Studi yang dipimpin oleh Dr Satchidananda Panda mengklaim bahwa makan larut malam justru membantu penumpuk lemak secara lebih cepat.
Dalam studi yang dipublikasikan di Zeenews, Rabu (20/5) tersebut, para peneliti menguji dua kelompok tikus. Pada kelompok tikus pertama, tikus tersebut hanya diperbolehkan untuk makan hanya selama periode delapan jam, sementara kelompok kedua bisa makan sepanjang hari. Pada akhir studi mereka, para tikus yang makan sepanjang hari dan malam memiliki 70 persen lebih deposit lemak daripada kelompok yang waktu terbatas.
Mereka menemukan bahwa meskipun kedua kelompok makan dalam jumlah kalori yang sama, namun kelompok tikus yang makan hanya dalam waktu 8 jam di waktu siang hingga sore hari terbukti tidak memiliki peningkatan berat badan yang terlalu signifikan dibanding kelompok tikus yang bisa makan sepanjang hari. Dr Panda menyatakan bahwa membatasi waktu makan dapat membantu menurunkan tingkat obesitas.
Sumber : MediaIndonesia
Dalam studi yang dipublikasikan di Zeenews, Rabu (20/5) tersebut, para peneliti menguji dua kelompok tikus. Pada kelompok tikus pertama, tikus tersebut hanya diperbolehkan untuk makan hanya selama periode delapan jam, sementara kelompok kedua bisa makan sepanjang hari. Pada akhir studi mereka, para tikus yang makan sepanjang hari dan malam memiliki 70 persen lebih deposit lemak daripada kelompok yang waktu terbatas.
Mereka menemukan bahwa meskipun kedua kelompok makan dalam jumlah kalori yang sama, namun kelompok tikus yang makan hanya dalam waktu 8 jam di waktu siang hingga sore hari terbukti tidak memiliki peningkatan berat badan yang terlalu signifikan dibanding kelompok tikus yang bisa makan sepanjang hari. Dr Panda menyatakan bahwa membatasi waktu makan dapat membantu menurunkan tingkat obesitas.
Sumber : MediaIndonesia