Senin, 25 Juni 2012

5 Manfaat Stres Untuk Kesehatan

img
Stres seringkali dihubungkan dengan bertambahnya berat badan, kerontokan rambut hingga serangan jantung. Tapi, stres tidak selamanya berakibat buruk. Stres pun bisa meningkatkan kesehatan seseorang.

"Stres merupakan hal yang sangat menyehatkan, karena memberikan energi yang Anda butuhkan untuk menjalani hidup. Tanpa itu Anda tidak akan memiliki energi yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan," ujar Jacob Teitelbaum, MD, direktur medis dari Fibromyalgia and Fatigue Centers, seperti yang dikutip dari Prevention internasional.

Perasaan cemas memicu reaksi untuk melepaskan kortisol dan adrenalin agar yang dapat mendorong Anda untuk bereaksi, misalnya bergerak cepat ketika akan ditabrak mobil. Rasa cemas juga dapat meningkatkan imunitas. Berikut lima manfaat kesehatan yang bisa didapat dari stres.

1. Stres Bisa Bantu Mencegah Pilek & Flu
Jika Anda merasakan tekanan 'deadline' dalam jangka waktu pendek, tubuh akan bekerja lebih lama untuk membuat Anda merasa nyaman dan tetap sehat. Hal itu karena stres membantu sistem kekebalan tubuh dengan cara mengatur kelenjar adrenal -- kelenjar yang dapat menyeimbangkan sistem imun.

"Kelenjar itu dapat bantu memproduksi kortisol, anti-inflamasi dalam merespon penyebab stres baik secara emosional atau fisik sehingga Anda dapat memanfaatkan cadangan energi dan melawan infeksi," jelas Dr. Teitelbaum.

2. Dapat Mempercepat Pemulihan Setelah Operasi
Tindakan operasi seringkali membuat seseorang menjadi stres. Tapi stres tersebut dapat membantu Anda menjadi lebih cepat sembuh. "Perubahan bilogis yang terjadi selama stres jangka pendek merupakan cara otak untuk menyiapkan tubuh untuk sesuatu yang menimbulkan stres atau sesudahnya," ungkap Firdaus Dhabhar, PhD, direktur penelitian di Stanford University Center.

3. Meningkatkan Ikatan Antar Sesama
Stres yang tidak berkepanjangan telah terbukti dapat meningkatkan tingkat oksitosin, atau biasa disebut hormon kedekatan (bonding), jelas Kathleen Hall, PhD, The Stress Institute and The Mindful Living Network. "Oksitosin sebenarnya menghambat produksi hormon stres dan mengurangi tekanan darah yang melebarkan arteri untuk bantu menjaga tubuh dari efek negatif rasa cema," kata Kathleen Hall.

4. Bantu Meningkatkan Ingatan
Saat sedang stres, pernahkan Anda merasa ingatan menjadi sangat berhati-hati dan tajam? Itu merupakan efek dari hormon yang menuju prefrontal cortex (suatu area di dalam otak yang mengendalikan kognisi dan emosi). Aktivitas tersebut dapat meningkatkan cara memori bekerja serta membuat otak lebih cepat dalam memecahkan masalah.

5. Dapat Melawan Tumor
Berdasarkan penelitian pada jurnal 'Brain, Behavior and Immunity', ketika sekelompok tikus mendapat paparan sinar ultraviolet yang dapat memicu kanker, diketahui bahwa lebih sedikit mengidap tumor ketimbang tikus yang tidak stres. Penjelasannya, stres memicu tikus untuk mengaktifkan gen dan sel yang lebih kebal sehingga menekan pertumbuhan tumor. Jadi ketika Anda sedang merasa tertekan karena pekerjaan, mungkin kesehatan Anda saat itu sedang dalam kondisi terbaik.

Sumber : Wolipop
Info seputar Stres klik disini

7 Dampak Negatif Jika Terlalu Mencintai Kekasih

img
Mencintai kekasih merupakan hal yang sangat wajar. Tapi dalam status yang masih pacaran, mencintai juga perlu ada batasan.


