Lee Jones (Dok: The Sun). |
Jika Lee tidak melakukan diet ketogenik ini, maka kondisi GLUT1 yang dimilikinya bisa mengakibatkan kerusakan otak, menyebabkan kejang yang ekstrem serta masalah jangka panjang lainnya.
Lee harus setiap hari mengonsumsi sosis, bacon, burger, banyak minyak zaitun, krim serta setoples mayonaise.
Hal ini karena ia menderita suatu kondisi yang membuat tubuhnya tidak dapat memproses glukosa sehingga ia harus mengonsumsi banyak makanan tinggi lemak untuk bertahan hidup.
Remaja ini dilarang mengonsumsi makanan yang manis, roti maupun pizza, tapi ia bisa makan banyak gorengan. Setiap minggu Lee bisa mengonsumsi 56 sosis, 24 daging asap, 24 burger, 3 botol selai kacang, 7 botol krim, 1,5 liter minyak zaitun dan toples besar mayonaise.
"Sebagian besar dari tubuh Lee merasa senang karena ia bisa hidup dan makan seperti impian dari setiap remaja," ujar sang ibu, Ayse Parker (34 tahun), seperti dikutip dari The Sun, Jumat (8/6/2012).
Ayse Parker menuturkan anaknya bisa duduk di meja makan dengan tumpukan besar sosis dan burger, sementara ia harus memasak makanan sehat bagi anak-anaknya yang lain. Hal ini karena hanya Lee yang mengonsumsi makanan goreng, sedangkan anak-anak lainnya harus mengurangi konsumsi makanan lemak.
Seorang ahli saraf berhasil mengidentifikasi kondisi Lee, hal ini karena penyakit yang dimiliki sangat jarang diperkirakan jumlahnya kurang dari 500 orang di seluruh dunia.
Lee awalnya didiagnosis dengan autisme saat berusia 3 tahun dan epilepsi pada usia 7 tahun. Meski begitu terkadang obat kejang yang dikonsumsi bisa memperburuk pertumbuhannya seiring bertambah usia.
"Sebagian besar teman iri dengan saya yang bisa makan lemak. Saya senang tidak perlu makan kentang tumbuk lagi, tapi saya rindu dengan keripik, cokelat, pizza dan juga permen," ungkap Lee yang tinggal di Croydon, London Selatan.
Meski Lee harus mengonsumsi banyak lemak, namun diet ketogenik ini tetap perlu dan sangat penting diatur untuk mengurangi risiko karena konsumsi makanan kaya lemak jenuh diketahui bisa menyebabkan penyakit jantung.
Sindrom defisiensi GLUT1 adalah gangguan yang utamanya mempengaruhi otak. Seseorang yang memiliki kondisi ini umumnya dimulai dengan mengalami kejang pada beberapa bulan pertama kehidupannya.
Orang dengan sindrom ini kemungkinan memiliki keterlambatan perkembangan atau cacat intelektual.
Sumber : DetikHealth