Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anjing sangat bergantung pada wajah majikannya untuk bisa mengenali mereka. Anjing lebih sering melihat wajah majikan mereka sebelum mengikutinya.
Meski penelitian mengenai hubungan anjing dan majikan telah banyak dilakukan, namun menurut Paolo Mongillo dari University of Padua belum ada penelitian yang mencari tahu bagaimana cara hewan mengenali satu manusia di antara manusia lainnya.
"Kami menaruh anjing dalam ruangan kosong dan kami meminta majikannya dan orang yang tak dikenalnya berjalan beberapa kali melewati ruangan," kata Mongillo, menjelaskan penelitiannya.
"Orang-orang itu lewat beberapa kali, dan kami melihat seberapa lama anjing memperhatikan orang tersebut dibanding orang lainnya," katanya, seperti dilansir oleh Times of India (30/08/2012).
Tim peneliti kemudian meminta dua orang, majikan dan orang yang tak dikenal anjing, untuk melewati ruangan dari pintu yang berbeda. Hasilnya, anjing lebih banyak melihat majikan mereka, kemudian memilih untuk menunggu majikan mereka dari pintu tempat majikan mereka keluar.
Pada percobaan kedua, peneliti meminta majikan anjing untuk menutup kepala mereka dengan kantong kertas ketika melewati ruangan. Orang yang bukan majikan anjing tersebut juga diminta menutup wajahnya.
Hasilnya, reaksi anjing menjadi berbeda. Dia tak banyak memperhatikan majikannya ketika wajah majikan tertutup oleh kantong kertas.
Ini menunjukkan bahwa anjing bergantung pada wajah untuk bisa mengenali majikan mereka. Sementara anjing liar biasanya bergantung pada sinyal tubuh, penelitian menunjukkan bahwa anjing domestik lebih bergantung pada wajah dan ekspresi wajah majikan.
Peneliti juga menemukan bahwa anjing yang sudah tua tak lagi terlalu fokus pada wajah dan jarang mengikuti majikan mereka.
Sumber : Merdeka.com
Sumber : Merdeka.com