Seringkali karena terlalu menyayangi kekasih, wanita mengorbankan waktu, keluarga, teman bahkan perasaannya sendiri. Segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak akan berakhir baik, termasuk berlebihan mencintai pasangan. Apakah Anda salah satunya? Kenali tanda-tandanya seperti yang dilansir dari Madame Noire, dan cegah sebelum hal itu merugikan Anda sendiri.


1. Selalu Bersama
Sangatlah tidak bijak apabila Anda selalu menghabiskan waktu bersama dengan si calon kekasih atau kekasih. Hal ini hanya akan membuat Anda terlihat sangat ‘mudah’ didapatkan olehnya. Meluangkan waktu bersama sudah cukup dan usahakan tetap memiliki kehidupan sosial yang terpisah.


2. Terlalu Baik pada Keluarganya
Tidak ada salahnya bersikap baik kepada keluarga kekasih dengan memberikan hadiah di momen-momen tertentu. Tetapi apabila yang Anda lakukan sudah terlewat baik maka akan menimbulkan dampak negatif. Tentu Anda tidak ingin disukai keluarga kekasih karena kado-kado yang diberikan dan jangan sampai keluarganya hanya memanfaatkan Anda. Buatlah batasan untuk diri Anda sendiri.


3. Mengesampingkan Keluarga
Banyak wanita yang sedang menjalin hubungan cinta lebih mementingkan kekasih dibandingkan keluarganya. Mencintai seseorang bukan berarti melupakan kewajiban dalam keluarga. Bagi wanita yang pernah gagal dalam pernikahan dan memiliki anak, kekasih baru adalah perubahan besar. Anda tidak bisa menomor duakan anak, dia membutuhkan perhatian lebih besar dibanding kekasih baru Anda.


4. Bersikap Selayaknya Kekasih
Ketika si dia sering kali meminta untuk membantu menyelesaikan urusannya, ada yang harus dipahami; Anda adalah pacarnya, bukan asistennya. Berikan peringatan tegas kepadanya, dan biarkan dia membuktikan diri kalau ia pantas menjadi pendamping Anda, bukan atasan Anda.


5. Terlalu ‘Mencintai’ Teman-temannya
Sekali-kali menghabiskan waktu dengan kekasih beserta teman-temannya bukan tindakan yang salah. Namun, bukan berarti Anda harus menjadi 'best friend forever' bagi setiap temannya. Ketika salah satu dari mereka memanggil Anda dengan panggilan sayang, seperti ‘baby’, beritahulah bahwa itu tidak layak. Pria akan lebih menghormati wanita yang memiliki prinsip.


6. Terlalu Awal untuk Panggilan Sayang
Setiap pasangan biasanya memiliki panggilan sayang yang hanya diketahui masing-masing. Tetapi apabila Anda memanggil pasangan dengan panggilan ‘unik’ ketika hubungan baru berjalan dua minggu, tentu ini akan membuat pasangan Anda mengerutkan dahi. Kenal lebih dalam dahulu si dia kemudian Anda bisa memanggilnya dengan panggilan yang unik.


7. Selalu Mengumbar yang Dia Lakukan Untuk Anda
Anda pasti senang ketika kekasih Anda melakukan hal-hal romatis dengan mengirim bunga atau membelikan hadiah-hadiah lainnya, tetapi bukan berarti itu semua bisa diceritakan ke semua orang. Akan dimaklumi bila Anda adalah pasangan baru, namun akan terlihat menganggu kalau Anda selalu ‘pamer’ akan hal itu. Bukankah lebih baik kalau itu menjadi rahasia Anda dan pasangan saja?.
Sumber : Wolipop

Ini Siasat Untuk Kabur Bila Bertemu Hewan Buas


Hati-hati bertemu binatang buas saat berwisata (Foto: thefamilytravelfiles)

Saat berwisata terutama ke alam liar, sangat mungkin dalam perjalanan Anda akan bertemu hewan buas. Hewan ini tentunya tidak akan menyerang, bila tidak terprovokasi.

