Senin, 25 Juni 2012

Ini Siasat Untuk Kabur Bila Bertemu Hewan Buas


Hati-hati bertemu binatang buas saat berwisata (Foto: thefamilytravelfiles)

Saat berwisata terutama ke alam liar, sangat mungkin dalam perjalanan Anda akan bertemu hewan buas. Hewan ini tentunya tidak akan menyerang, bila tidak terprovokasi.

Perlu diketahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan bila bertemu hewan liar di tempat wisata. Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari Lonely Planet:

Saat berada dalam grup wisata
Bila berada dalam grup wisata yang memiliki pemandu, biasanya Anda tidak perlu terlalu khawatir saat bertemu hewan liar yang cukup buas. Pemandu tahu apa yang harus dilakukan karena dia sering menghadapi kejadian semacam itu. Selalu turuti petunjuk dari pemandu, dan jangan pernah terpisah dari kelompok.

Saat menyetir mobil

Bila sedang menyetir mobil dan tiba-tiba di depan Anda terdapat hewan buas, yang paling penting untuk diingat adalah jangan pernah mencoba untuk keluar dari mobil atau bahkan membuka kaca jendela, meskipun hanya sedikit. Tetap tenang di dalam mobil, dan beritahu pihak berwenang setempat melalui telefon bila hewan tersebut tak juga pergi. 

Trekking di tengah hutan

Sebelum memulai trekking ke dalam hutan yang lebat, ketahui dulu hewan apa yang mungkin akan Anda temui di dalamnya dengan menanyakan pada penjaga hutan. Simpan semua makanan Anda di tas, dan jangan biarkan berceceran karena dapat memancing datangnya hewan liar. 

Penting juga untuk diketahui apa yang pertama harus dilakukan saat hewan liar menyerang, misalnya dengan berpura-pura mati saat bertemu beruang, diam tenang di tempat bila bertemu macan, dan memanjat pohon bila dikejar babi hutan atau badak.

Secara umum, Anda harus juga harus berhati-hati dengan bayi hewan liar yang tampak mungil dan lucu. Jangan mendekatinya karena biasanya sang induk ganas mengintai dari balik pepohonan. 

Tidak hanya hewan besar saja yang harus diwaspadai, namun juga hewan-hewan kecil, seperti lintah, kodok beracun, dan laba-laba. Selalu bawa semprotan anti serangga dan obat anti malaria saat berwisata ke hutan atau tempat yang lembab.

Sumber : Okezone

Punya Kekasih Baru? Perhatikan 3 Hal Ini

img
Bukan berarti di awal hubungan Anda dan si dia bebas dari pertengkaran. Masalah bisa timbul yang dapat memicu keretakkan. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan tiga hal berikut yang bisa membuat sang kekasih merasa tidak nyaman, seperti dilansir Cosmopolitan Internasional

1. Perbedaan
Salah satu hal yang dapat menghancurkan hubungan ialah perbedaan antara Anda dan pasangan. “Saya berpacaran dengan seorang gadis yang sama sekali tidak suka bertualang, sedangkan saya sangat menyukai petualangan. Saya mulai bertanya-tanya apa mungkin hubungan akan berlanjut,” tutur Glenn (33), yang berprofesi sebagai progammer, dikutip dari Cosmopolitan Amerika.

Maka dari itu, jangan sepelekan perbedaan yang ada. Jika sudah menjalin cinta, Anda berdua harus saling menghargai perbedaan tersebut. Sebagai contoh, Anda tidak suka menonton pertandingan, tapi sang kekasih sangat senang menontonnya. Untuk menghormati si dia, coba temani pasangan nonton pertandingan dan berusaha menikmatinya. Yakinkan dia kalau Anda berdua bisa mengatasi perbedaan itu.

2. Bicara Soal Penghasilan
Mungkin Anda sudah terbiasa pergi ke cafe atau restoran saat dinner berdua kekasih terdahulu. Namun sekarang, kekasih Anda mengajak makan di pinggir jalan atau rumah makan sederhana. Untuk menjaga perasaannya jangan menyindirnya mengenai penghasilan ataupun uang yang dia punya. Hal itu akan membuat dia tidak nyaman sehingga bisa meretakkan hubungan yang baru saja dibina. Untuk itu, di awal pacaran jangan terlalu sering membicarakan soal uang.

