Sabtu, 22 September 2012

6 Hal Tak Terduga yang Menyebabkan Penuaan Dini

img
Tanpa disadari, banyak hal-hal di sekitar kita selain usia yang menyebabkan penuaan pada kulit. Sebelum hal-hal tersebut terjadi pada Anda, lebih baik mengetahuinya terlebih dahulu agar dapat dicegah sedari dini. Berikut ini hal-hal tak terduga yang dapat menyebabkan penuaan dini, dikutip dari Bold Sky.

1. Televisi
Selain berbahaya bagi mata, sinar yang dipancarkan televisi ternyata juga berbahaya bagi kulit karena dapat menyebabkan penuaan dini. Untuk mencegahnya, janganlah menonton televisi dengan jarak yang terlalu dekat dan kurangilah waktu menonton televisi Anda.

2. Polusi
Kandungan kimia yang terkandung dalam emisi bahan bakar kendaraan dapat merusak fungsi elastisitas alami kulit yang dapat menyebabkan penuaan dini. Maka itu, sebisa mungkin kurangilah kebiasaan Anda untuk beraktivitas di bawah matahari.

3. Terlalu Sering Membersihkan Wajah
Membersihkan wajah terlalu sering dengan sabun dapat menghilangkan minyak alami wajah yang berfungsi untuk mengencangkan kulit secara alami. Akibatnya, kulit jadi mengendur dan muncul kerutan sebelum waktunya. Untuk menghindarinya, bersihkanlah wajah Anda secukupnya, yaitu satu hingga dua kali sehari.

4. Cara Minum
Tidak hanya jenis minuman yang Anda minum, namun cara meminum minuman ternyata juga dapat menimbulkan kerutan di wajah. Minum menggunakan sedotan akan membuat kerutan dan muncul garis-garis halus pada bibir, karena terjadi tekanan pada kulit di sekitar bibir dan pipi. Minumlah air dari gelas dan batasi meminum air dari botol atau dengan sedotan.

5. Kebiasaan Makan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis tidaklah baik karena asupan gula yang berlebihan dapat merusak jaringan kolagen dalam kulit. Akibatnya, kulit akan mengendur dan lebih cepat timbul kerutan.

6. Pekerjaan
Pekerjaan dapat memberikan pengaruh pada kulit Anda melalui dua cara, yaitu stres dan AC di kantor. Stres mempercepat penuaan sel, sedangkan AC membuat kulit Anda kering sehingga menyebabkan cepatnya proses penuaan. Hindari stres dengan sesekali bersantai di sela-sela jam kerja. Saat di kantor, perbanyak minum air putih dan oleskan lotion tiap 3 jam sekali untuk mecegah kekeringan kulit akibat paparan AC.

Sumber : WolipopDetik

5 Kesalahan Pria dalam Berbusana

Celana kepanjangan.
Sama halnya dengan wanita, pria juga memiliki fashion tersendiri dalam berbusana,namun bedanya pria lebih memilih kesan simple dan apa adanya. Simpe dan apa adanya kadang menyalahi aturan dalam dunia fashion pria. Karena sejatinya kerapihan dan kebersihan dalam berpakaian pun harus dimiliki baik pria dan wanita. Ini yang sering terjadi, karena kelewat simple seringkali  pria menyalahi fashion yang ada. Berikut  setidaknya ada lima kesalahan pria dalam berbusana. 

Mengenakan Pakaian Kusut
Faktor kerapihan seringkali  diabaikan sebagian pria, mereka kadang lupa untuk strika baju dengan alasan buru-buru. Pakaian yang kusut akan berdampak sekali pada penampilan anda. Aalagi jika pakaian yang anda kenakan untuk dikenakan di kantor.

Menggunakan Busana Longgar
Berbusana longgar bagi pria merupakan hal wajar, namun apa jadinya jika menggunakan pakaian longgar yang tidak pas ditubuh anda. Misalnya anda memiliki tubuh kurus, pastikan jangan menggunakan pakaian yang terlalu longgar.