Perlu diketahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan bila bertemu hewan liar di tempat wisata. Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Lonely Planet:

Saat berada dalam grup wisata
Bila berada dalam grup wisata yang memiliki pemandu, biasanya Anda tidak perlu terlalu khawatir saat bertemu hewan liar yang cukup buas. Pemandu tahu apa yang harus dilakukan karena dia sering menghadapi kejadian semacam itu. Selalu turuti petunjuk dari pemandu, dan jangan pernah terpisah dari kelompok.

Saat menyetir mobil

Bila sedang menyetir mobil dan tiba-tiba di depan Anda terdapat hewan buas, yang paling penting untuk diingat adalah jangan pernah mencoba untuk keluar dari mobil atau bahkan membuka kaca jendela, meskipun hanya sedikit. Tetap tenang di dalam mobil, dan beritahu pihak berwenang setempat melalui telefon bila hewan tersebut tak juga pergi. 

Trekking di tengah hutan

Sebelum memulai trekking ke dalam hutan yang lebat, ketahui dulu hewan apa yang mungkin akan Anda temui di dalamnya dengan menanyakan pada penjaga hutan. Simpan semua makanan Anda di tas, dan jangan biarkan berceceran karena dapat memancing datangnya hewan liar. 

Penting juga untuk diketahui apa yang pertama harus dilakukan saat hewan liar menyerang, misalnya dengan berpura-pura mati saat bertemu beruang, diam tenang di tempat bila bertemu macan, dan memanjat pohon bila dikejar babi hutan atau badak.

Secara umum, Anda harus juga harus berhati-hati dengan bayi hewan liar yang tampak mungil dan lucu. Jangan mendekatinya karena biasanya sang induk ganas mengintai dari balik pepohonan. 

Tidak hanya hewan besar saja yang harus diwaspadai, namun juga hewan-hewan kecil, seperti lintah, kodok beracun, dan laba-laba. Selalu bawa semprotan anti serangga dan obat anti malaria saat berwisata ke hutan atau tempat yang lembab.

Sumber : Okezone

Punya Kekasih Baru? Perhatikan 3 Hal Ini

img
Bukan berarti di awal hubungan Anda dan si dia bebas dari pertengkaran. Masalah bisa timbul yang dapat memicu keretakkan. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan tiga hal berikut yang bisa membuat sang kekasih merasa tidak nyaman, seperti dilansir Cosmopolitan Internasional

1. Perbedaan
Salah satu hal yang dapat menghancurkan hubungan ialah perbedaan antara Anda dan pasangan. “Saya berpacaran dengan seorang gadis yang sama sekali tidak suka bertualang, sedangkan saya sangat menyukai petualangan. Saya mulai bertanya-tanya apa mungkin hubungan akan berlanjut,” tutur Glenn (33), yang berprofesi sebagai progammer, dikutip dari Cosmopolitan Amerika.

Maka dari itu, jangan sepelekan perbedaan yang ada. Jika sudah menjalin cinta, Anda berdua harus saling menghargai perbedaan tersebut. Sebagai contoh, Anda tidak suka menonton pertandingan, tapi sang kekasih sangat senang menontonnya. Untuk menghormati si dia, coba temani pasangan nonton pertandingan dan berusaha menikmatinya. Yakinkan dia kalau Anda berdua bisa mengatasi perbedaan itu.

2. Bicara Soal Penghasilan
Mungkin Anda sudah terbiasa pergi ke cafe atau restoran saat dinner berdua kekasih terdahulu. Namun sekarang, kekasih Anda mengajak makan di pinggir jalan atau rumah makan sederhana. Untuk menjaga perasaannya jangan menyindirnya mengenai penghasilan ataupun uang yang dia punya. Hal itu akan membuat dia tidak nyaman sehingga bisa meretakkan hubungan yang baru saja dibina. Untuk itu, di awal pacaran jangan terlalu sering membicarakan soal uang.

Menurut Danny (28), seorang pria yang bekerja di bidang marketing, dia putus karena kekasihnya selalu membahas soal uang, “Dia tidak ingin bekerja sama sekali, hanya mau santai mengurus anak, dan dia selalu membicarakan perjalanan mewah bersama mantannya waktu itu sehingga bikin saya tidak merasa nyaman.”