Menurut Danny (28), seorang pria yang bekerja di bidang marketing, dia putus karena kekasihnya selalu membahas soal uang, “Dia tidak ingin bekerja sama sekali, hanya mau santai mengurus anak, dan dia selalu membicarakan perjalanan mewah bersama mantannya waktu itu sehingga bikin saya tidak merasa nyaman.”

3. Berubah Menjadi Posesif
Saat pedekate, Anda begitu menjaga sikap yang membuat pria merasa senang dan nyaman. Akan tetapi, setelah menjalin hubungan, Anda berubah menjadi posesif. Setiap hari Anda mengintrogasi pasangan mengenai aktivitasnya hingga memata-matai semua akun pribadinya. Hal tersebut akan membuat pasangan risih dan memikirkan kembali kelanjutan hubungan yang baru saja dibina. Alangkah lebih baik kalau Anda tetap menghormati kehidupan pribadinya. Jika Anda ingin pasangan terbuka, tanyakan baik-baik dan bicarakan dalam keadaan santai.

Ada juga cerita dari Sam (24), seorang pria yang berprofesi sebagai karyawan bank. “Saya kencan dengan seorang wanita yang tampak anggun pada awalnya, tapi setelah pacaran dia berubah. Dia selalu membuka akun email saya sampai menuduh macam-macam. Aku jadi berpikir, ‘Apa yang terjadi dengan dia?'.

Sumber : Wolipop

8 Mitos dan Fakta Seputar Mabuk

detail berita
Setelah minum minuman beralkohol orang akan merasakan mabuk dan tidak sadarkan diri. Sebagian orang bahkan merasakan sakit pasca mabuk. Berikut beberapa mitos yang beredar tentang mabuk dan dampak yang ditimbulkannya.

Dilansir dari WebMD, Senin (19/7/2010), berikut 8 mitos dan fakta seputar mabuk:

1. Mitos: Mabuk bukanlah masalah yang besar
Fakta: Mabuk adalah reaksi tubuh akibat diracuni alkohol terlalu banyak. Orang yang minum alkohol secara berlebihan akan mengalami gangguan sistem saraf pusat. Ini bukanlah hal yang sepele, karena dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual dan dehidrasi. Selain itu, setelah efek alkolol hilang akan timbul sakit kepala berat, kelelahan, mulut baal, perut kram dan sistem kekebalan tubuh melemah.

2. Mitos: Mabuk 'buta' gender
Fakta: Siapa bilang mabuk 'buta' gender? Dengan minuman yang sama, wanita lebih mungkin memberikan dampak negatif alkohol ketimbang pria. Hal ini karena pria memiliki kandungan air yang lebih banyak di tubuhnya ketimbang wanita, yang dapat membantu mengencerkan alkohol yang diminumnya. Sedangkan pada wanita, dalam jumlah yang sama, alkohol lebih banyak terbentuk dalam aliran darah.

3. Mitos: Mabuk hanya terjadi jika minum banyak alkohol
Fakta: Memang benar minum banyak alkohol dapat menyebabkan mabuk, tapi itu juga tergantung pada komposisi tubuh. Pada sebagian orang, hanya minum segelas alkohol saja sudah bisa memicu sakit kepala dan gejala mabuk lainnya.

4. Mitos: Wine (minuman anggur) adalah alkohol yang paling ringan
Fakta: Anggur merah mengandung tanin, yaitu senyawa yang dikenal sebagai pemicu sakit kepala pada beberapa orang. Minuman seperti wiski juga cenderung menyebabkan mabuk yang lebih parah. Wine bahkan lebih keras daripada vodka dan gin.

5. Mitos: Diet koktail merupakan taruhan yang aman
Fakta: Diet minuman mungkin dapat membantu jika Anda ingin mengurangi kalori, tetapi tidak akan membantu untuk menghindari mabuk. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi buah-buahan, jus buah atau cairan yang mengandung gula dapat mengurangi intensitas minum minuman beralkohol.

