1. Wajib pemanasan
Sesempit apa pun waktu Anda untuk berolahraga, selalu lakukan pemanasan. Langsung melakukan latihan kardio yang intens bisa membuat otot cedera. Luangkan waktu 5 menit untuk melakukan pemanasan sehingga suhu tubuh dan jantung beradaptasi dengan latihan yang akan dilakukan.
2. Variasi latihan kardio
Olahraga lari mungkin jadi favorit Anda, tetapi jika latihan ini selalu Anda lakukan itu berarti Anda selalu menggunakan otot yang sama. Akibatnya otot jadi beresiko cedera akibat penggunaan berlebihan. Gantilah otot yang dipakai dengan melakukan tiga jenis latihan kardio setiap minggunya, misalnya berlari, bersepeda, berenang, atau berlatih senam aerobik.
3. Kuatkan otot yang lemah
Bila bersepeda adalah latihan kardio utama Anda, tak ada keraguan akan kekuatan otot-otot bagian kaki. Tetapi bagaimana dengan bagian tangan? Apabila sebagian otot kuat dan bagian lain lemah, bisa menyebabkan ketidakseimbangan otot dan membuat postur terganggu.
Selain itu ketegangan hanya terjadi pada satu bagian saja sehingga rentan cedera. Karena itulah di sela sesi latihan, sebaiknya Anda memberi perhatian pada bagian tubuh yang selama ini kurang mendapat fokus dalam latihan kardio.
4. Peregangan juga penting
Meskipun beberapa studi mengatakan peregangan tidak mencegah cedera, tetapi hal itu akan meningkatkan kelenturan dan otot yang lentur lebih jarang cedera dan menderita nyeri. Anda bisa melakukan peregangan setelah latihan kardio atau latihan beban.
5. Jadwalkan istirahat
Buatlah jadwal satu sampai tiga hari dalam seminggu untuk melakukan latihan ringan atau satu hari tidak berolahraga sama sekali. Jadwal istirahat ini akan membantu otot-otot pulih dengan utuh dan lebih kuat sehingga tidak mudah cedera. Hal yang sama berlaku saat Anda merasa tidak berenergi atau merasa sedikit nyeri, maka istirahat satu hari akan membantu.
Sumber : KompasHealth