3. Berubah Menjadi Posesif
Saat pedekate, Anda begitu menjaga sikap yang membuat pria merasa senang dan nyaman. Akan tetapi, setelah menjalin hubungan, Anda berubah menjadi posesif. Setiap hari Anda mengintrogasi pasangan mengenai aktivitasnya hingga memata-matai semua akun pribadinya. Hal tersebut akan membuat pasangan risih dan memikirkan kembali kelanjutan hubungan yang baru saja dibina. Alangkah lebih baik kalau Anda tetap menghormati kehidupan pribadinya. Jika Anda ingin pasangan terbuka, tanyakan baik-baik dan bicarakan dalam keadaan santai.

Ada juga cerita dari Sam (24), seorang pria yang berprofesi sebagai karyawan bank. “Saya kencan dengan seorang wanita yang tampak anggun pada awalnya, tapi setelah pacaran dia berubah. Dia selalu membuka akun email saya sampai menuduh macam-macam. Aku jadi berpikir, ‘Apa yang terjadi dengan dia?'.

Sumber : Wolipop

8 Mitos dan Fakta Seputar Mabuk

detail berita
Setelah minum minuman beralkohol orang akan merasakan mabuk dan tidak sadarkan diri. Sebagian orang bahkan merasakan sakit pasca mabuk. Berikut beberapa mitos yang beredar tentang mabuk dan dampak yang ditimbulkannya.

Dilansir dari WebMD, Senin (19/7/2010), berikut 8 mitos dan fakta seputar mabuk:

1. Mitos: Mabuk bukanlah masalah yang besar
Fakta: Mabuk adalah reaksi tubuh akibat diracuni alkohol terlalu banyak. Orang yang minum alkohol secara berlebihan akan mengalami gangguan sistem saraf pusat. Ini bukanlah hal yang sepele, karena dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual dan dehidrasi. Selain itu, setelah efek alkolol hilang akan timbul sakit kepala berat, kelelahan, mulut baal, perut kram dan sistem kekebalan tubuh melemah.

2. Mitos: Mabuk 'buta' gender
Fakta: Siapa bilang mabuk 'buta' gender? Dengan minuman yang sama, wanita lebih mungkin memberikan dampak negatif alkohol ketimbang pria. Hal ini karena pria memiliki kandungan air yang lebih banyak di tubuhnya ketimbang wanita, yang dapat membantu mengencerkan alkohol yang diminumnya. Sedangkan pada wanita, dalam jumlah yang sama, alkohol lebih banyak terbentuk dalam aliran darah.

3. Mitos: Mabuk hanya terjadi jika minum banyak alkohol
Fakta: Memang benar minum banyak alkohol dapat menyebabkan mabuk, tapi itu juga tergantung pada komposisi tubuh. Pada sebagian orang, hanya minum segelas alkohol saja sudah bisa memicu sakit kepala dan gejala mabuk lainnya.

4. Mitos: Wine (minuman anggur) adalah alkohol yang paling ringan
Fakta: Anggur merah mengandung tanin, yaitu senyawa yang dikenal sebagai pemicu sakit kepala pada beberapa orang. Minuman seperti wiski juga cenderung menyebabkan mabuk yang lebih parah. Wine bahkan lebih keras daripada vodka dan gin.

5. Mitos: Diet koktail merupakan taruhan yang aman
Fakta: Diet minuman mungkin dapat membantu jika Anda ingin mengurangi kalori, tetapi tidak akan membantu untuk menghindari mabuk. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan, jus buah atau cairan yang mengandung gula dapat mengurangi intensitas minum minuman beralkohol.

6. Mitos: Makan sebelum tidur dapat mengurangi efek mabuk
Fakta: Ini merupakan satu dari 2 anggapan yang salah. Pertama, makan sebelum tidur (setelah minum alkohol) tidak akan membantu mengurangi efek mabuk. Kedua, meskipun makanan dapat memperlambat penyerapan alkohol tubuh, tapi makan sebelum tidur justru malah memperburuk keadaan tubuh Anda.