6. Mitos: Makan sebelum tidur dapat mengurangi efek mabuk
Fakta: Ini merupakan satu dari 2 anggapan yang salah. Pertama, makan sebelum tidur (setelah minum alkohol) tidak akan membantu mengurangi efek mabuk. Kedua, meskipun makanan dapat memperlambat penyerapan alkohol tubuh, tapi makan sebelum tidur justru malah memperburuk keadaan tubuh Anda.

7. Mitos: Alkohol membantu Anda untuk tidur lebih baik
Fakta: Bukannya membantu untuk tidur lebih baik, alkohol malah dapat mengganggu tidur. Pada awalnya, alkohol mungkin dapat membantu orang tertidur lebih cepat, tapi alkohol membuat tubuh tidak bisa mencapai siklus tidur REM (tidur dalam) dan membuat orang bangun lebih cepat karena dampak sakit pasca mabuk.

8. Mitos: Minum kopi dapat membantu mengurangi efek mabuk
Fakta: Kopi dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat membuat mabuk semakin memburuk. Hindari minuman berkafein dan meninum berenergi setelah Anda mabuk. Air putih adalah minuman terbaik untuk menggantikan elektrolit tubuh yang hilang, terutama bila Anda mengalami muntah saat mabuk.

Sumber

7 Mitos Seputar Nyeri

Nyeri merupakan istilah yang sudah ada sejak manusia diciptakan. Aristoteles, seorang filusuf, menyatakan bahwa nyeri berasal dari kuasa roh jahat yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui terjadinya luka atau cedera. Bahkan, dia juga menyatakan bahwa nyeri bukanlah sekadar sensasi yang dirasakan, melainkan merupakan suatu curahan jiwa (emosi) yang secara tegas dinyatakan oleh manusia. Ada begitu banyak mitos yang tidak benar mengenai nyeri sehingga perlu untuk diluruskan.
Berikut adalah 7 (tujuh) mitos seputar nyeri yang berkembang selama ini seperti dipaparkan oleh dr Dwi Pantja Wibowo, SpAn KIC dari Rumah Sakit Premier Bintaro:
1. Bayi dan neonatus tidak merasakan nyeri. Faktanya, ketika bayi dilahirkan, komponen saraf sesungguhnya sudah berkembang cukup baik, mulai dari perifer sampai sentral. Nyeri berkepanjangan pada bayi akan meningkatkan risiko morbiditas (kematian). "Kita yang seharusnya lebih belajar memahami nyeri pada bayi karena bayi juga bisa merasakan nyeri," ujar Pantja.
2. Sulit melakukan pengukuran nyeri pada bayi. Faktanya, untuk mengetahui nyeri pada bayi dapat dilakukan dengan beberapa metode pengukuran khusus. Salah satu metode pengukurannya dengan melihat gerak-gerik, ekspresi wajah, dan irama jantung. Pantja mengungkapkan, bila nyeri pada bayi tidak segera diobati dan berlangsung dalam waktu lama, maka dampaknya setelah ia besar akan berubah jadi kepribadian orang yang berbeda.
3. Bayi tidak dapat diberikan opioid (obat golongan narkotika). Faktanya, menurut Pantja, banyak tenaga kesehatan yang ragu atau takut untuk memberikan obat golongan narkotika pada bayi dengan alasan kecanduan dan henti napas. Padahal, banyak obat analgetika yang bisa diberikan kepada bayi asalkan berdasarkan indikasi dan dosis yang tepat. "Penggunaan opioid secara benar tidak akan menyebabkan kecanduan, kecuali dikonsumsi tanpa nyeri dan dalam waktu lama," katanya.
4. Sulit mengukur nyeri pada pasien sakit kristis. Faktanya, beberapa metode pengukuran untuk pasien sakit kritis yang tak bisa berkomunikasi telah dikembangkan dan dilakukan validasi, di antaranya dengan CPOT dan BPS. Metode pengukuran Critically III Pain Observation Tools (CPOT) menggunakan 4 parameter, yakni ekspresi wajah, gerakan ekstremitas aktif, gerakan ekstremitas pasif, dan vokalisasi. Sedangkan metode Behaviour Pain Scale (BPS) menggunakan 3 parameter, yakni ekspresi wajah, gerakan ekstremitas, dan vokalisasi.
5. Nyeri tidak dapat dihilangkan karena berguna untuk diagnosis. Faktanya, sampai batas tertentu nyeri memang bermanfaat untuk membantu membuat diagnosis penyakit, tetapi nyeri yang berkepanjangan akan menyebabkan efek buruk pada sistem organ lain. Bila diperlukan untuk diagnosis maka sebaiknya segera didokumentasikan secara akurat. Diagnosis juga bisa menggunakan alat bantuan lain seperti ultrasound atau lainnya.
6. Pasien pascabedah selalu mengeluhkan nyeri. Faktanya, kendati nyeri pascabedah merupakan sesuatu yang dianggap lumrah, pendekatan yang dilakukan sebelum pembedahan melalui edukasi maupun pemberian analgetika preemtif serta penggunaan analgetika yang adekuat seperti dengan menerapkan multimodal analgesia dapat mengurangi nyeri pascabedah.
7. Pasien melahirkan pasti mengalami nyeri hebat, dan bila tidak kuat menghadapinya dapat dilahirkan melalui pembedahan. Faktanya, nyeri bersalin adalah bagian penting dari perjalanan persalinan karena pada saat yang sama terjadi proses inflamasi yang dibutuhkan untuk persalinan normal. Namun, nyeri yang berlebihan atau yang tidak mampu dikuasai oleh pasien dapat dikendalikan dengan melakukan edukasi dan tindakan intervensi blok saraf spinal (ILA). ILA adalah pemberian analgetik lokal pada pasien saat persalinan dengan cara disuntikkan di punggung.
"Kalau alasan hanya gara-gara takut nyeri terus di-sectio (operasi caesar), buat kami praktisi nyeri rasanya kok salah ya. Seharusnya yang diatasi adalah nyerinya, bukan malah sectio. Kalau masih bisa melalui persalinan normal, kenapa harus sectio," katanya.
Sumber : KompasHealth

