa yang memiliki lingkar pinggang yang besar pada usia 40-an tahun memiliki risiko mengembangkan demensia hingga 3.6 kali lebih besar di usia 70-an tahun, bahkan meski tidak kelebihan berat badan.
Hal ini berdasarkan sebuah studi pada tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology. Salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa lemak visceral yang menjadi alasan pinggang yang besar, mengeluarkan lebih banyak hormon peradangan yang berkaitan dengan penurunan kognitif.
Cara untuk mencegah demensia adalah dengan menerapkan diet gaya Mediteranian. Penelitian menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh tunggal dalam makanan seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan coklat hitam dapat mencegah penumpukan lemak visceral.
8. Ukuran payudara
Wanita yang memiliki ukuran payudara yang sangat besar pada usia 20 tahun, 1.5 kali lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan wanita yang memiliki payuadara yang lebih kecil.
Peneliti telah menyesuaikan penelitian ini dengan obesitas, diet, kebiasaan merokok keluarga, dan riwayat diabetes. Penelitian tersebut dilakukan selama 10 tahun dan diterbitkan dalam Canadian Medical Association Journal.
"Penyababnya mungkin jaringan lemak pada payudara wanita sensitif terhadap hormon dan mempengaruhi resistensi insulin, yang dapat mengakibatkan diabetes," kata para peneliti.
Cara untuk mengendalikan risiko diabetes adalah dengan berolahraga secara rutin. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang melakukan olahraga selama 30 menit sehari dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk memetabolisme gula darah dan menurunkan risiko diabetes.
9. Ukuran betis
Sebuah studi yang dilakukan di Perancis tahun 2009 dan diterbitkan dalam jurnal Stroke menemukan bahwa wanita dengan betis kecil cenderung untuk mengembangkan plak karotis, faktor risiko terhadap penyakit stroke.
Lemak subkutan pada betis yang besar mungkin menarik asam lemak dari aliran darah dan menyimpannya sehingga mengurangi faktor risiko stroke.
Cara mencegahnya adalah dengan minum teh hijau agar jantung tetap sehat. Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 40.500 pria dan wanita di Jepang, orang yang minum 5 atau lebih cangkir teh hijau setiap hari memiliki risiko terendah terhadap kematian akibat penyakit jantung dan stroke.
10. Golongan darah
Orang dengan tipe A, B, atau AB memiliki kemungkinan hingga 44 persen untuk mengembangkan kanker pankreas dibandingkan dengan tipe O. Hal tersebut diketahui berdasarkan sebuah studi di Harvard Medical School yang melibatkan 107.503 orang dewasa.
Gen yang menentukan golongan darah juga dapat membawa risiko genetik untuk kanker pankreas. Cara mencegahnya adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin D.
Orang dewasa yang mengonsumsi 300 IU vitamin D atau lebih sehari mengurangi risiko kanker pankreas hingga 44 persen, dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi vitamin D kurang dari 150 IU per hari, berdasarkan studi tahun 2006. Minum susu rendah lemak dan makan ikan seperti salmon adalah cara terbaik untuk mendapatkan vitamin D dari makanan.
Sumber : DetikHealth
7 Cara Hentikan Kebiasaan Ngedot Pada Anak
Tentu saja bukan hal mudah untuk membuat anak mau melepas barang kegemaraanya yang satu ini. Tetapi orangtua berkewajiban untuk membimbing mereka. Bila Anda kesulitan, Parenting USA punya sembilan cara mudah untuk menghentikan kebiasaan "ngedot" si kecil.
Kirim ke Awan
Ketika si kecil mulai mencari dotnya, beritahu dia bahwa benda kesayangannya itu akan Anda kirim ke tempat awal membelinya dengan mengikatnya kebeberapa balon dan terbangkan ke langit. Anda akan punya alasan yaitu jarak yang jauh untuk membelinya lagi.
Tukar dengan Mainan Baru
Si kecil selalu tertarik dengan mainan baru. Katakan padanya bila membeli mainan maka harus dibayar dengan dot. Ini adalah cara yang ampuh agar ia mau melepaskan dotnya tanpa terpaksa.
