Di sebuah kota, hidup pasangan kaya raya. Sang suami adalah direktur sebuah perusahaan mobil, sedangkan istrinya adalah manager di sebuah bank besar. Mereka orang yang sangat sibuk, tinggal di sebuah rumah mewah. Dua anak mereka masih sekolah dan selalu diantar jemput supir saat berangkat dan pulang sekolah.
Pada suatu pagi yang masih gelap, suami istri kaya tersebut berangkat kerja dengan mobil yang sama. Mereka melintasi sebuah rumah kecil sederhana, di teras, tampak keluarga yang sedang menikmati pisang goreng dan teh hangat sambil bercengkerama.
"Bunda iri dengan keluarga itu, mereka bisa berkumpul dan bercengkerama hangat di pagi hari. Sedangkan kita, pergi saat anak-anak masih tidur, dan pulang saat mereka sudah tidur," ujar sang istri dengan nada suara yang berat.
"Kadang-kadang ayah ingin seperti mereka, tidak direpotkan dengan kesibukan dan punya banyak waktu untuk anak dan keluarga," tambah sang suami sambil menarik napas yang menunjukkan beban hidupnya.
Sementara itu, keluarga sederhana yang sedang menikmati sarapan di teras juga mengeluhkan hal yang sama.
"Enak ya pak kalau kita jadi orang kaya. Tinggal di rumah mewah yang nggak bocor, makan enak setiap hari, mau apa-apa uangnya banyak," ujar sang istri.
"Iya bu, kadang bapak pingin banget ke mana-mana naik mobil mewah, biar anak-anak kita senang," ujar sang suami.
Di sisi lain, saat sepulang dari sekolah, anak-anak dari suami istri kaya mengatakan, "Aku iri dengan anak-anak itu, selalu diantar jemput oleh orang tua mereka dan banyak waktu bersama-sama, orang tua kita selalu sibuk bekerja dan memakai supir untuk mengantar jemput kita,"
Sementara itu, anak-anak dari suami istri sederhana mengatakan, "Enak ya mereka, ke mana-mana naik mobil, nggak kepanasan, nggak kehujanan, nggak capek kalau mau ke mana-mana,"
Pada suatu pagi yang masih gelap, suami istri kaya tersebut berangkat kerja dengan mobil yang sama. Mereka melintasi sebuah rumah kecil sederhana, di teras, tampak keluarga yang sedang menikmati pisang goreng dan teh hangat sambil bercengkerama.
"Bunda iri dengan keluarga itu, mereka bisa berkumpul dan bercengkerama hangat di pagi hari. Sedangkan kita, pergi saat anak-anak masih tidur, dan pulang saat mereka sudah tidur," ujar sang istri dengan nada suara yang berat.
"Kadang-kadang ayah ingin seperti mereka, tidak direpotkan dengan kesibukan dan punya banyak waktu untuk anak dan keluarga," tambah sang suami sambil menarik napas yang menunjukkan beban hidupnya.
Sementara itu, keluarga sederhana yang sedang menikmati sarapan di teras juga mengeluhkan hal yang sama.
"Enak ya pak kalau kita jadi orang kaya. Tinggal di rumah mewah yang nggak bocor, makan enak setiap hari, mau apa-apa uangnya banyak," ujar sang istri.
"Iya bu, kadang bapak pingin banget ke mana-mana naik mobil mewah, biar anak-anak kita senang," ujar sang suami.
Di sisi lain, saat sepulang dari sekolah, anak-anak dari suami istri kaya mengatakan, "Aku iri dengan anak-anak itu, selalu diantar jemput oleh orang tua mereka dan banyak waktu bersama-sama, orang tua kita selalu sibuk bekerja dan memakai supir untuk mengantar jemput kita,"
Sementara itu, anak-anak dari suami istri sederhana mengatakan, "Enak ya mereka, ke mana-mana naik mobil, nggak kepanasan, nggak kehujanan, nggak capek kalau mau ke mana-mana,"
***
Sahabat, manusia memang tidak pernah puas dengan apa yang dia dapat. Mereka yang kekurangan selalu ingin memiliki banyak uang dan harga melimpah. Mereka yang sudah berkecukupan selalu ingin memiliki banyak waktu lebih untuk bercengkerama bersama keluarga. Semua orang punya sudut pandang yang berbeda tentang kebahagiaan.
Sikap untuk tidak puas dan iri dengan orang lain membuat seseorang selalu merasa hidupnya kekurangan, baik materi, waktu, kasih sayang, dan sebagainya. Melihat orang lain, rasanya mereka jauh lebih bahagia, dan hidup kita sendiri selalu kurang. Karena itu, bersyukur adalah kunci agar kita selalu bahagia dan bisa melihat betapa banyak berkah dalam hidup kita.
Jika Anda selaku mengejar apa yang Anda inginkan, maka hal itu tidak akan ada habisnya. Jangan sampai Anda dikendalikan nafsu yang membuat Anda selalu merasa kekurangan dan menjadi orang yang tamak. Nikmati hidup Anda. Syukuri semua hal yang sudah Anda peroleh, sekecil apapun itu. Orang yang selalu bersyukur akan puas dengan hidupnya dan dilimpahi kebahagiaan.
Sumber : Vemale.com
Sikap untuk tidak puas dan iri dengan orang lain membuat seseorang selalu merasa hidupnya kekurangan, baik materi, waktu, kasih sayang, dan sebagainya. Melihat orang lain, rasanya mereka jauh lebih bahagia, dan hidup kita sendiri selalu kurang. Karena itu, bersyukur adalah kunci agar kita selalu bahagia dan bisa melihat betapa banyak berkah dalam hidup kita.
Jika Anda selaku mengejar apa yang Anda inginkan, maka hal itu tidak akan ada habisnya. Jangan sampai Anda dikendalikan nafsu yang membuat Anda selalu merasa kekurangan dan menjadi orang yang tamak. Nikmati hidup Anda. Syukuri semua hal yang sudah Anda peroleh, sekecil apapun itu. Orang yang selalu bersyukur akan puas dengan hidupnya dan dilimpahi kebahagiaan.
Sumber : Vemale.com