Celana Jeans Kepanjangan
Celana jeans yang kepanjangan bukan hanya terlihat tidak serasi dilihat, namun juga  bisa menandakan anda orang yang semberono. Jika memang celana jeans yang anda kenakan kepanjangan alangkah baiknya untuk dipiotong atau dilipat agar tidak menyentuh tanah.

Kaos Kaki Belang
Pria seringkali mengenakan kaos kaki berwarna dan motif apa saja sesuai dengan warna spatunya. Padahal untuk keserasian ada baiknya mengunakan kaos kaki yang sesuai dengan warna pakaian anda.

Sepatu yang Kotor
Tak peduli dengan konndisi sepatu yang dikenakan, hingga membuat sebagian pria lupa mencuci dan menyemir sepatu.  Kebersihan sepatu kadang seringkali diabaikan, alhasil banyak diantara mereka yang  sering mengalami bau kaki. 

Inilah fakta 5 kesalahan pria dalam berbusana, apakah anda salah satu diantaranya yang memiliki kebiasaan ini? semoga bermanfaat.

Tahun 2020, 80% Masyarakat Menderita Penyakit Mental

Para ahli memprediksi bahwa pada tahun 2020, 80% dari masyarakat akan menderita gangguan mental. Kini masyarakat dunia sudah banyak menderita gangguan mental. Masa kritis ini sudah bervariasi di berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa pada tahun 2020 depresi akan menjadi salah satu penyakit utama, dan urutan kedua dipicu kecacatan serta penyakit kardiovaskuler. 

Didalam masyarakat banyak yang takut berhadapan dengan psikiatri dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu. Sementara itu, banyak penyakit mental dapat disembuhkan. Ketika Anda mendengar atau membaca bahwa 25-30% dari dunia memiliki semacam penyakit mental. Prevalensi skizofrenia hanya 0,5-1%. Yang paling umum neurotik, stres yang berhubungan dengan gangguan mental, depresi dan subdepressive, kata Alexander Kolomeets.

Menurut ahli, untuk gangguan spektrum depresi menetap berkepanjangan dalam suasana hati, gangguan tidur, kurangnya keinginan, sukacita, kebahagiaan, lemah, tidak berhubungan dengan kelelahan.  Sebaliknya, orang yang depresi sedikit sibuk, tapi selalu merasa lelah di pagi hari. Semua ini merupakan sinyal depresi.

Jumlah orang yang berada dalam kuasa penyakit, tumbuh setiap tahun. Dengan demikian, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, pada tahun 2020 depresi akan menjadi salah satu penyakit yang terkemuka, dan sebagai penyebab kecacatan, itu akan menjadi kedua setelah penyakit kardiovaskular.

Seleb Anak, Eksploitasi Orang Tua?

Afiqa.
“Afiqa…” sapa salah seorang gadis cilik dari balik pintu. Pemilik nama Afiqa itu pun menjawab sapaan tersebut dengan riang gembira. Meski tampak sederhana, adegan dari sebuah iklan produk makanan ini sukses menarik perhatian masyarakat.

Tak sedikit yang menjadikan kata-kata dalam iklan tersebut sebagai guyonan dan bahkan membuat video parodi. Afiqa, sang bintang iklan pun menjadi perbincangan hangat, utamanya di kalangan ibu-ibu.

Wajah Afiqa yang imut dan cantik dengan mudah membuat masyarakat jatuh hati pada sosoknya. Oleh karena itu kemanapun Afiqa pergi, orang ramai memanggil namanya dan tak sedikit pula yang berusaha mencubit pipi gadis cilik kelahiran 6 Januari 2006 itu.

Di usianya yang kini sudah menginjak 6 tahun, nama Afiqa kian melambung. Wajahnya tak hanya bisa ditemui di iklan saja, melainkan sudah merambah ke film layar lebar. Selain itu, gadis cilik keturunan Padang, Aceh, dan Manado tersebut juga menjajal dunia tarik suara.

