Bettina Chen, Alice Brooks, dan Jennifer Kessler belajar matematika dan sains sejak sekolah. Setelah beberapa tahun, mereka menyadari ada masalah.
"Ketika kami memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, jumlah perempuan di kelas terus menurun," ujar Brooks.
Asumsi mereka tidak salah. Jumlah perempuan yang memilih karir di bidang sains, teknologi, mesin, dan matematika (STEM) semakin langka. Di Amerika Serikat pada 2010, hanya ada 18,2 persen sarjana sains perempuan. Bahkan, jumlahnya terus menyusut hingga 22 persen pada 1985 hingga 2005.
Ketiganya memutuskan untuk membuat kreasi.
"Kami menyadari bahwa pengalaman masa kecil kami membuat kami tertarik pada matematika dan sains ketika dewasa," ujar Chen.
Mereka membuat proyek Roominate, rumah boneka mainan dengan perangkat konstruksi untuk gadis cilik berusia 6 hingga 10 tahun. Rumah boneka ini bisa dirakit sendiri dengan perangkat elektronik mini di dalamnya. Mereka menghimpun dana di laman Kickstarter.
Roominate dibuat dari rangka kayu yang dipotong dengan laser. Semua dinding dan perabot terbuat dari kayu.
Bagian yang menarik, peralatan elektronik di dalam rumah mainan ini bisa benar-benar menyala. Kamar dapat dirancang sesuai keinginan anak. Tujuannya untuk memberikan mainan yang bisa merangsang ketertarikan pada bidang sains.
"Roominate membawa konsep mainan yang sudah dicintai gadis cilik. Mereka bisa menambah desain dan merangkai komponen elektronik untuk membuat mereka semakin menyukainya," ujar Kessler.
Komponen elektronik dirancang seaman mungkin untuk dimainkan anak-anak. Desain finalnya menggunakan konektor molex yang dapat melindungi sambungan kabel dan koneksi listrik. Materi ini dapat melindungi penuh jari-jari kecil dari kontak langsung dengan kabel sesungguhnya.
Tim ini sudah mencapai dana yang diharapkan dari Kickstarter. Kini mereka akan mengembangkan karyanya.
"Kami ingin komponen elektronik ini bisa digabungkan secara paralel dan berseri," ujar Brooks seperti dilansir dari Wired.
Sumber : VivaNews
"Ketika kami memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, jumlah perempuan di kelas terus menurun," ujar Brooks.
Asumsi mereka tidak salah. Jumlah perempuan yang memilih karir di bidang sains, teknologi, mesin, dan matematika (STEM) semakin langka. Di Amerika Serikat pada 2010, hanya ada 18,2 persen sarjana sains perempuan. Bahkan, jumlahnya terus menyusut hingga 22 persen pada 1985 hingga 2005.
Ketiganya memutuskan untuk membuat kreasi.
"Kami menyadari bahwa pengalaman masa kecil kami membuat kami tertarik pada matematika dan sains ketika dewasa," ujar Chen.
Mereka membuat proyek Roominate, rumah boneka mainan dengan perangkat konstruksi untuk gadis cilik berusia 6 hingga 10 tahun. Rumah boneka ini bisa dirakit sendiri dengan perangkat elektronik mini di dalamnya. Mereka menghimpun dana di laman Kickstarter.
Roominate dibuat dari rangka kayu yang dipotong dengan laser. Semua dinding dan perabot terbuat dari kayu.
Bagian yang menarik, peralatan elektronik di dalam rumah mainan ini bisa benar-benar menyala. Kamar dapat dirancang sesuai keinginan anak. Tujuannya untuk memberikan mainan yang bisa merangsang ketertarikan pada bidang sains.
"Roominate membawa konsep mainan yang sudah dicintai gadis cilik. Mereka bisa menambah desain dan merangkai komponen elektronik untuk membuat mereka semakin menyukainya," ujar Kessler.
Komponen elektronik dirancang seaman mungkin untuk dimainkan anak-anak. Desain finalnya menggunakan konektor molex yang dapat melindungi sambungan kabel dan koneksi listrik. Materi ini dapat melindungi penuh jari-jari kecil dari kontak langsung dengan kabel sesungguhnya.
Tim ini sudah mencapai dana yang diharapkan dari Kickstarter. Kini mereka akan mengembangkan karyanya.
"Kami ingin komponen elektronik ini bisa digabungkan secara paralel dan berseri," ujar Brooks seperti dilansir dari Wired.
Sumber : VivaNews