Dilansir Softpedia, Senin (17/9/2012), ilmuwan mengatakan bahwa peristiwa kepunahan ini memiliki selisih jarak yang tidak lama dengan peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogene (K-T). Studi baru ini diteliti oleh ilmuwan dari Washington University.
Menurut tim peneliti, meletusnya gunung berapi masif menjadi penyebab utama sebagai peristiwa kepunahan pertama. Pada fenomena erupsi tersebut, yang mengalami dampak terparah adalah kehidupan di laut. Bersamaan dengan itu, bumi pun mulai menghangat.
Ilmuwan sebelumnya hanya mengetahui bahwa peristiwa kepunahan dinosaurus terjadi pada masa Cretaceous-Paleogene. Ilmuwan juga percaya bahwa asteroid besar yang berukuran diameter 6 mil (10 kilometer), pernah menghantam Yucatan Peninsula Mexico dan menghasilkan efek berantai hingga terbunuhnya reptil-reptil raksasa.
Temuan ini merupakan hal penting bagi peneliti, sebab ini mampu mengungkap kapan kemunculan hewan mamalia, paska terjadinya kepunahan dinosaurus tersebut. Apa yang ditemukan tim dari Washington University ketika mempelajari lingkungan sebelum kepunahan tersebut ialah, adanya bentuk kehidupan di dasar laut yang terancam punah pada saat asteroid memberikan dampaknya.
"Erupsi dimulai 300 ribu hingga 200 ribu tahun lalu sebelum dampak asteroid. Kemungkinan erupsi ini berlangsung selama 100 ribu tahun," jelas Thomas Tobin, peneliti dari Washington University.
Adanya kenaikan suhu bumi, diakibatkan karena jumlah tinggi aerosol dan gas rumah kaca dari letusan yang dilepaskan ke atmosfer. "Aerosol aktif pada skala satu hingga 10 tahun. Sementara karbon-dioksida memberi efek pada skala ratusan hingga puluhan ribu tahun," pungkasnya.
Sumber : Okezone