Giethoorn di Provinsi Overijssel, Belanda menjadi desa bebas kendaraan bermotor bahkan nyaris tanpa jalan raya. Seperti yang detikTravel lansir dalam situs Zwaantje, Kamis (5/7/2012), seluruh kegiatan di Giethoorn tidak menggunakan kendaraan bermotor. Setiap hari Anda bisa menggunakan kano, atau menyewa perahu. Giethoorn pun menjadi desa paling bebas polusi di dunia.
Awalnya tak ada yang tahu keberadaan desa sejuk ini. Maklum saja, Giethoorn dibangun oleh sekelompok buronan dari Laut Mediterania. Namun, setelah pemandangan hijau dan asrinya muncul dalam film Fanfare yang dibuat oleh Bert Haanstra, Giethoorn mulai dikenal oleh dunia luar dan mulai banyak didatangi wisatawan.
Tidak ada jalan raya di Desa Giethoorn, yang ada hanya kanal dan jalan yang tidak terlalu luas untuk pejalan kaki. Setiap harinya, penduduk Giethoorn biasa menggunakan kanal sepanjang 4 kilometer ini sebagai akses utama.
Kanal ini pun menyambungkan setiap tempat di desa yang berpenduduk sekitar 2.620 orang. Air yang jernih dan kiri-kanan yang berhiaskan pohon rindang menjadi teman selama perjalanan wisata Anda di sini. Desa yang mendapat julukan 'Venesia dari Belanda' ini pun menjadi salah satu wisata populer di Negara Kincir Angin.
Saat memasuki desa yang berada sekitar 5 km barat daya dari Steenwijk ini, Anda harus meletakkan kendaraan di luar desa. Sebenarnya, ada dua jenis kendaraan yang bisa Anda gunakan di sini, yaitu sepeda atau transportasi air. Eits, mau lebih segar dan puas menikmati udara sejuk pedesaan Giethoorn? Anda bisa berjalan kaki mengelilingi desa paling bersih ini.
Tidak ada asap kendaraan, pabrik, atau rokok di sini. Kerennya lagi, paras Giethoorn terlihat semakin elok karena tak ada sampah sama sekali yang berserakan di pelatarannya. Rumah-rumah pertanian dari abad ke-18 dengan beratapkan jerami masih ada sampai saat ini.
Ya, wara-wiri penduduk atau wisatawan terlihat di atas kanal dengan kano atau perahu yang mereka dayung. Di setiap rumah Anda akan melihat tangga yang mengarah langsung ke kanal atau jembatan kayu yang menghubungkan setiap rumahnya dengan jalanan.
Semua terlihat sangat asri, sejuk, dan tertib di Giethoorn. Tidak ada bunyi klakson atau deru kendaraan yang membuat pendengaran Anda merasa bising. Pesona pedesaan ini benar-benar menyita perhatian wisatawan.
Wisatawan bisa mengikuti tur keliling desa dengan melakukan pelayaran di atas kanal dengan menggunakan pesiar mini. Banyak penduduk yang menyediakan jasa pelayaran. Atau, bisa juga traveler berkeliling sendiri menggunakan perahu atau kano dan menikmati makan siang atau malam di restoran yang berada di pinggir kanal.
Saat malam tiba, udara yang sangat dingin terasa menerobos dinding-dinding tubuh. Kerlap-kerlip lampu dari setiap rumah terlihat menghiasi desa unik ini. Nikmati nuansa romantis dengan suasana pedesaan Giethoorn yang sangat alami.
Sumber : DetikTravel