Lain Afiqa, lain pula Nizam. Wajah bocah laki-laki kelahiran 15 Januari 2005 ini kerap wara-wiri di layar kaca. Selain menjadi bintang sinetron, Nizam yang keturunan Sunda, India, dan Pakistan ini juga aktif sebagai presenter.

Tubuhnya yang gempal dan sosoknya yang selalu ceria berhasil menarik simpati masyarakat. Gayanya yang ceplas-ceplos saat membawakan acara juga tak jarang mengundang tawa.

Afiqa dan Nizam adalah dua contoh seleb anak di Tanah Air saat ini yang meraih popularitas di usia muda. Fenomena anak terjun ke dunia hiburan sendiri sesungguhnya bukan hal yang asing lagi. Di era 1970-an, kita mengenal sosok Adi Bing Slamet atau Ira Maya Sopha. Sementara di era 1990-an, kita mengenal sosok Agnes Monica dan Eno Lerian.

Meski demikian, kehadiran anak-anak di industri hiburan juga sudah sejak lama menuai kritikan dari sejumlah pihak. Tak jarang yang menyebut bahwa anak-anak tersebut dieksploitasi dan harus kehilangan masa kecilnya.

Menanggapi hal ini, ibunda Afiqa, Dina Erwin Estaria menyatakan setiap orang berhak untuk berpendapat. Namun, ia sendiri menolak jika dikatakan mengeksploitasi sang buah hati.

“Menurut saya kalau disebut eksploitasi anak, nggak juga ya. Karena itu kan anak yang suka. Kalau mau ambil job, orang pertama yang saya tanyakan itu anaknya,” ujar Dina.
Senada dengan Dina, ibunda Nizam, Reshmalia juga menolak jika dikatakan mengeksploitasi anak. Ia mengaku tidak pernah memaksa Nizam. Justru, ujarnya, Nizam sendiri yang kerap bertanya kapan dirinya akan syuting.

“Pokoknya dia itu di lokasi syuting memang senang banget dan dimana saja bisa jadi tempat untuk bermainnya dia,” kata Reshmalia.

Pentingnya Peran Orangtua
Menanggapi anak-anak yang sudah menjadi seleb di usia muda, Psikolog Anak Seto Mulyadi berpendapat hal tersebut tidak menjadi masalah. Asalkan aktivitas itu membuat anak senang.

“Anak menyadari banyak uang, tentunya akan dapat memberi anggapan mudah untuk mencari uang. Untuk itu, orangtua tak perlu memberitahukan jumlah penghasilan si anak,” ujar pria yang akrab disapa Kak Seto ini.

Meski demikian ia menekankan pentingnya untuk tetap memenuhi hak anak, yakni hak tumbuh dan berkembang. Bakat anak, ujarnya, juga perlu dikembangkan secara optimal.

“Prinsipnya adalah demi menjaga kepentingan terbaik bagi anak. Kedua adalah hak perlindungan. Anak tidak boleh dijadikan eksploitasi ,” ucapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak ini juga mengingatkan, penghasilan anak hendaknya menjadi nomor dua. Jika anak tak mau syuting lebih baik tidak dipaksakan. Oleh karena itu, ujarnya, diperlukan kerjasama yang baik antara orangtua dan sutradara mengenai kondisi anak.

“Saat sedang bekerja harus tergantung pada mood anak. Karena anak yang bekerja, tempat kerjanya juga akan menjadi tempat bermainnya,” kata Kak Seto.

Sumber : VIVAlife

Kapan Manusia Purba Mulai Berjalan Tegak?

Manusia purba, evolusi manusia purba

Para ahli paleoantropologi menggali fosil manusia purba awal yang hidup 7-6 juta tahun yang lalu, berapa banyak dan sejak kapan evolusi manusia purba mulai berjalan tegak?

Pertanyaan yang sering saya dengar ‘Mengapa manusia purba berevolusi hingga berjalan tegak?’ Salah satu aliran pemikiran menunjukkan bahwa berjalan dengan dua kaki adalah cara yang paling efisien ketika berjalan di padang rumput dan hutan di seluruh Afrika sekitar 5-7 juta tahun yang lalu. Erin Wayman, dalam penjelasannya di Smithsonian Magazine setidaknya sedikit memberi gambaran bagi kita tentang sejarah masa lalu yang tidak mudah dipelajari.