7. Mitos: Alkohol membantu Anda untuk tidur lebih baik
Fakta: Bukannya membantu untuk tidur lebih baik, alkohol malah dapat mengganggu tidur. Pada awalnya, alkohol mungkin dapat membantu orang tertidur lebih cepat, tapi alkohol membuat tubuh tidak bisa mencapai siklus tidur REM (tidur dalam) dan membuat orang bangun lebih cepat karena dampak sakit pasca mabuk.

8. Mitos: Minum kopi dapat membantu mengurangi efek mabuk
Fakta: Kopi dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat membuat mabuk semakin memburuk. Hindari minuman berkafein dan meninum berenergi setelah Anda mabuk. Air putih adalah minuman terbaik untuk menggantikan elektrolit tubuh yang hilang, terutama bila Anda mengalami muntah saat mabuk.

Sumber

7 Mitos Seputar Nyeri

Nyeri merupakan istilah yang sudah ada sejak manusia diciptakan. Aristoteles, seorang filusuf, menyatakan bahwa nyeri berasal dari kuasa roh jahat yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui terjadinya luka atau cedera. Bahkan, dia juga menyatakan bahwa nyeri bukanlah sekadar sensasi yang dirasakan, melainkan merupakan suatu curahan jiwa (emosi) yang secara tegas dinyatakan oleh manusia. Ada begitu banyak mitos yang tidak benar mengenai nyeri sehingga perlu untuk diluruskan.
Berikut adalah 7 (tujuh) mitos seputar nyeri yang berkembang selama ini seperti dipaparkan oleh dr Dwi Pantja Wibowo, SpAn KIC dari Rumah Sakit Premier Bintaro:
1. Bayi dan neonatus tidak merasakan nyeri. Faktanya, ketika bayi dilahirkan, komponen saraf sesungguhnya sudah berkembang cukup baik, mulai dari perifer sampai sentral. Nyeri berkepanjangan pada bayi akan meningkatkan risiko morbiditas (kematian). "Kita yang seharusnya lebih belajar memahami nyeri pada bayi karena bayi juga bisa merasakan nyeri," ujar Pantja.
2. Sulit melakukan pengukuran nyeri pada bayi. Faktanya, untuk mengetahui nyeri pada bayi dapat dilakukan dengan beberapa metode pengukuran khusus. Salah satu metode pengukurannya dengan melihat gerak-gerik, ekspresi wajah, dan irama jantung. Pantja mengungkapkan, bila nyeri pada bayi tidak segera diobati dan berlangsung dalam waktu lama, maka dampaknya setelah ia besar akan berubah jadi kepribadian orang yang berbeda.
3. Bayi tidak dapat diberikan opioid (obat golongan narkotika). Faktanya, menurut Pantja, banyak tenaga kesehatan yang ragu atau takut untuk memberikan obat golongan narkotika pada bayi dengan alasan kecanduan dan henti napas. Padahal, banyak obat analgetika yang bisa diberikan kepada bayi asalkan berdasarkan indikasi dan dosis yang tepat. "Penggunaan opioid secara benar tidak akan menyebabkan kecanduan, kecuali dikonsumsi tanpa nyeri dan dalam waktu lama," katanya.
4. Sulit mengukur nyeri pada pasien sakit kristis. Faktanya, beberapa metode pengukuran untuk pasien sakit kritis yang tak bisa berkomunikasi telah dikembangkan dan dilakukan validasi, di antaranya dengan CPOT dan BPS. Metode pengukuran Critically III Pain Observation Tools (CPOT) menggunakan 4 parameter, yakni ekspresi wajah, gerakan ekstremitas aktif, gerakan ekstremitas pasif, dan vokalisasi. Sedangkan metode Behaviour Pain Scale (BPS) menggunakan 3 parameter, yakni ekspresi wajah, gerakan ekstremitas, dan vokalisasi.
5. Nyeri tidak dapat dihilangkan karena berguna untuk diagnosis. Faktanya, sampai batas tertentu nyeri memang bermanfaat untuk membantu membuat diagnosis penyakit, tetapi nyeri yang berkepanjangan akan menyebabkan efek buruk pada sistem organ lain. Bila diperlukan untuk diagnosis maka sebaiknya segera didokumentasikan secara akurat. Diagnosis juga bisa menggunakan alat bantuan lain seperti ultrasound atau lainnya.
6. Pasien pascabedah selalu mengeluhkan nyeri. Faktanya, kendati nyeri pascabedah merupakan sesuatu yang dianggap lumrah, pendekatan yang dilakukan sebelum pembedahan melalui edukasi maupun pemberian analgetika preemtif serta penggunaan analgetika yang adekuat seperti dengan menerapkan multimodal analgesia dapat mengurangi nyeri pascabedah.
7. Pasien melahirkan pasti mengalami nyeri hebat, dan bila tidak kuat menghadapinya dapat dilahirkan melalui pembedahan. Faktanya, nyeri bersalin adalah bagian penting dari perjalanan persalinan karena pada saat yang sama terjadi proses inflamasi yang dibutuhkan untuk persalinan normal. Namun, nyeri yang berlebihan atau yang tidak mampu dikuasai oleh pasien dapat dikendalikan dengan melakukan edukasi dan tindakan intervensi blok saraf spinal (ILA). ILA adalah pemberian analgetik lokal pada pasien saat persalinan dengan cara disuntikkan di punggung.
"Kalau alasan hanya gara-gara takut nyeri terus di-sectio (operasi caesar), buat kami praktisi nyeri rasanya kok salah ya. Seharusnya yang diatasi adalah nyerinya, bukan malah sectio. Kalau masih bisa melalui persalinan normal, kenapa harus sectio," katanya.
Sumber : KompasHealth