Sumbangkan ke Bayi Lain
Ajak bayi Anda mengunjungi bayi yang baru lahir. Jelaskan kepadanya bahwa bayi tersebut lebih membutuhkan dot, dan beritahu bahwa anak Anda sudah terlalu besar untuk ngedot.
Mengubur Dot
Walupun Anda akan berbohong kepadanya, tetapi bila ia tahu apabila dot yang dikubur akan tumbuh bunga, maka ia akan dengan senang hati membiarkan dotnya terkubur di dalam tanah. Ingat untuk menambahkan bibit bunga ketika menguburnya.
Memberikan Reward
Bila Anda tidak ingin mengarang cerita, maka Anda bisa mengiminginya dengan hadiah bila ia tidak ngedot. Tetapkan aturan, misalnya 1 atau 2 minggu tidak ngedot maka ia akan mendapatkan es krim atau kue kesukaanya.
Bertahap
Sungguh sulit untuk menghentikan kebiasaan ngedot dari anak. Maka cara terbaik adalah dengan bertahap menjauhkannya dari dot. Misalnya, pertama-tama dia hanya boleh ngedot ketika di dalam rumah, berikutnya dia hanya boleh ngedot ketika tidur, dan pada akhirnya ia akan berhenti dengan sendirinya.
Buang ke Tempat Sampah
Setelah semua cara tidak berhasil, Anda bisa mengumpulkan semua dotnya dan membuangnya ke tempat sampah pada malam hari. Ketika si kecil bangun dan menemukan dotnya ada di tempat sampah, ia akan enggan menggunakannya lagi.
Sumber : WolipopDetik
4 Manfaat Tidur Tanpa Bantal untuk Kesehatan
1. Mencegah sakit leher
Tidur dengan menggunakan bantal akan menjadi utama sakit bahu dan leher. Meskipun masih disarankanuntuk pemanasan (stretching) dan menggunakan pemanas, metode terbaik untuk menghilangkan rasa sakit ini adalah dengan tidur tanpa bantal. Namun, tidur tanpa bantal dapat menyebabkan masalah untuk orang yang sudah terbiasa menggunakannya. Untuk orang-orang yang belum terbiasa tidur dengan tanpamenggunakan bantal, dianjurkan untuk secara bertahap mengurangi ketebalan bantal.
2. Mencegah kerutan di wajah dan membuat awet muda
Orang yang tidur tanpa bantal di kepalanya akan memiliki kesempatan yang rendah untuk mendapatkan kerutan di wajahnya. Hal ini dikearenakan mereka yang tidak menggunakan bantal tidak menekankan wajah mereka di atas bantal yang dapat menyebabkan kerutan pada wajah. Jadi, apabila anda menginginkan awet muda, tidurlah tanpa menggunakan bantal.
3. Keuntungan untuk tulang belakang
Tidur tanpa bantal dianggap sebagai metode yang paling sehat karena memberikan manfaat pada tulang belakang. Tidur dengan punggungnya untuk memungkinkan tulang punggung untuk sepenuhnya berada pada kurva alami dari tubuh di tempat. Ketika kita tidur dengan bantal tebal, lokasi tulang punggung akan berubah dan Anda mungkin mengalami nyeri punggung keesokan harinya. Jadi, tidur tanpa bantal adalah obat terbaik untuk sakit punggung.
4. Kualitas tidur
Jika anda ingin mendapatkan tidur yang berkualitas maka Anda disarankan untuk menyingkirkan bantal Anda karena bisa menghambat tidur Anda. Tidur tanpa bantal akan membuat kualitas tidur yang baik karena posisi tubuh Anda berada pada tingkat alami dan normal. Seperti halnya bayi yang masih merah belum terbiasa menggunakan bantal. Biasanya orang tuanya yang memeprkenalkan dan membiasakannya menggunakan bantal kecil seukuran kepala bayi, namun, bayi aktif bergerak dan malah merasa tidak nyaman dengan menggunakan bantal yang mengganjal kepalanya. Sehingga membuat bantal tersingkir dengan sendirinya dari kepalanya dan akhirnya si bayi lebih nyaman tertidur tanpa bantal. Bayi pun memiliki kualitastidur lebih baik dengan tanpa bantal (pada saat posisi di matras flat/kasur datar), karena memang posisi tubuhnya berada pada tingkat alami/normal tanpa di topang/diganjal sesuatu pada kepala/lehernya. Jadi,apabila anda ingin tidur lebih berkualitas dan menormalkan bentuk/posisi tubuh anda, mulai terbiasakan tidur tanpa bantal.