Analisa Evolusi Manusia Purba Gunakan Kedua Kaki

Berjalan tegak dengan dua kaki merupakan sifat yang mendefinisikan garis keturunan evolusi manusia purba. Bipedalisme (spesis berkaki dua) memisahkan manusia purba pertama dari sisa-sisa kera berkaki empat, butuh beberapa tahun bagi antropolog menyadari hal ini. Saat pergantian abad ke-20 para ilmuwan berpikir bahwa otak besar membuat evolusi manusia purba menjadi unik, kesimpulan yang masuk akal karena fosil manusia purba yang ditemui merupakan spesies cerdas Neanderthal dan Homo erectus.

Pemikiran tersebut mulai berubah pada tahun 1920 ketika ahli anatomi Raymond Dart menemukan tengkorak yang dikenal Taung Child di Afrika Selatan. Taung Child memiliki otak kecil, dan banyak peneliti berpikir Taung Child yang hidup sekitar tiga juta tahun lalu hanyalah seekor kera. Tapi salah satu fitur menyatakan ‘mirip manusia’, Foramen magnum yang merupakan ‘lubang’ di mana tulang belakang kepala diposisikan lebih ke depan, menunjukkan bahwa Taung Child memiliki kepala tegak dan mungkin juga berjalan tegak.

Pada 1930-an dan 1940-an, penemuan fosil spesis kera Neanderthal dan jenis Homo Erectus (secara kolektif disebut Australopithecus) yang membantu meyakinkan antropolog, bahwa spesis yang berjalan tegak sudah ada sebelum spesis otak besar terjadi dalam evolusi manusia purba.

Hal ini ditunjukkan pada tahun 1974 dengan ditemukannya Lucy, kerangka australopithecine yang hampir lengkap. Meskipun Lucy memiliki tubuh kecil, dia memiliki anatomi berkaki dua termasuk tulang panggul dan tulang paha yang luas dan miring ke dalam menuju lutut, yang membawa tubuh sejalan dengan gravitasi dan menciptakan stabilitas berjalan.

Di tahun-tahun terakhir, antropolog telah menentukan bahwa evolusi manusia purba yang berjalan tegak memiliki sejarah yang sangat kuno. Pada tahun 2001, sekelompok ahli Paleoantropologi asal Perancis menggali Tchadensis yang berusia tujuh juta tahun (Sahelanthropus) di Chad. Hanya ditemukan tengkorak dan gigi, Sahelanthropus diperkirakan berjalan tegak berdasarkan pada penempatan Foramen magnum, dan banyak antropolog tetap skeptis.

Pada tahun 2000, ahli paleoantropologi yang bekerja di Kenya menemukan gigi dan dua tulang paha Tugenensis Orrorin berusia enam juta tahun. Bentuk tulang paha dinyatakan sebagai spesis Orrorin berkaki dua. Manusia purba awal (Ardipithecus ramidus) dengan bukti yang paling luas sebagai makhluk berjalan tegak hidup disekitar 4,4 juta tahun lalu. Pada tahun 2009 peneliti mengumumkan hasil analisis spesies evolusi manusia purba, analisa selama lebih dari 15 tahun dan memperkenalkan pada dunia tentang kerangka hampir lengkap yang disebut Ardi.

Meskipun evolusi manusia purba awal mampu berjalan tegak, mereka mungkin tidak mendapatkan alam persis seperti yang kita lakukan hari ini. Evolusi manusia purba mempertahankan fitur primitif seperti jari-jari melengkung, kaki dan lengan panjang, serta kaki pendek, yang menunjukkan bahwa mereka menghabiskan masa hidup di pepohonan. Hal Ini terjadi hingga muncul spesis Homo erectus sekitar 1,8 juta tahun lalu yang menyatakan bahwa manusia purba bertubuh tinggi, memiliki kaki panjang dan berevolusi menjadi spesis pintar.