6 Trik Cantik Tanpa Make Up

Kosmetik memang dibuat untuk membantu wanita tampil lebih cantik, dan sempurna. Tapi perlu Anda yakini, setiap perempuan pada dasarnya memiliki kecantikan berbeda, meski tanpa kosmetik.
 
Jika Anda salah satu perempuan yang selalu tergantung dengan kosmetik, tidak ada salahnya sekali-kali mencoba tampil tanpa kosmetik.
 
Berikut beberapa tip yang dapat Anda lakukan untuk tetap cantik tanpa kosmetik, seperti dilansir Natural Beauty.
 
Perbanyak senyum
Wajah yang ramah dan penuh senyum tentu membuat orang tak mudah untuk melupakannya. Anda akan kaget, jika membayangkan hal yang akan diingat orang, saat wajah Anda berkosmetik tapi tanpa senyum atau tanpa kosmetik tapi penuh senyum. Tip ini yang paling murah dan mudah untuk dilakukan.
 
Selalu berbuat baik
Anda mau pilih yang mana? Menjadi perempuan cantik bagaikan supermodel tapi dibenci karena kelakuan yang jelek, atau menjadi perempuan biasa tapi banyak yang suka karena hati Anda yang cantik? Yakinlah, kecantikan sejati berasal dari dalam hati.
 
Jaga berat badan Anda
Untuk menjaga berat badan, lakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membentuk otot, jika dibarengi dengan diet yang tepat. Tidak hanya menjaga berat badan, olahraga juga akan menjaga struktur tulang, kesehatan, dan kebugaran tubuh Anda.
 
Konsumsi makanan sehat
Ada peribahasa yang menyebutkan, Anda adalah apa yang Anda makan. Apabila makanan Anda kebanyakan berasal dari makanan yang diproses terlalu asin, terlalu manis dan berlemak, maka tidak perlu heran bila itu terlihat pada penampilan rambut, kulit, dan kuku Anda. Makanlah paling tidak lima porsi sayuran dan buah-buahan setiap hari untuk mendapatkan penampilan maksimal.
 
