MENGENANG STEVE JOBS - Suatu hal yang mengejutkan adalah Steve Jobs salah seorang inovator dalam tubuh Apple ternyata tidak pernah berjumpa dengan ayah kandungnya sendiri sampai dia menutup mata untuk yang terakhir kali.
Steve Jobs adalah anak biologis hasil hubungan seorang kelahiran Suriah bernama Abdulfattah "John" Jandali dan seorang wanita dari keluarga pemeluk agama Katolik bernama Joanne Carole Schieble. Jobs lahir dengan status ayah dan ibu biologisnya belum terikat perkawinan yang sah karena pihak sang ibu tidak menghendaki hubungan keduanya. Pada akhirnya, Jobs kecil diadopsi oleh pasangan Paul Reinhold Jobs dan Clara Jobs.
Selama bertahun-tahun Jandali 'bersembunyi', akhirnya pada pertengahan tahun 2011 lalu , dia ungkapkan ke publik jati diri Jobs sesungguhnya sekaligus mendeklarasikan bahwa dia adalah ayah biologis mantan CEO Apple yang sah tersebut.
"Saya hidup dalam pengharapan selama bertahun-tahun. Namun sebelum semuanya terlambat, saya ingin bertemu dia walaupun itu hanya sekadar minum kopi berdua. Hal tersebut bukan masalah buat saya karena dengan bertemu anak kandung dapat membuat saya menjadi seorang ayah yang bahagia," ungkapnya seperti yang dikutip The Sun (27/07/2011).
Jandali memang tidak berniat untuk mengaku sebagai ayah Jobs ketika dia sudah di atas puncak kejayaan. Jandali menjelaskan bahwa dia juga mempunyai kekayaan dan tidak perlu untuk melakukan tindakan seperti tersebut. Menurutnya, apa arti semua kekayaan yang dia punya akan tetapi tanpa memiliki anak.
Mungkin dikarenakan kesibukan dan jadwal yang padat membuat Jobs terkesan tidak memiliki waktu luang bahkan hanya sekadar untuk menemui ayah kandungnya. Seperti yang dilansir Kuwaitiful (12/10/2011), tercatat Jobs hanya dua kali menjawab email dari Jandali.
Jawaban yang diberikan Jobs juga tidak panjang lebar. Ketika Jobs berulang tahun, Jandali mengirimkan email dengan tulisan, "Selamat ulang tahun." Dia juga mengirimkan email ketika Jobs dirawat di rumah sakit dengan ucapan "Aku berharap kesehatanmu membaik." Dari email tersebut, Jobs hanya menjawab dengan tulisan singkat saja,
"Terima kasih."
Sampai akhirnya dinyatakan meninggal di rumahnya pada tanggal 05 Oktober 2011 lalu karena penyakit kanker yang menggerogoti pankreasnya, Jobs dan Jandali tidak pernah bertemu. Tentu saja, dengan kematian putranya tersebut membuat Jandali terpukul dan sangat sedih karena sampai di akhir hayat sang anak, dia tidak juga dapat bertemu dengannya.
Steve Jobs adalah anak biologis hasil hubungan seorang kelahiran Suriah bernama Abdulfattah "John" Jandali dan seorang wanita dari keluarga pemeluk agama Katolik bernama Joanne Carole Schieble. Jobs lahir dengan status ayah dan ibu biologisnya belum terikat perkawinan yang sah karena pihak sang ibu tidak menghendaki hubungan keduanya. Pada akhirnya, Jobs kecil diadopsi oleh pasangan Paul Reinhold Jobs dan Clara Jobs.
Selama bertahun-tahun Jandali 'bersembunyi', akhirnya pada pertengahan tahun 2011 lalu , dia ungkapkan ke publik jati diri Jobs sesungguhnya sekaligus mendeklarasikan bahwa dia adalah ayah biologis mantan CEO Apple yang sah tersebut.
"Saya hidup dalam pengharapan selama bertahun-tahun. Namun sebelum semuanya terlambat, saya ingin bertemu dia walaupun itu hanya sekadar minum kopi berdua. Hal tersebut bukan masalah buat saya karena dengan bertemu anak kandung dapat membuat saya menjadi seorang ayah yang bahagia," ungkapnya seperti yang dikutip The Sun (27/07/2011).
Jandali memang tidak berniat untuk mengaku sebagai ayah Jobs ketika dia sudah di atas puncak kejayaan. Jandali menjelaskan bahwa dia juga mempunyai kekayaan dan tidak perlu untuk melakukan tindakan seperti tersebut. Menurutnya, apa arti semua kekayaan yang dia punya akan tetapi tanpa memiliki anak.
Mungkin dikarenakan kesibukan dan jadwal yang padat membuat Jobs terkesan tidak memiliki waktu luang bahkan hanya sekadar untuk menemui ayah kandungnya. Seperti yang dilansir Kuwaitiful (12/10/2011), tercatat Jobs hanya dua kali menjawab email dari Jandali.
Jawaban yang diberikan Jobs juga tidak panjang lebar. Ketika Jobs berulang tahun, Jandali mengirimkan email dengan tulisan, "Selamat ulang tahun." Dia juga mengirimkan email ketika Jobs dirawat di rumah sakit dengan ucapan "Aku berharap kesehatanmu membaik." Dari email tersebut, Jobs hanya menjawab dengan tulisan singkat saja,
"Terima kasih."
Sampai akhirnya dinyatakan meninggal di rumahnya pada tanggal 05 Oktober 2011 lalu karena penyakit kanker yang menggerogoti pankreasnya, Jobs dan Jandali tidak pernah bertemu. Tentu saja, dengan kematian putranya tersebut membuat Jandali terpukul dan sangat sedih karena sampai di akhir hayat sang anak, dia tidak juga dapat bertemu dengannya.
Namun, sesuatu yang unik pernah terjadi bahwa Jobs ternyata sering mengunjungi restoran ayahnya. Walaupun sering makan di tempat itu dan sering memberikan tips besar, namun ternyata Jobs tidak menyadari bahwa dia sudah sering kali berjumpa dengan ayahnya. Perjumpaan Jobs dan Jandali ini juga dituliskan di buku karangan Walter Isaacson.
Sumber : Merdeka.com