6 Trik Cantik Tanpa Make Up

Kosmetik memang dibuat untuk membantu wanita tampil lebih cantik, dan sempurna. Tapi perlu Anda yakini, setiap perempuan pada dasarnya memiliki kecantikan berbeda, meski tanpa kosmetik.
 
Jika Anda salah satu perempuan yang selalu tergantung dengan kosmetik, tidak ada salahnya sekali-kali mencoba tampil tanpa kosmetik.
 
Berikut beberapa tip yang dapat Anda lakukan untuk tetap cantik tanpa kosmetik, seperti dilansir Natural Beauty.
 
Perbanyak senyum
Wajah yang ramah dan penuh senyum tentu membuat orang tak mudah untuk melupakannya. Anda akan kaget, jika membayangkan hal yang akan diingat orang, saat wajah Anda berkosmetik tapi tanpa senyum atau tanpa kosmetik tapi penuh senyum. Tip ini yang paling murah dan mudah untuk dilakukan.
 
Selalu berbuat baik
Anda mau pilih yang mana? Menjadi perempuan cantik bagaikan supermodel tapi dibenci karena kelakuan yang jelek, atau menjadi perempuan biasa tapi banyak yang suka karena hati Anda yang cantik? Yakinlah, kecantikan sejati berasal dari dalam hati.
 
Jaga berat badan Anda
Untuk menjaga berat badan, lakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membentuk otot, jika dibarengi dengan diet yang tepat. Tidak hanya menjaga berat badan, olahraga juga akan menjaga struktur tulang, kesehatan, dan kebugaran tubuh Anda.
 
Konsumsi makanan sehat
Ada peribahasa yang menyebutkan, Anda adalah apa yang Anda makan. Apabila makanan Anda kebanyakan berasal dari makanan yang diproses terlalu asin, terlalu manis dan berlemak, maka tidak perlu heran bila itu terlihat pada penampilan rambut, kulit, dan kuku Anda. Makanlah paling tidak lima porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari untuk mendapatkan penampilan maksimal.
 
Rawat rambut Anda
Umumnya, orang sangat suka dengan orang yang bisa menjaga penampilannya. Berikan perhatian lebih kepada tubuh Anda, terutama perhatikan kebersihan rambut Anda. Pilihlah model yang sesuai dengan bentuk wajah Anda, karena penampilan Anda bukan hanya pada muka saja, kan?.
 
Pilih pakaian terbaik dan pas
Untuk pakaian, Anda bisa memulai memilih model atau warna. Pilihlah yang paling sesuai dengan kepribadian, selera, dan rasa nyaman Anda. Jangan lupa untuk menyesuaikannya sesuai kebutuhan dan kondisi saat Anda memakainya.

Sumber : Okezone

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More