Teori Pendukung Evolusi Manusia Purba Berjalan Tegak

Pada tahun 1871, Teori Darwin yang dijelaskan dalam bukunya ‘The Descent of Man: Hominids Needed To Walk On Two Legs To Free Up Their Hands‘. Dia menulis bahwa “… tangan dan lengan sulit menjadi sempurna ketika memiliki senjata, atau melempar batu dan tombak dengan tujuan yang benar, selama mereka terbiasa menggunakannya untuk bergerak.” Satu hal yang mengganjal bahwa peralatan batu tidak ditemukan dalam catatan arkeologi hingga sekitar 2,5 juta tahun lalu, atau sekitar 4,5 juta tahun setelah adanya makhluk berkaki dua ini.

Tapi munculnya spesis Ardi tahun 2009, antropolog C.Owen Lovejoy dari Kent State University menggambarkan kembali penjelasan Darwin tentang evolusi manusia purba yang mengikat dengan asal monogami. Lovejoy menyatakan bahwa penemuan Ardi menggambarkan spesies yang hidup di hutan. Perubahan iklim membuat hutan Afrika lebih musiman dan lingkungan variabel, hal tersebut akan menjadi lebih sulit dan lebih memakan waktu bagi spesis untuk menemukan makanan. Hal ini akan menjadi sangat sulit bagi spesis wanita untuk meningkatkan keturunan.

Lovejoy menjelaskan hubungan yang saling menguntungkan dalam evolusi manusia purba, pria mengumpulkan makanan untuk wanita dan wanita muda dikawinkan secara eksklusif pada pria yang mampu mengumpulkan makanan. Pria membutuhkan lengan dan tangan yang bebas untuk membawa makanan, dengan demikian spesis berkaki dua berevolusi. Namun, ada penelitian yang menyatakan bahwa simpanse cenderung berjalan dengan dua kaki ketika membawa makanan langka atau berharga.

Teori evolusi lain ada juga yang menjelaskan efisiensi berjalan tegak. Pada 1980-an, Peter Rodman dan Henry McHenry (dari University of California) menunjukkan bahwa manusia purba berevolusi untuk berjalan tegak dalam menanggapi adanya perubahan iklim. Sebagian hutan menyusut, manusia purba turun dari pohon dan berjalan di hamparan padang rumput yang memisahkan hutan. Kemudian mereka menemukan cara yang paling efisien untuk berjalan di tanah dengan menggunakan kedua kaki.

Pada tahun 2007, para peneliti mempelajari bahwa simpanse membutuhkan energi lebih dari 75 persen ketika berjalan dengan dua kaki, bukti bahwa makhluk berkaki dua memiliki kelebihan.

Banyak teori lainnya yang menjelaskan evolusi manusia purba berjalan tegak tetapi ditolak, seperti gagasan bahwa manusia purba perlu berdiri untuk melihat lebih tinggi dari alang-alang, meminimalkan bagian tubuh yang terkena sinar matahari di padang rumput. Kedua ide tersebut dibantah oleh fakta bahwa evolusi manusia purba pertama berada di habitat yang sebagian besar adalah hutan.

Lalu, kapan sebenarnya manusia purba sudah berjalan tegak? Suatu hal yang menurut saya tidak bisa dipastikan, mungkin saat ini fosil berusia tujuh juta tahun merupakan usia tertua yang pernah ditemukan. Bagaimana nantinya jika fosil lebih tua yang memiliki Foramen magnum ditemukan? Seperti yang dikatakan Erin Wayman, mempelajari kehidupan dan evolusi manusia purba bukan suatu hal yang mudah, fosil lebih sering ditemukan tak lengkap.