Rawat rambut Anda
Umumnya, orang sangat suka dengan orang yang bisa menjaga penampilannya. Berikan perhatian lebih kepada tubuh Anda, terutama perhatikan kebersihan rambut Anda. Pilihlah model yang sesuai dengan bentuk wajah Anda, karena penampilan Anda bukan hanya pada muka saja, kan?.
 
Pilih pakaian terbaik dan pas
Untuk pakaian, Anda bisa memulai memilih model atau warna. Pilihlah yang paling sesuai dengan kepribadian, selera, dan rasa nyaman Anda. Jangan lupa untuk menyesuaikannya sesuai kebutuhan dan kondisi saat Anda memakainya.

Sumber : Okezone

Minggu, 24 Juni 2012

Mugly, Anjing Terjelek di Dunia

Ini Dia Mugly, Anjing Terjelek di Dunia
Kepalanya botak, bentuk mukanya aneh, dengan kumis putih panjang melintang tak teratur, namun berkat wajahnya yang buruk itu, Mugly menggondol gelar anjing terjelek di seluruh dunia.
Atas gelar itu, anjing berusia delapan tahun asal Peterborough, Inggris itu, memperoleh uang tunai sebesar 1000 US Dollar.
"Saya tidak  dapat berkata-kata, ketika mereka mengumumkan nama Mugly menjadi pemenang, "kata Bev Nicholson, majikan anjing itu, seperti dikutip dari DailyMail, Minggu (24/6/2012). 
"Saya benar-benar tak menyangka, tubuh saya gemetar anjing saya menang," lanjutnya. 
Ini bukan pertama kalinya Mugly, mendapatkan gelar anjing terjelek di dunia, sebelumnya di tahun 2005, ia mendapatkan gelar yang sama. 
Mugly merupakan relawan anjing terapi untuk anak-anak, dimana ia dan tuanya sering berkunjung ke rumah sakit, untuk menghibur anak-anak 
Lomba anjing terjelek di dunia diselenggarakan di Marin-Sonoma Fairgrounds, San Fransisko, Amerika Serikat (AS), beberapa waktu yang lalu. Lomba ini menarik banyak wisawatan yang hadir selain para jurnalis dunia. 
Para penilai dalam acara ini, memiliki sejumlah kriteria untuk menetapkan sang juara, diantaranya bentuk wajah, yang pastinya harus jelek, selain silsilahnya. 
Pemenang tahun lalu, adalah Yoda, yang merupakan anjing jambul Cina campuran Chihuahua.
Sumber : TribunNews

Di Denmark, Makanan Berlemak Kena Pajak

Jika Anda bermasalah dengan makanan berlemak dan ingin mengurangi konsumsi makanan, pergilah ke Denmark.


Mengapa Denmark? Karena negara asal pendongeng HC Andersen ini menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan pajak untuk makanan berkadar lemak tinggi. Demikian diberitakan BBC.


Di negeri ini, mentega, susu, keju, pizza, daging, minyak goreng dan makanan dalam kemasan kini menjadi sasaran petugas pajak.


Tentunya tak semua makanan terkena pajak, batas minimalnya adalah makanan yang mengandung 2.3% lemak jenuh.


Akibat pengenaan pajak ini konsumen sudah mulai mengeluhkan kenaikan harga, Sementara produsen makanan menyebut pajak ini adalah sebuah mimpi buruk birokrasi.


Mengapa Denmark menerapkan pajak makanan berlemak ini, meski menuai banyak protes?


Pemerintah berharap dengan pajak ini maka harga makanan berlemak akan menjadi lebih tinggi. Ujungnya, masyarakat Denmark akan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan menjadi lebih sehat.


Namun, sejumlah ilmuwan menganggap pemerintah salah sasaran jika menerapkan pajak untuk makanan berkadar lemak jenuh saja. Para ilmuwan ini mengatakan garam, gula dan karbohidrat refinasi lebih merusak kesehatan dan seharusnya dikurangi penggunaannya.
Sumber : Poskota

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More