Sumber
Kamis, 30 Agustus 2012
5 Fakta Unik Tentang Ganja
Ganja dianggap berbeda dari jenis narkotika lainnya. Bahkan, sebagian orang percaya bahwa ganja aman untuk dikonsumsi. Di tengah opini publik yang berkembang di kalangan pemuda, beberapa negara telah melegalkan ganja. Namun, benarkah ganja tidak berbahaya dan membuat kecanduan? Berikut adalah fakta-fakta penting tentang ganja yang perlu diketahui, seperti dilansir Boldsky.
1. Alami
Ganja dianggap aman karena berasal dari sesuatu yang alami. Tetapi, apakah segala sesuatu yang tumbuh di alam selalu baik untuk kesehatan?
2. Ganja tidak dilarang
Ganja adalah adiktif yang bisa membuat orang kecanduan. Meski sebagian negara melegalkannya, itu bukan berarti ganja benar-benar sehat.
3. Ganja adalah obat medis
Fakta ini masih jadi perdebatan di kalangan medis. Apakah ganja baik untuk kesehatan? Dokter akan memberikan ganja pada pasien kanker yang berada stadium akhir atau menderita sakit yang tak tertahankan. Jadi, pihak medis juga tidak asal pakai.
4. Ganja lebih baik dibanding rokok
Rokok memiliki lebih dari 30 bahan kimia berbahaya dibanding ganja. Itu berarti ganja lebih baik? Ini seperti mengatakan bahwa setidaknya ganja hanya punya sedikit racun.
5. Lebih adiktif
Ganja dianggap lebih adiktif dari merokok atau kecanduan lainnya seperti alkohol. Hal ini disebabkan efek ganja yang tidak terbatas pada waktu. Penggunaan ganja secara permanen bahkan dapat merusak sistem saraf pusat dan jauh lebih adiktif dari minuman keras lainnya.
Legalitas ganja masih jadi kontroversi di berbagai negara. Namun, benarkah itu aman untuk dikonsumsi? Anda tentu tahu jawabannya.
Sumber : Merdeka.com
1. Alami
Ganja dianggap aman karena berasal dari sesuatu yang alami. Tetapi, apakah segala sesuatu yang tumbuh di alam selalu baik untuk kesehatan?
2. Ganja tidak dilarang
Ganja adalah adiktif yang bisa membuat orang kecanduan. Meski sebagian negara melegalkannya, itu bukan berarti ganja benar-benar sehat.
3. Ganja adalah obat medis
Fakta ini masih jadi perdebatan di kalangan medis. Apakah ganja baik untuk kesehatan? Dokter akan memberikan ganja pada pasien kanker yang berada stadium akhir atau menderita sakit yang tak tertahankan. Jadi, pihak medis juga tidak asal pakai.
4. Ganja lebih baik dibanding rokok
Rokok memiliki lebih dari 30 bahan kimia berbahaya dibanding ganja. Itu berarti ganja lebih baik? Ini seperti mengatakan bahwa setidaknya ganja hanya punya sedikit racun.
5. Lebih adiktif
Ganja dianggap lebih adiktif dari merokok atau kecanduan lainnya seperti alkohol. Hal ini disebabkan efek ganja yang tidak terbatas pada waktu. Penggunaan ganja secara permanen bahkan dapat merusak sistem saraf pusat dan jauh lebih adiktif dari minuman keras lainnya.
Legalitas ganja masih jadi kontroversi di berbagai negara. Namun, benarkah itu aman untuk dikonsumsi? Anda tentu tahu jawabannya.