Fenomena Pasir Hisap (Pasir Hidup)

Quicksand atau pasir hisap sering ditemui di film-film hollywood, setiap orang yang terjebak dipasir hisap akan terus tenggelam dan sulit untuk menyelamatkan diri, kecuali ada orang yang mau membantu mengangkatnya dengan bantuan tali atau sebatang kayu yang kuat.
Tapi tahukah kamu jika pasir hisap itu benar adanya, Pasir hisap adalah hidrogel yang erdiri dari pasir, air, dan tanah liat, biasanya pasir hisap sering ditemui dikawasan yang memiliki sumber air seperti di pantai, sungai, atau rawa. Selain itu hasil penelitian juga mendapati, saat suatu obyek terperosok ke dalam pasir hidup, kecepatan terbenamnya ditentukan oleh densitas obyek tersebut.
Manusia yang tersisap kedalam pasir hisap tersebut tidak akan mati karena manusia akan terhisap hingga pinggang atau setengah postur tubuh mereka, karena Densitas pasir hidup umumnya 2 g/milliliter, sedangkan densitas manusia adalah 1g/milliliter. Di bawah densitas demikian, tubuh manusia yang terbenam ke pasir hidup tidak akan mati tenggelam, kerap akan berhenti sampai sebatas pinggang. dan orang yang terhisap kepalanya terlebih dahulu maka ia  tidak dapat diselamatkan.
ketika seseorang masuk kedalam pasir hisap tidak dianjurkan untuk panik dan bergerak yang membuat ia akan terus terisap, karena rongga didalam campuran pasir dan air didalam pasir hisap dipenuhi dengan tubuh manusia, disinilah sebenarnya manusia tersebut akan terperangkap oleh pengerasan ruangan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa di angkat, bahkan jika itu dilakukan ia bisa tewas karena tubuhnya yang didalam pasir hisap telah tergencet partikel yang membuat mereka susah untuk di angkat. jadi jika ada seseorang yang terhisap jangan menariknya kepermukaan.
Dari berbagai sumber menjelaskan bahwa untuk keluar dari pasir hisap harus dengan ketenangan dan kesabaran pada orang yang terjebak didalamnya.

Cara Bebas dari Pasir Hisap

Seoran ilmuan mengatakan “cara untuk terlepas dari pasir hidup tetap ada, yaitu korban yang terperangkap harus menggerakkan secara perlahan kedua kakinya, agar air dan pasir semaksimal merembes masuk ke daerah hampa, dengan begitu akan dapat mengurangi tekanan badan si korban, sekaligus membuat pasir agar perlahan-lahan menggembur. Selain itu, sang korban juga harus berusaha agar anggota badannya terpisah, sebab jika area permukaan pasir yg disentuh badan semakin besar, maka daya apung yang didapat akan semakin besar. Asalkan korban memiliki kesabaran yang cukup, dengan gerakan yang cukup tenang dan santai, maka secara perlahan pasti akan terbebas dari perangkap pasir hidup”.
Sumber

Sikat Gigi Ini Telah Menyelamatkan Stasiun Ruang Angkasa Internasional

Permasalahan yang sama pada misi Apollo 13 terulang kembali. Ketika astronaut Sunita Williams dan Akihido Hoshide mengalami permasalahan lengket pada baut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), mereka membutuhkan peralatan untuk membersihkan baut.Permasalahannya adalah, peralatan yang mereka butuhkan berada sekitar 200 mil di bawah ISS.
Kemudian mereka memiliki inisiatif untuk membuat sendiri peralatan sederhana yang terbuat dari sikat gigi. Dengan peralatan sederhana ini mereka mampu membersihkan baut dan menyelesaikan pekerjaan. Hal yang sama terjadi pada misi Apollo 13 ketika salah satu teknisi melemparkan meja ke atas dan munculah solusi yang mampu menyelamatkan tim Apollo 13.
Sebuah Stasiun Ruang Angkasa bernilai 100 miliar dollar AS diselamatkan oleh sebuah sikat gigi seharga 3 dollar AS. Hal tersebut merupakan inisiatif dari astronaut Sunita Williams dan Akihido Hoshide dan teknisi NASA di bumi. Insiatif ini muncul ketika peralatan yang biasa digunakan untuk membersihkan baut tidak dapat bekerja dengan baik selama 8 jam spacewalk.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More