Wawancara kerja merupakan tahapan penting yang dijalani tidak hanya oleh pencari kerja saja, melainkan juga pihak pemberi pekerjaan. Sebab dengan ini pihak pemberi pekerjaan berharap mendapatkan rekrutan terbaik untuk perusahaannya melalui wawancara kerja yang biasanya berlangsung personal.
Karena itulah, pihak pemberi kerja sering mengeluarkan jurus-jurus tertentu yang kadang menjebak pencari kerja agar ia bisa menelusuri faktor SWOT apa saja sesungguhnya yang dimiliki pencari kerja. Lantas seperti apa pertanyaan-pertanyaan jebakan itu?
1. Informasikan kami mengenai diri anda
Itulah biasanya awal pembuka dari percakapan wawancara kerja. Sebenarnya pewawancara tak hanya ingin mengetahui seluk beluk anda, tetapi juga efektifitas dan efisiensi diri anda.
Karena itu, jawablah pertanyaan yang berpotensi melebar kemana-mana ini dengan jujur, apa adanya, efektif, dan efisien. Ceritakanlah diri anda dengan alur sebagai berikut: Kehidupan anda di waktu-waktu sekarang, Pendidikan anda, Sejarah kerja, dan pengalaman karir terbaru anda. Karena sebenarnya hanya itu yg di ingin tau oleh pewawancara. Tidak usah curhat mengenai mantan atau keluarga anda, ya!
2. Katakan apa pengetahuan anda tentang kami
Saat ditanya pertanyaan seperti ini, pastikan anda telah memahami dan belajar mengenai perusahaan itu sebelumnya. Katakan dan diskusikan beberapa hal umum seperti produk atau pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target, permasalahan, gaya manajemen, orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan.
Namun jangan sampai anda terkesan tau segala hal mengenai perusahaan itu, ingat anda adalah orang luar sebelumnya, karena itu sampaikan pula bahwa masih banyak yang anda belum ketahui dan ingin mempelajarinya lebih lanjut.
3. Mengapa anda harus kami rekrut?
Ini merupakan pertanyaan jebakan yang bisa membuat anda kelewat batas dan jadi sombong. Ingat perusahaan manapun sulit menerima rekrutan yang sombong, karenanya batasi diri anda!
Jawablah pertanyaan ini dengan diawali dari prestasi-prestasi real diri anda, ceritakan kisah menggapai prestasi itu, dan hubungkan dengan kebutuhan perusahaan akan diri anda secara tidak langsung itu akan membawa alur bahwa diri anda berharga untuk segera direkrut perusahaan tersebut.
4. Mengapa anda melamar pekerjaan ini? apa yang menurut anda menarik dan tidak menarik dari pekerjaan ini?
Ketika ditanya alasan anda melamar pekerjaan, jangan langsung tembak kemasalah keuangan diri anda. Ceritakan secara jujur alasan lain dibalik itu, misalnya anda butuh mengembangkan diri, ingin memahami dan mendewasakan diri dengan atmosfir tanggung jawab pekerjaan, katakan juga kalau anda ingin berikan kontribusi dan dikenal karena pekerjaan anda.
Selain itu, katakan juga 4-5 faktor menarik dan 1-2 faktor tak menarik dari pekerjaan yang akan anda ambil. Jangan bodohi diri anda dan pewawancara dengan mengatakan bahwa pekerjaan itu sempurna. Sebab tak ada yang sempurna di dunia ini. tetapi sekali lagi, hindari faktor gaji atau upah sebagai faktor utama menarik/tidak menariknya pekerjaan itu.
5. Berapa lama anda bisa hasilkan kontribusi maksimal dan sampai kapan anda bersedia dengan kami.
Katakan kalau anda adalah manusia biasa yang butuh usaha keras juga untuk beradaptasi, sampaikan target realistis anda (misalnya 3 atau 6 bulan) anda bisa beradaptasi dan sampaikan juga kalau anda juga butuh merasa tertantang untuk mencapai target bersama.
6. Dari resume dan riwayat hidup anda, kami rasa anda jauh berpengalaman untuk pekerjaan ini.
Pertanyaan ini tentunya akan mengangkat perasaan anda setinggi awan. Namun ingat, ini adalah jebakan. Pewawancara ingin tahu seberapa besar anda mampu mengendalikan diri dan berpikir logis saat mendapat pertanyaan seperti ini.
Jawablah dengan rendah hati dan percaya diri bahwa anda juga manusia yang ingin mengenal lebih dekat perusahaan itu sebelum bekerja secara efisien di tingkat lebih tinggi.
Dengan kata lain, anda ingin mengatakan sesuatu seperti ini: “aku butuh apresiasi lebih tinggi jika dirasa kontribusiku maksimal” Namun jangan katakan itu secara langsung, gunakan makna tersirat saja dengan mengemukakan keinginan anda untuk tertantang bekerja di tingkat lebih tinggi demi tercapainya target bersama (seperti pada poin 5)
7. Apa alasan anda meninggalkan pekerjaan lama anda
Jawablah dengan jujur tak mengada-ada. Misalnya anda dipecat atau mengundurkan diri, sampaikan alasan logis dan positif, hindari alasan karena adanya konflik pribadi di perusahaan yang lama. Hindari dan sangat hindari menceritakan hal buruk mengenai pekerjaan, perusahaan, dan bos lama anda. Sebab calon bos baru anda akan berpikir dua kali untuk merekrut karyawan seperti itu.
8. Mengapa di usia anda sekarang belum dapatkan pekerjaan yang lebih baik?
Ini merupakan pekerjaan yang terkesan merendahkan. Hanya saja jangan terlalu mengada-ada dan defensif, sampaikan bahwa itulah alasan anda melamar pekerjaan di perusahaan itu: ingin dapat pekerjaan yang lebih baik.
9. Sesukses apakah anda saat ini dan apa target jangka panjang anda
Sampaikanlah jawaban positif dan mengena serta tidak lebay. Serta usahakan juga target jangka panjang yang anda katakan ke pewawancara itu singkron dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Karenanya anda perlu riset untuk itu.
10. Berapa gaji yang anda inginkan?
Pertanyaan yang sangat menggoda. Jangan langsung menjawab sebelum anda:
- Mengadakan riset mengenai standar gaji di pekerjaan sejenis
- Mendapat gambaran yang jelas mengenai tanggung jawab dan tugas anda di perusahaan itu dari pewawancara, usahakan diskusikanlah hal ini kepada pewawancara sebelum anda memutuskan
Sampaikan kalau anda lebih mementingkan pekerjaannya ketimbang berpikir standar gaji. Katakan secara tersirat kalau pekerjaan anda baik maka sudah sepantasnya anda digaji lebih.
Sumber
Sumber