Sumber : Merdeka.com
5 Ciri Perusahaan yang Buruk
Bekerja pada perusahaan terbaik mungkin tak bisa dicapai oleh semua orang. Namun, setidaknya Anda tak sampai bekerja pada perusahaan yang tergolong buruk. Lalu, bagaimana cara mengenali perusahaan yang buruk? Ini dia ciri-cirinya, seperti dilansir oleh Inc.com (28/08/2012).
1. Tak memiliki tujuan
Ini bukan berarti perusahaan tak memiliki tujuan. Namun perusahaan yang buruk tak bisa memberikan sense of purpose pada karyawannya mengenai tujuan pekerjaan mereka. Setiap harinya karyawan hanya diperintahkan melakukan pekerjaannya kemudian pulang dan dibayar di awal bulan. Karyawan tak merasakan semangat mengejar tujuan besar bersama perusahaan.
Ini bukan berarti perusahaan tak memiliki tujuan. Namun perusahaan yang buruk tak bisa memberikan sense of purpose pada karyawannya mengenai tujuan pekerjaan mereka. Setiap harinya karyawan hanya diperintahkan melakukan pekerjaannya kemudian pulang dan dibayar di awal bulan. Karyawan tak merasakan semangat mengejar tujuan besar bersama perusahaan.
2. Jumlah gaji terlalu rendah
Gaji yang diberikan oleh perusahaan setidaknya memenuhi standar UMR (Upah Minimum Regional) atau disesuaikan dengan gelar yang dimiliki oleh karyawan. Besarnya gaji dan tunjangan secara tak langsung menunjukkan seberapa besar perhatian perusahaan pada karyawan.
Gaji yang diberikan oleh perusahaan setidaknya memenuhi standar UMR (Upah Minimum Regional) atau disesuaikan dengan gelar yang dimiliki oleh karyawan. Besarnya gaji dan tunjangan secara tak langsung menunjukkan seberapa besar perhatian perusahaan pada karyawan.
3. Pelatihan
Perusahaan buruk tak bersusah payah membuat karyawannya belajar dan berkembang. Mereka hanya dibayar untuk bekerja. Tak ada keinginan untuk mengembangkan kemampuan karyawan demi berkembangnya perusahaan.
Perusahaan buruk tak bersusah payah membuat karyawannya belajar dan berkembang. Mereka hanya dibayar untuk bekerja. Tak ada keinginan untuk mengembangkan kemampuan karyawan demi berkembangnya perusahaan.
4. Jenjang karir
Kenaikan jabatan diketahui memiliki dampak besar pada karyawan meski tak disertai dengan kenaikan gaji yang signifikan. Kenaikan jabatan membuat karyawan lebih bersemangat dan percaya diri. Perusahaan yang tak memberikan jenjang karir yang sesuai untuk karyawannya tentu bukan perusahaan yang baik.
Kenaikan jabatan diketahui memiliki dampak besar pada karyawan meski tak disertai dengan kenaikan gaji yang signifikan. Kenaikan jabatan membuat karyawan lebih bersemangat dan percaya diri. Perusahaan yang tak memberikan jenjang karir yang sesuai untuk karyawannya tentu bukan perusahaan yang baik.
5. Bersenang-senang
Perusahaan buruk tak memikirkan keadaan psikologis karyawannya. Bagi mereka karyawan hanya untuk dipekerjakan, itu saja. Tak ada upaya mengadakan event-event internal untuk mempererat hubungan antara perusahaan dan karyawan, atasan dan bawahan, dan lainnya.
Perusahaan buruk tak memikirkan keadaan psikologis karyawannya. Bagi mereka karyawan hanya untuk dipekerjakan, itu saja. Tak ada upaya mengadakan event-event internal untuk mempererat hubungan antara perusahaan dan karyawan, atasan dan bawahan, dan lainnya.
Sekarang coba cek, apakah perusahaan tempat Anda bekerja memiliki ciri-ciri di atas? Jika iya, tak ada salahnya mulai memikirkan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih layak Anda dapatkan.
Sumber : Merdeka.com